Meriahkan “Victory Day”, Cina Kirim Pesawat Angkut Berat Y-20 Kunpeng ke Moskow
|Di masa-masa rawan konfrontasi, Cina jelas membutuhkan aliansi pertahanan dengan negara lain. Dan bicara persenjataan, sudah barang tentu, Cina tak akan bisa ‘lepas’ dari Rusia, negara yang begitu banyak memasok persenjataan, termasuk jenis persenjataan asal Rusia yang akhirnya dijiplak oleh Beijing. Dan guna mempererat tali ikatan antar kedua negara, untuk pertama kalinya Cina mengirimkan pesawat angkut berat produksi dalam negeri, Xian Y-20 Kunpeng ke Moskow.
Baca juga: Xian Y-20 Kunpeng, ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster Bisa Angkut Dua Tank Ringan
Menempuh rute 5.790 km dari Beijing ke Moskow, Cina seolah ingin menunjukkan kemampuan Y-20 dalam melakukan penerbangan lintas negara jarak jauh. Dikutip dari GlobalTimes.cn (15/6/2020), disebutkan sebuah Y-20 dengan nomer 20041 telah mendarat Sabtu lalu di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow. Y-20 yang dikenal sebagai ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster, mendarat dengan membawa 150 anggota militer Cina, dimana ratusan pasukan kehormatan Cina tersebut, dijawalkan akan turut meramaikan parade Kemenangan Rusia (Victory Day) di Red Square Moskow, yang akan dihelat pada 24 Juni 2020.
Pakar militer Cina menyebut, penerbangan jarak jauh Y-20 tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis pesawat, tetapi juga menampilkan kerja sama militer tingkat tinggi antara Cina dan Rusia. Kedatangan kontingen militer Cina di hari besar Rusia tersebut, adalah atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebelumnya, Cina pernah mengirimkan kontingen militer di acara serupa, namun saat itu masih menggunakan pesawat angkut Ilyushin Il-76 yang diimpor dari Rusia.
Dari tayangan channel CCTV, pesawat Y-20 yang digunakan ke Rusia memiliki nomor seri 20041, yang menyiratkan salah satu pesawat Y-20 yang pertama kali digunakan ke Wuhan, Provinsi Hubei Cina Tengah, pada 13 Februari dan kemudian lagi pada 17 Februari, dalam mendukung logistik menghadapi pandemi Covid-19 di sana.
Mengingat di Rusia juga tengah mewabah Covid-19, maka penggunaan Y-20 dipandang lebih baik dibanding menyewa pesawat sipil. Pasalnya pesawat militer dapat mengangkut personel dan peralatan bersama-sama dan tidak meninggalkan peluang untuk interaksi dengan personel eksternal, sehingga menurunkan risiko infeksi Covid-19.
Y-20 Kunpeng dengan kapasitas payload 66 ton, dipercaya akan mengambil peran dalam operasi lintas udara strategis Cina. Dari segi kapasitas payload, Y-20 berada diantara C-17 Globemaster (payload 77,5 ton) dan Ilyushin Il-76MD (payload 48 ton). Y-20 ditenagai oleh empat mesin Soloviev D-30KP-2 (buatan Rusia) dengan daya dorong 12-ton.
Baca juga: Ibarat Bisul Mulai Pecah, Rusia Keluhkan ‘Pencurian’ Karya Cipta Alutsista oleh Cina
Cina tengah mempersiapkan untuk mengganti mesin D-30 dengan mesin Shenyang WS-20 yang punya daya dorong 14-ton. Shenyang WS-20 berasal dari inti Shenyang WS-10A, mesin turbofan buatan Cina untuk pesawat tempur. (Bayu Pamungkas)
Jd penasaran dgn rencana cina bangun an 225 mriya
Insinyur negara gua hebat dapat mempelajari segala teknologi pertahanan bahkan teknologi musuh dapat dipelajari oleh insinyur gua
beli 1 ni,terus pretelin mesinnya buat di teliti,buat copy an mesin pesawatnya
Kalo mbah gatol baca artikel ini yg diawal, berarti mbah gatol paham apa yg saya maksud Rusia mentungin China dr belakang. Jika China melakukan perang terbuka dng AS dan aliansi yg saya bahas di lapak tetangga.
Klo mbah gatol msh blom paham. Mungkin sdh ketularan pespur AS yg akhir2 ini dikabarkan dimedia mwngalami nyungsep
Sebenarnya Rusia Ama China itu pentung-pentungan Dhek. Rusia mau Hubei Ama Manchuria, China mau Vladivostok Ama Eastern Region.
Yah, kebetulan mereka lagi punya musuh bersama. Kalo aja dulu Rusia diterima di EU dan NATO pasti bakal beda ceritanya atau kalo dulu Taiwan yg masih jadi anggota tetap DK PBB pasti China bakal kekunci selamanya. Blunder dua kali sih.
Sorry bukan Hubei tapi Dalian yg dulu dikenal sebagai Port Arthur.
Kalau soal hubungan antar negara tdk ada yg namanya sahabat sejati melainkan kepentingan cthnya saja dlm perang dunia 1 jepang & amerika adlh sekutu tetapi setelah PD 2 amerika & jepang adlh musuh lalu setelah PD 2 berakhir amerika& jepang kembali bersekutu.
Sorry yg saya maksud pada saat PD 2 jepang&as saling bermusuhan
di dunia ini produk apa yg ga bisa di Jiplak oleh China…
Katanya ada petinggi negara yang di undang