Untuk Pertama Kali, Drone Tempur MQ-9 Reaper Dioperasikan dari Jalan Raya
|Penggelaran kekuatan udara dalam operasi militer tak bisa dilepaskan dari kemampuan unsur tempur untuk mampu beradaptasi pada beragam kondisi yang ada di pangkalan aju, termasuk pada runway atau landasan yang tidak dipersiapkan dengan baik.
Baca juga: Drone AS MQ-9 Reaper Rusak Setelah Ditembak Rudal Hanud Pantsir di Suriah
Setelah sebelumnya sukses dilakoni oleh beberapa jenis jet tempur (berawak), kini untuk pertama kalinya, drone tempur (UCAV) MQ-9 Reaper sukses melakukan uji coba lepas landas dan mendarat dari jalan raya. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjamin penggelaran kekuatan udara ketika akses ke lapangan terbang dan landasan pacu konvensional ditolak atau mengalami masalah.
Dikutip dari TheDrive (3/5/2023), MQ-9 Reaper beroperasi dari jalan raya untuk pertama kalinya selama Latihan Agile Chariot, yang digelar mulai 30 April hingga 2 Mei 2023. Deperteman Pertahanan AS menyebut kegiatan dari latihan tersebut sebagai bentuk dari operasi organik dari udara yang tidak bergantung pada jenis landasan pacu.
Kegiatan tersebut dipusatkan pada dua bagian jalan raya di Wyoming dan juga melibatkan kemampuan pendarat di jalan raya dari pesawat operasi khusus MC-130J Commando II, dua jet serang A-10C Thunderbolt II, dan dua helikopter operasi khusus MH-6M Little Bird dari Angkatan Darat AS.
Latihan dibagi menjadi dua bagian operasi jalan raya, dengan Jalan Raya 287 dan 789 digunakan masing-masing pada tanggal 30 April dan 2 Mei 2023. Sebelumnya personel di darat telah mendirikan Forward Arming and Refueling Point (FARP). Setelah pesawat diisi bahan bakar dan dipersenjatai kembali, drone kemudian lepas landas lagi dari jalan — yang disebut Integrated Combat Turnaround (ICT). Negara bagian di AS, jelas tidak kekurangan jalan raya yang cocok untuk latihan semacam ini.
Lebih khusus lagi, bagian dari latihan yang dilakukan di Highway 287 melibatkan MC-130J yang mendarat di bagian jalan raya yang terpencil dan kemudian memasok amunisi dan bahan bakar untuk A-10. Dengan cara ini, jet serang dapat disiapkan untuk misi tanpa jejak logistik yang luas atau kebutuhan untuk mengangkut pasokan melalui jalan raya.
Dalam skenario pendarat dan lepas landas dari jalan raya, maka pasukan dari 123rd Special Tactics Squadron mengamankan zona pendaratan dan mengoperasikan jalan raya sebagai landasan pacu yang dapat digunakan, sesuatu yang akan sangat penting dalam skenario yang lebih diperebutkan. Peran dari 123rd Special Tactics Squadron sepintas mirip dengan Satuan Pengendali Tempur (Dalpur) yang ada di Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) TNI AU.
Baca juga: Pertama Kali, F-16 Viper dan MQ-9 Reaper Lakukan Formasi “Elephant Walk”
“Musuh yang mungkin dapat menolak penggunaan pangkalan militer atau lapangan terbang, akan memiliki waktu yang hampir mustahil untuk mencoba mempertahankan setiap mil jalan,” kata Letnan Kolonel Dave Meyer, Wakil Komandan Latihan Agile Chariot. “Terlalu banyak wilayah untuk mereka tutupi dan itu memberi kami akses di tempat dan area yang tidak mungkin mereka pertahankan,” tambah Meyer. (Bayu Pamungkas)
langsung beli sekalian di coba jalan di lampung yg lagi viral 😂😂😂
Udah mehong kebanyakan gaya, kemaren dijitak pansir langsung oleng ngacir pulang…hhh
Beda kualitas aspal jalan Amerika dengan kualitas jalan Indonesia