Aerostat AKV-05 – Balon Udara Pengawal Perbatasan Rusia dengan Kecerdasan Buatan
|Punya bentang perbatasan (daratan) yang sangat luas merupakan tantangan tersendiri bagi negara sebesar Rusia. Seolah mengikuti apa yang telah dilakukan Israel, Arab Saudi, Singapura dan Polandia, kini otoritas pertahanan Rusia juga menggelar balon udara aerostat yang berisikan beragam perangkat sensor deteksi, termasuk radar intai untuk mengawasi pergerakan yang ada di sekitar kawasan perbatasan.
Persisnya kini Rusia menggunakan aerostat AKV-05 untuk pengawasan dan pengintaian jangka panjang, khususnya di sepanjang perbatasan negara dan di zona tempur. Aerostat AKV-05 yang dilengkapi dengan sistem pengawasan optik, termal dan radio, yang mampu melakukan pengintaian hingga jarak 10 kilometer.
Selain penerapan aerostat baru-baru ini, sejatinya Rusia memiliki sejarah penggunaan aerostat untuk pengawasan dan pengintaian jangka panjang. Dikutip dari Topwar.ru, Rusia sebelum ini sudah menggelar aerostat untuk melakukan pengawasan pada basis pangkalan udara (lanud) Khmeimin di Suriah.
AKV-05 adalah sistem pengawasan video optik-elektronik dengan pencitraan termal internal, yang memungkinkan pengintaian efektif (dalam kondisi cuaca normal) dalam radius 10 km. Dengan bantuan kamera yang kuat, operator dapat melihat plat nomor mobil dari ketinggian 300 meter pada jarak lebih dari 2 kilometer.
AKV-05 berisikan helium (50 kubus) digunakan sebagai gas pembawa untuk balon. Aerostat ini mampu menampung peralatan dengan berat hingga 300 kilogram pada ketinggian 1000 hingga 16 meter. Durasi maksimum Aerostat di udara sekitar 75 jam.
Aerostat buatan Rusia ini direkomendasikan untuk digunakan pada kecepatan angin tidak lebih dari 15 meter per detik, namun bila perlu dapat tetap berada di pos dengan hembusan angin hingga 25 meter per detik.
Seiring berjalannya waktu, balon tersebut rencananya akan dilengkapi dengan peralatan lain, seperti radar, peralatan komunikasi, dan perangkat peperangan elektronik (jammer)
Sistem aerostat ini dilengkapi dengan sejumlah besar sensor dan sensor yang mengontrol apa yang terjadi di lapangan. Begitu ada perubahan situasi (pergerakan apa pun), program pengolah data langsung aktif. Berkat sokongan kecerdasan buatan (AI), maka dapat dianalisa perubahan dan jika menemukan dinamika mencurigakan di dalamnya, mengirimkan sinyal ke operator. Hal ini memungkinkan pengambil keputusan dapat merespons ancaman secara tepat waktu. (Bayu Pamungkas)
Cegah Serangan dari Utara, Israel ‘Dipagari’ Aerostat Air Defence Radars