‘Kode Keras’ Buat Cina, Korps Marinir AS Tempatkan Drone Tempur (UCAV) MQ-9A Reaper di Barat Laut Manila
Sejak digelarnya latihan militer “Balikatan 2024” (22 April – 8 Mei 2024), tekanan dan provokasi Cina kepada Filipina terasa mengendor, khususnya setelah Angkatan Darat AS (US Army) menguji pennggelaran rudal jelajah Tomahawk dalam Typhon Weapon System di Pulau Luzon, yang artinya AS yang menjadi pelindung Negeri Pinoy dapat melancarkan serangan jarak jauh ke basis pangkalan militer di pesisir Cina daratan.
Rupanya perlindungan AS kepada Filipina bukan itu saja. Mengutip dari US Naval Institute (USNI) – 3/6/2024, disebut bahwa Korps Marinir AS (USMC) telah menempatkan drone tempur (UCAV) MQ-9A Reaper di Filipina secara rotasi.
MQ-9A Reaper USMC mulai beroperasi di Pangkalan Udara Basa pada musim semi ini atas permintaan Manila untuk mendukung upaya berbagi intelijen antara US Indo Pacific Command dan Angkatan Bersenjata Filipina. Aktivitas ini telah dikonfirmasi oleh I Marine Expeditionary Force (MEF) minggu lalu.
“Korps Marinir akan menggunakan MQ-9A yang tidak bersenjata untuk melakukan pengintaian dan pengawasan guna mendukung pengembangan pembagian intelijen antara AS dan sekutu Filipina kami dan sesuai dengan hukum, peraturan, dan regulasi nasional Filipina,” kata juru bicara I MEF.
Menurut MEF, MQ-9A Reaper dari Marine Unmanned Aerial Vehicle Squadron 3 (VMU 3) dari Marine Corps Air Station Kaneohe Bay di Hawaii, “ditempatkan sementara” di Filipina, yang berdasarkan konstitusinya pada tahun 1987 melarang penempatan pasukan militer asing di negara tersebut secara permanen. Sebaliknya, drone Reaper berada di Filipina secara bergilir, yang diizinkan berdasarkan Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan pada tahun 2014.

Meski penggelaran MQ-9A Reaper disebut hanya sementara, namun menurut rilis dari Pacific Air Forces pada bulan Maret 2024, diungkapkan bila misi Pacific Air Forces (PACAF) Agile Combat Employment ke Pangkalan Udara Basa mendapatkan “dukungan logistik penting dan permanen untuk kebutuhan permanen MQ-9A Reaper USMC di Pangkalan Udara Basa.
Rilis tersebut juga menggambarkan misi yang dilakukan selama pengerahan ini, termasuk lima serangan di Laut Cina Selatan untuk mendukung “kesadaran domain maritim yang penting dan pengawasan terhadap Second Thomas Shoal,” yang digambarkan sebagai “simbol penting dari pendirian Filipina melawan Tiongkok. ambisi teritorial di wilayah tersebut.” Tak lama setelah itu, rilis PACAF dihapus dari situs web Departemen Pertahanan.
Untuk Pertama Kali, Drone Tempur MQ-9 Reaper Dioperasikan dari Jalan Raya
Dalam tanggapannya, I MEF tidak merinci berapa banyak Marine Corps Reaper yang ditempatkan sementara di Lanud Basa dan juga tidak merinci durasi penempatan rotasi tersebut.
Ini bukan kali pertama drone AS dikerahkan ke Filipina untuk mendukung perjuangan Manila di Laut Cina Selatan. Musim panas lalu, MQ-1C Grey Eagle Angkatan Darat yang beroperasi di Pangkalan Udara Edwin Andrews di Filipina Selatan terlihat terbang BRP Sierra Madre (LT-57) di Second Thomas Shoal yang disengketakan oleh Cina. Drone Amerika yang ditempatkan di Edwin Andrews juga secara rutin beroperasi di dalam dan sekitar Filipina selama misi kontra-terorisme Operation Enduring Freedom dan Operation Pacific Eagle.
Lantaran punya arti strategis bagi AS, Pangkalan Udara Basa yang berada sekitar 102 kilometer di barat laut Manila, kabarnya akan menerima peningkatan fasilitas yang didanai AS melalui Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA).
Salah satu dari sembilan pangkalan militer yang dapat diakses pasukan Amerika di Filipina, Basa telah menjadi fokus pendanaan infrastruktur militer Washington di negara tersebut. Sejumlah proyek, termasuk renovasi dan perluasan landasan pacu, fasilitas komando dan kendali serta gudang bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana telah selesai dibangun. (Gilang Perdana)
Saya setuju sama komen kaberjee,.
hati-hati ntar digodain Su-27 kw nya Cina yang lebih berbahaya dibanding Su-27 asli karena mungkin tak bisa begitu manuver bagus utk kencingi pakai avtur barangkali malah langsung dicium