F-4 ‘Terminator’ Turki – Varian Upgrade Phantom II dengan Teknologi Israel

Salah satu alasan percepatan pengembangan jet tempur stealth KAAN (d/h – TF-X) adalah begitu tergatungnya kekuatan udara Turki pada jet tempur buatan Amerika Serikat. Seperti diketahui, backbone penempur Angkatan Udara Turki bertumpu pada varian F-16 Fighting Falcon dan F-4 Phantom II. Khususnya yang disebut terakhir, reputasinya terbilang fenomenal, lantaran telah dioperasikan hampir lima dekade.

Baca juga: ‘KAAN’, Resmi Jadi Nama Baru Prototipe Jet Tempur Stealth TF-X Turki

Meski usia F-4 Phantom II Turki sudah berusia tua, faktanya, jet tempur produksi McDonnell Douglas itu masih aktif dioperasikan AU Turki di garis depan. Dan pada ajang latihan udara multilateral Anatolian Eagle (AE) 2023 yang diikuti Turki, Azerbaijan, Pakistan, Qatar, Uni Emirat Arab dan Inggris, F-4 Phantom II masih tampil strong, khususnya dalam melakoni aspek serangan udara ke permukaan.

Sebagai negara yang identik dengan kemajuan teknologi, F-4 Phantom II yang kini dioperasikan Turki bukanlah varian standar.

Pada tahun 2007, Turkish Aerospace Industries (TAI) memulai proyek untuk memodernisasi pesawat tempur F-4 Phantom II yang sudah ada dalam inventaris Angkatan Udara Turki. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan umur operasional pesawat tersebut. Untuk mewujudkan niatan tersebut, Turki menggandeng perusahaan Israel, Israel Aerospace Industries (IAI), dalam proyek ini. IAI dianggap telah memiliki pengalaman yang luas dalam mengembangkan dan memodernisasi pesawat tempur, khususnya pada keluarga F-4.

Kesepakatan dengan IAI mencapai nilai US$ 632 juta, di mana perjanjian itu mencakup upgrade pada54 unit dari sekitar 200 F-4E yang dimiliki AU Turki. Konfigurasi tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Terminator 2020 configuration.

Baca juga: Hari ini 64 Tahun Lalu, Jet Tempur F-4 Phantom II Terbang Perdana

Dari 54 unit pesawat, sekitar setengahnya dimodifikasi oleh IAI di Israel dengan sistem avionik baru, yang awalnya ditakdirkan untuk program Phantom ‘Kurnass’ Israel sebelum dibatalkan. Airframe yang tersisa ditingkatkan di Turki melalui kit yang disediakan oleh Israel.

Salah satu fokus utama dalam pengembangan F-4 Terminator adalah upgrade sistem avioniknya. Sistem avionik modern diperkenalkan, termasuk radar terbaru, sistem navigasi dan komunikasi yang ditingkatkan, serta sistem pengendalian tembakan yang lebih canggih.

Beberapa perangkat buatan Israel yang disematkan pada F-4 Terminator adalah:
– Elbit’s ELOP 976 wide-angle head-up display (HUD) and hands on throttle and stick (HOTAS) flight controls
– Higher-performance Elta EL/M-2032 multimode airborne fire-control radar
– Elta EL/L-8222 electronic countermeasures pod
– Dual MIL-STD-553B databus avionics package;
– AN/ALQ-178 passive self-protection suite;
– New UHF/VHF radio antennas and onboard multifunction displays;
– New GPS/INS precision targeting navigation equipment.

Salah satu buah dari hasil upgrade, F-4 Terminator dapat lebih banyak membawa varian senjata berpemandu, termasuk dapat meluncurkan rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM. Dengan spesifikasi yang ada saat ini, AU Turki berencana untuk terus mengoperasikan F-4 Terminator sampai tahun 2030.

Baca juga: Setelah 48 Tahun Pengabdian, AU Jepang Resmi Pensiunkan F-4EJ Phantom Terakhir

Dari sejarahnya, Turki mulai mengoperasikan F-4 Phantom pada tahun 1974. Angkatan Udara Turki (Turkish Air Force) pertama kali memesan pesawat F-4 Phantom II pada tahun 1967 dari AS. (Gilang Perdana)

3 Comments