Kombinasi OLS-35 dan Radar PESA, Peluang Sukhoi Su-35 Deteksi Lebih Dulu Keberadaan F-35

Kabar jejumpaan F-35A Lightning II dan Sukhoi Su-35 di atas Laut Bering dekat Alaska yang berhasil terekam video menarik untuk dicermati, selain manuver sangat dekat dan berbahaya, kedua jet tempur beda generasi ini masing-masing punya peluang unggul dalam duel udara, yang bila dipertajam, keduanya punya kemampuan deteksi dan tracking tanpa menggunakan radar (radar silent).

Baca juga: Terekam Video! F-35A Lightning II dan Sukhoi Su-35 Terlibat dalam Manuver ‘Sangat Dekat dan Berbahaya’

Dalam duel terbuka tanpa intervensi pihak ketiga, Su-35 bisa menang jika mampu menyelinap masuk ke jarak dekat, atau bila pilot F-35 membuat kesalahan. Namun dalam mayoritas skenario realistis, F-35A lebih unggul karena kemampuan deteksi awal dan stealth. Beberapa analis menyebut peluang Su-35 menang di bawah 30% dalam skenario pertempuran simetris modern.

Terlepas dari kondisi Sukhoi Su-35 (Su-35S) yang belum menggunakan radar AESA (Active Electronically Scanned Array), yakni masih mengandalkan radar pasif (Passive Electronically Scanned Array/PESA) N035 Irbis-E, Sukhoi Su-35 masih punya peluang untuk mampu melacak F-35 menggunakan Optiko-Lokatsionnaya Sistema (OLS)-35 berupa perangkat elektro optik yang dipasang di depan kokpit, sebelah kanan hidung.

OLS-35 adalah sensor elektro-optik pasif yang terdiri dari komponen Infrared Search and Track (IRST) untuk mendeteksi panas dari mesin pesawat, TV camera (visual targeting) untuk identifikasi visual dan Laser rangefinder — mengukur jarak target secara presisi.

Berkat OLS-35, memungkinkan jet tempur Su-35 mendeteksi dan melacak target tanpa radar (tetap “silent”), mengunci target untuk rudal IR seperti R-73 dan membantu penargetan presisi tanpa membocorkan posisi sendiri.

Karena Radar PESA, Sukhoi Su-35 Disebut Kalah Unggul dari Jet Tempur Buatan Cina, Inilah Respon dari Pihak Rusia

Meskipun tidak sekomprehensif DAS (Distributed Aperture System) yang ada di F-35, OLS-35 masih sangat berguna dalam dogfight dan stealth tracking, terutama jika dipasangkan dengan helmet-mounted sight (HMS) dan rudal pencari panas.

Secara teori, OLS-35 bisa mendeteksi pesawat tempur stealth, tapi dengan syarat dan keterbatasan tertentu berkat IRST, TV kamera dan laser rangefinder. Karena OLS-35 bukan radar, maka bentuk siluman (stealth shape) dan bahan RAM tidak berpengaruh besar pada deteksi IRST.

Saat Radar Silent, Sukhoi Su-35 Akan Bergantung Pada Kemampuan Penjejak Optik OLS-35

Meski jet tempur stealth dirancang untuk minim RCS (radar cross-section), tapi mereka tetap menghasilkan panas, terutama dari knalpot mesin afterburner, permukaan pesawat juga bisa memanas karena gesekan udara saat supersonik, dan jet stealth cenderung menyimpan senjata internal dan menghindari afterburner, tapi tidak bisa menghilangkan panas sepenuhnya.

Jadi, dalam kondisi ideal (misalnya: cuaca cerah, latar belakang dingin, tanpa banyak clutter), OLS-35 bisa mendeteksi pesawat stealth, terutama dari arah belakang atau saat stealth jet bermanuver keras.

Namun, ada kondisi tertentu yang membuat OLS-35 tidak efektif untuk mendeteksi jet tempur stealth, seperti cuaca buruk yang sangat mengurangi efektivitas (awan, hujan, debu), IRST lebih efektif dalam <50 km, untuk target RCS kecil/low-IR, kemudian sasaran sulit dideteksi tanpa afterburner atau pada altitude tinggi. Dan kondisi alam seperti latar belakang panas, seperti matahari atau gurun.

Untuk mendeteksi F-35, OLS-35 lebih sulit dideteksi balik tapi terbatas dalam hal jangkauan, sementara radar PESA lebih kuat jangkauannya, tapi mudah dideteksi F-35.

Pilot Su-35 secara teori dapat menggabungkan kemampuan radar dan OLS-35, yaitu gunakan radar secara singkat atau burst, untuk sweeping cepat. Lalu matikan radar, dan lanjutkan pelacakan dengan OLS-35 untuk tetap tersembunyi. Jika koordinat target cukup akurat (dari ground radar atau data link), bisa tembak rudal secara pasif (launch on coordinates).

Tapi lagi-lagi itu tidak mudah, F-35 punya Electronic Support Measures (ESM) dan DAS (Distributed Aperture System) yang sangat sensitif, jika Su-35 menyalakan radar terus-menerus, kemungkinan besar F-35 sudah tahu duluan dan menghindar atau menyerang balik. (Bayu Pamungkas)

Lockheed Martin Pamer “Distributed Aperture System (DAS),” Fitur yang Bikin Pilot F-35 Unggul dalam Kesadaran Situasional

 

10 Comments