Manuver Terbang Terlalu Rendah, Jet Tempur F-4E ‘Terminator’ Turki Nyaris Celaka di Siprus Utara
|Sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Turki dari jenis F-4E Phantom II nyaris mengalami crash selama penerbangan latihan untuk perhelatan Teknofest 2025. Insiden yang terekam dalam video amatir tersebut terjadi di dekat dekat Bandara Ercan di Siprus Utara.
Pesawat itu, F-4E ‘Terminator 2020’ yang dicat khusus dari Filo (Skuadron) 111 Angkatan Udara Turki, sedang berlatih untuk pertunjukan udara ketika hampir terjadi crash saat terbang terlalu dekat dengan permukaan. Penonton mengabadikan momen itu dalam video, yang menunjukkan jet itu meluncur tepat di atas landasan pacu sebelum pilot melakukan pemulihan dalam sepersekian detik untuk mendapatkan kembali ketinggian dan kendali.
Manuver itu menunjukkan keterampilan terbang pilot yang luar biasa dan mencegah apa yang bisa menjadi insiden yang menghancurkan. F-4E Phantom II terus memainkan peran penting dalam demonstrasi udara, menuntut ketepatan dan pengambilan keputusan yang cepat dari para pilotnya.
Meski usia F-4 Phantom II Turki sudah berusia tua, faktanya, jet tempur produksi McDonnell Douglas itu masih aktif dioperasikan Angkatan Udara Turki di garis depan.
Dan sebagai negara yang identik dengan kemajuan teknologi, F-4 Phantom II yang dioperasikan Turki bukanlah varian standar. Pada tahun 2007, Turkish Aerospace Industries (TAI) memulai proyek untuk memodernisasi pesawat tempur F-4 Phantom II yang sudah ada dalam inventaris Angkatan Udara Turki.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan umur operasional pesawat tersebut. Untuk mewujudkan niatan tersebut, Turki menggandeng perusahaan Israel, Israel Aerospace Industries (IAI), dalam proyek ini. IAI dianggap telah memiliki pengalaman yang luas dalam mengembangkan dan memodernisasi pesawat tempur, khususnya pada keluarga F-4.
Tangki Eksternal F-4E Terminator Turki Terlepas dan ‘Mendarat’ di Parkiran Mobil
Kesepakatan dengan IAI mencapai nilai US$ 632 juta, di mana perjanjian itu mencakup upgrade pada54 unit dari sekitar 200 F-4E yang dimiliki Angkatan Udara Turki. Konfigurasi tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Terminator 2020 configuration.
Dari 54 unit pesawat, sekitar setengahnya dimodifikasi oleh IAI di Israel dengan sistem avionik baru, yang awalnya ditakdirkan untuk program Phantom ‘Kurnass’ Israel sebelum dibatalkan. Airframe yang tersisa ditingkatkan di Turki melalui kit yang disediakan oleh Israel.
Salah satu fokus utama dalam pengembangan F-4 Terminator adalah upgrade sistem avioniknya. Sistem avionik modern diperkenalkan, termasuk radar terbaru, sistem navigasi dan komunikasi yang ditingkatkan, serta sistem pengendalian tembakan yang lebih canggih.
Salah satu buah dari hasil upgrade, F-4 Terminator dapat lebih banyak membawa varian senjata berpemandu, termasuk dapat meluncurkan rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM. Dengan spesifikasi yang ada saat ini, AU Turki berencana untuk terus mengoperasikan F-4 Terminator sampai tahun 2030. (Gilang Perdana)
F-4 ‘Terminator’ Turki – Varian Upgrade Phantom II dengan Teknologi Israel