Army 2023: Rosoboronexport Tawarkan Sistem Jamming dan Hanud Anti PGM Battle Proven
|Meski pasar ekspor produk pertahanan Rusia terdampak dari perang yang berkecamuk di Ukraina. Namun, perang dalam sisi lain menjadi peluang pemasaran pada produk persenjataan terpilih, khususnya pada alutsista yang meraih predikat battle proven dengan kill probability yang tinggi.
Baca juga: Sistem Jamming Rusia Pole-21 Berhasil ‘Jatuhkan’ Drone Kamikaze Tu-141 Ukraina
Pada Army 2023 Forum yang akan digelar di Patriot Convention and Exhibition Center (14 -20 Agustus 2023), Rosoboronexport JSC (bagian dari Rostec State Corporation) selaku agen penjualan persenjataan Rusia, menawarkan kombinasi dari sistem sistem Counter Precision Guided Munition (Counter-PGM) yang diklaim terbukti ampuh dalam operasi pertahanan udara.
Pengalaman konflik militer menunjukkan tren yang berkembang pesat ke arah penggunaan amunisi berpemandu presisi (PGM) berbasis darat, udara, dan laut. Dengan ciri khasnya yang tersembunyi, kemampuan untuk bermanuver dan menembus berbagai pertahanan udara, PGM menimbulkan kerusakan yang signifikan pada fasilitas militer, ekonomi, dan infrastruktur.
“Untuk itu, perusahaan pertahanan Rusia telah mengembangkan dan memproduksi sistem berteknologi tinggi yang mampu melawan PGM tercanggih. Efektivitasnya telah terbukti dalam kondisi pertempuran nyata,” kata Direktur Jenderal Rosoboronexport Alexander Mikheev.
“Rosoboronexport menghadirkan berbagai versi ekspor sistem Rusia yang dirancang untuk menghancurkan dan sepenuhnya menonaktifkan PGM. Penggunaan gabungan mereka memberikan perlindungan fasilitas militer dan sipil yang andal terhadap senjata apa pun yang ada saat ini dan yang baru muncul. Perusahaan siap, dalam kerangka kerja sama teknologi , untuk bersama-sama mengembangkan dan memproduksi model baru dengan mitra asing,” kata Mikheev.
Di segmen Counter-PGM electronic warfare systems, Rosoboronexport akan menampilkan sistem modul jamming Pole-21E electronic countermeasures (ECM) system, yang dirancang untuk melindungi aset dan infrastruktur strategis dari serangan PGM. Selain juga ada dukungan dari R-330Zh automated satellite communication/navigation ECM systems, yang diklaim sangat diminati pasar ekspor.
Kedua sistem jamming di atas dapat secara efektif melindungi fasilitas tertutup dari serangan tunggal dan masif oleh senjata hulu ledak konvensional berpemandu presisi yang dilengkapi dengan berbagai sistem pemandu, termasuk saat musuh secara intensif melakukan tindakan anti jamming.
Kedua sistemmampu menghentikan peralatan navigasi dari senjata berpemandu presisi dan mencegah pengarahan submunisinya di area yang ditentukan, serta menginformasikan fasilitas yang tercakup. Sistem tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh dan beroperasi dalam mode otomatis yang berdiri sendiri (stand alone).
Untuk mengeliminasi sasaran PGM, Rosoboronexport mengedepankan sistem hanud Viking, Buk-M2E, dan Tor M2KM dari Almaz-Antey Corporation. Kemudian untuk sasaran yang terbang rendah, sistem hanud kanon/rudal self-propelled Pantsir-S1 dan versi upgrade-nya, Pantsir-S1M, produksi High Precision Systems, diklaim kini lebih adaptif dan siap untuk menghadapi PGM dan loitering munition. (Bayu Pamungkas)
Jalur beli senjata Ruskie udah di koenci sama catsa, tapi bisa aja next pilpres mau dobrak halangan itu, mungkin😁
Pake yuan bisa beli alutsista rusiya g y?
Tak mungkin…karena resiko jauh jauh jauh lebih tinggi
kampanye boleh boleh saja…tapi prakteknya nol besar
kecuali Zelenskyy made-in Indonesia siap menanggung resiko
Krisis moneter jilid-II jauh lebih parah dari Krismon 1997
Melawan CAATSA ? harus siap porak poranda, jangan samakan kita dengan Rusia dan China yang sudah mandiri penuh.
sedang India ada nilai tawarnya, Turki langsung kapok, mata uangnya anjlok 80%, Inflasi menggila.
Indonesia ? bubar dah
apa ga bisa kita beli sembunyi2 ya
Nah, geng western belum bisa bikin hardware dan software semacam itu ya Gaess. Kalau udah bikin pasti udah disumbangkan ke Ukraina, kan itu sangat dibutuhkan. Tapi mo gimana lagi, emang nggk punya dan belum bisa bikin. Levelnya belum sampai. HAHAHAA… Sesimpel itu.
Supaya gak.kena Sanksi CATSAA, caranya mudah banget. Barang itu dihibahkan ke Indonesia jd gak ada pembelian. Sumbangan pemerintah Rusia utk penguatan pertahanan udara RI. Dijamin lolos sanksi.
Lhaa…Rusia akan rugi donk. Gak jg, sebab dlm paket hibah itu nanti disertakan paket maintenance. Nah dipaket maintenance ini biayanya yg melambung hingga menutupi biaya pengadaan barangnya. 😁
Rusia memang gudangnya jammer ampuh. Dr yg jammer kelas HT yg biasa sampe buat pecah gendang telinga operatornya ada. Hingga jammer satelite yg kelas premium pun mereka punya. Jd klo cuma jammer krasukha yg tempo hari direbut Ukraina dan di kirim ke AS, itu gak ngefek buat Rusia.
Wong Hanud tercanggih sekelas S-400 yg sdh betel prupen dibeli anggota NATO spt Turkey malah gak membuat paman Putin ketar ketir.
Beda dng produk Sono, baru dikirim ke palagan Ukraina langsung pincang ditarik pulang. Gitu kok ngakunya nembak rudal hipersonik. Banyak nggedabrusnya memang produk Sono, isi gak sesuai kemasan…
Ya. Salaammm..💪
Beli sembunyi-sembunyi bagaimana?
Kalo alutsista mahal seperti ini banknya nggak ada yang mau kasih pinjaman luar negeri sebab mereka nggak mau dikeluarin dari SWIFT.
Lagi pula Rusia juga nggak mau tunduk pada aturan kita yang mewajibkan transfer teknologi, offset dan imbal beli. Itu sebabnya Su-35 mbulet sampai keluar CAATSA.
Kalo mau beli dari Rusia secara sembunyi-sembunyi itu adalah alutsista kecil dan ringan yang bisa ditenteng oleh prajurit infanteri pakai mata uang asing secara tunai dibawa pakai LPD kita. Masalahnya alutsista kecil dan ringan yang bisa ditenteng oleh infanteri itu sudah bisa dibuat oleh PT PINDAD.
alternatif bisa beli barang rusia lewat negara ke tiga perantara. disamarkan buatan negara ke 3.. asalnya beli sistem jamming dan hanud anti pgm battle proven. kalau su-35 ok asalnya upgrade versi rusia jangan su-35 versi ekspor. Dipesan Indonesia via pihak ke tiga. kalau daripada ketahuan karena kelihatan bentuknya su-35, beli teknologi utk dipasang pesawat buatan Indonesia/pesawat tempur lain dimiliki Indonesia..
Bisa juga beli over stok SU30 MKI bekas indiahe, canggihnya sekelas SU35, pasti murah indiahe, kan gak langsung ke Ruskie, daripada beli bekas yg timteng 1990, mehong lagih😁
Dunia sudah multipolar kok masih takut sama CATSAA?