Setelah 15 Tahun Beroperasi, AL Australia Resmi Pensiunkan Kapal Tanker Terbesar HMAS Sirius
|Bila dilihat dari usia penugasan, 15 tahun jelas tergolong muda untuk ukuran kapal di angkatan laut, belum lagi kondisi kapal sejatinya masih baik-baik saja. Namun, belum lama ini Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy/RAN) telah memensiunkan kapal tanker terbesarnya HMAS Sirius pada 18 Desember 2021. Bukan saja terbesar di lingkup AL Australia, HMAS Sirius adalah kapal tanker militer terbesar di kawasan Pasifik.
Baca juga: HMAS Sirius – Kapal Tanker Militer Terbesar di Kawasan Pasifik
Dikutip dari akun Twitter @Australian_Navy, disebutkan HMAS Sirius O266 dipensiunkan lewat sebuah upacara pelepasan di Fleet Base West di Australia Barat. AL Australia memberi catatan, selama 15 tahun beroperasi, HMAS Sirius sudah banyak melakukan pelayaran internasional dan misi dukungan penting, termasuk ikut dikerahkan dalam misi dukungan SAR saat operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala 402.
Kapal tanker dengan bobot penuh 46.775 ton ini telah berlayar sejauh 469.000 nautical mile dan telah melakukan misi Replenishments at Sea (RAS) – pengisian/transfer bahan bakar di tengah laut sebanyak 770 kali. Sebagai penggantinya kini sudah ada, yaitu HMAS Stalwart (III) yang dibangun oleh Navantia. HMAS Stalwart punya bobot penuh 21.500 ton, atau sedikit lebih kecil dari HMAS Sirius.
Sekilas tentang HMAS Sirius, kapal tanker ini punya panjang 191,3 meter, lebar 32 meter, dan draught 11 meter. HMAS Sirius dapat membawa 34.806 meter kubik (34.806.000 liter) bahan bakar solar dan 5.486 meter kubik (4.486.000 liter) bahan bakar avtur.
Tidak itu saja, kapal tanker ini dapat membawa 240 ton bekal logistik kering yang ditempatkan ke 12 unit kontainer ukuran 6,1 meter. Dengan kapasitas bahan bakar yang besar, HMAS Sirius mampu ‘menyusui’ beberapa kapal perang dalam operasi jarak jauh. Kapasitas yang dibawa bukan satu-satunya kehandalan kapal tanker, kemampuan jelajah juga tak kalah penting. HMAS Sirius dalam kecepatan 14 knots dapat mengarung sejauh 30.000 km. Disokong mesin 1 × Hyundai B&W6S50MC, 1 × shaft, kecepatan kapal tanker ini maksimum 16,5 knots.
Angkatan Laut Australia tidak mendapatkan HMAS Sirius secara baru, aslinya HMAS Sirius adalah kapal tanker sipil MT Delos. Kapal ini dibangun oleh Hyundai Mipo Dockyard, Korea Selatan, dan meluncur perdana pada 12 April 2004. Ada lima kapal sejenis yang dibangun oleh Hyundai Mipo Dockyard. Tak lama setelah meluncur, pada Juni 2004 MT Delos dibeli oleh Pemerintah Australia.
Baca juga: Supply Class Australia – Inilah Kapal Tanker Militer Modern dan Terbesar di Asia Pasifik
Tak langsung jadi kapal perang, di Australia sampai tahun 2005 kapal ini digunakan untuk melayani jasa tanker sipil. Baru setelah ada rencana untuk mengganti kapal tanker lama HMAS Westralia, kapal eks MT Delos ini kemudian mulai dipermak sebagai kapal tanker militer.
HMAS Sirius yang beroperasi dalam kawalan frigat dan destroyer hanya dilengkapi senjata berupa SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm di lima titik. Kapal tanker yang diawaki 8 perwira dan 46 pelaut ini. (Haryo Adjie)
Apa Aussie mengikuti tren saat ini urusan logistik dialihkan ke pihak swasta
Kapal yang dulu ikut pencarian KRI Nanggala 402, goodbye Sirius !
Bisa di akuisis dan di modif jd kapal tender kapal selam…tambahin dek yg bisa didarati 3-5 heli serang. Bobotnya sama dg lioning ini mah.
Daripada diPensiunkan, mendingan diHibahkan aja ke Indonesia…
Indonesia udah bisa buat kapal tanker sendiri, yang penting diperbanyak lagi aja walopun belum ada yg Segede Aussie, maklum masih Light Fregate, daripada punya Rusia yg cuman Light Corvette. Hhhhhhhhhh
Kasian ya min, si paman Gober lagi frustrasi berat sebab gagal lagi uji coba rudal hipersonik mereka utk yg ketiga kalinya. Gagal maning sedih dengar beritanya ya min..🤣🤣
Sebaiknya mereka kibarkan bendera putih saja ya min sbg tanda takluk tak mampu bersaing mengembangkan rudal hipersonik. Dan fokus ke penyelesaian bomber siluman mereka yg skrng sdh gak jamin bisa siluman lg dng adanya radar baru Rusia…😂
Ya. Salaamm…😁😁😁