Kepala Desain Shenyang Aircraft Ungkap J-16D Sebagai Jet Tempur yang ‘Tak Tergantikan’

Jumlahnya yang hanya selusin ditambah pernyataan dari orang penting di Shenyang Aircraft, menyiratkan peran strategis jet tempur spesialis peperangan elektronik (Electronic Warfare/EW) J-16D. Diproyeksi bakal berperan penting dalam misi tempur udara ke permukaan, menjadikan J-16D adalah target favorit dari Angkatan Udara Cina yang layak untuk dieliminasi oleh AS bila terjadi konflik bersenjata.
Mengutip dari Global Times (22/6/2025), Angkatan Udara Cina menganggap Shenyang J-16D sebagai aset “tak tergantikan,” ungkap seorang perancang utama jet tempur Cina. Wang Yongqing, Chief Expert Shenyang Aircraft Design and Research Institute – di bawah Aviation Industry Corporation of China (AVIC), menyampaikan pernyataan tersebut di saluran cctv.com pada hari Sabtu lalu.
Shenyang J-16D adalah pesawat perang elektronik khusus yang dikembangkan dari platform jet tempur Shenyang J-16. Mengutip penilaian dari militer, Wang mengatakan bahwa pesawat itu adalah aset yang sangat diperlukan dan tak tergantikan dalam persenjataan Angkatan Udara Cina.
J-16D pertama kali diperkenalkan di China Airshow 2021 yang diadakan di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Cina Selatan. J-16D kala itu dipamerkan di darat secara statis, memperlihatkan empat pod jammer di bawah sayap dan saluran masuk udara, serta dua rudal di bawah perutnya, selain dua pod peperangan elektronik nampak di ujung sayap.
Ladeni Peperangan Elektronika, Cina Punya Shenyang J-16D, Lawan Tanding Boeing EA-18G Growler
J-16D mengintegrasikan kemampuan pengintaian, ofensif, dan defensif, dan dirancang untuk secara efektif melawan sistem pertahanan udara canggih, termasuk komponen peringatan dan deteksi dini, komunikasi, intersepsi, dan serangan. J-16D dirancang untuk meningkatkan kemampuan serangan elektronik Angkatan Udara Cina dan memperkuat kapasitas tempur sistematisnya secara keseluruhan, demikian bunyi deskripsi tersebut.
Pada bulan November 2021, tak lama setelah China Airshow, saluran militer China Central Television melaporkan bahwa J-16D telah mulai melakukan latihan tempur. Laporan tersebut mencatat bahwa J-16D dan pesawat tempur stealth Chengdu J-20 dapat beroperasi secara bersamaan, membentuk sistem peperangan elektronik yang komprehensif.
Wang Ya’nan, Pemimpin redaksi majalah Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing, mengatakan bahwa J-16D dapat terbang dalam formasi dengan jet tempur lainnya. Pesawat ini mampu melakukan misi penekanan dan penipuan elektronik, dan juga dapat meluncurkan rudal untuk menghancurkan instalasi radar musuh atau pesawat peringatan dini.
Ia menambahkan bahwa J-16D dapat lebih meningkatkan kemampuan siluman J-20. Dengan mengganggu radar musuh, pesawat ini bahkan dapat memungkinkan pesawat non-siluman untuk mencapai tingkat siluman de facto.
Australia Upgrade Boeing EA-18G Growler – Jawara Peperangan Elektronika Semakin Tak Tertandingi
Berdasarkan data Mil. Balance 2025, Angkatan Udara Cina mengoperasikan sekitar 12 unit Shenyang J‑16D, J‑16D adalah versi Electronic Warfare (EW) dari multirole fighter J‑16,. Sebagai varian khusus (Electronic Warfare Aircraft), J-16D bukan jet tempur biasa, melainkan pesawat yang dirancang khusus untuk misi peperangan elektronik (Electronic Warfare / EW) dan SEAD/DEAD (Suppression/Destruction of Enemy Air Defenses).
Itu artinya, J-16D tidak dibutuhkan dalam jumlah sebanyak varian tempur biasa (J-16 standard). Pesawat ini digunakan untuk mendukung formasi pesawat tempur lainnya (seperti J-16, J-10C, dan J-20) dengan kemampuan jamming dan penghancuran radar lawan. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat juga hanya mengoperasikan 150 unit EA-18G Growler, padahal total armada pesawat tempur AS mencapai ribuan unit.
Meski sudah operasional, J-16D adalah platform baru, dengan kemampuan pod jamming, sensor, dan sistem elektroniknya masih terus dioptimalkan. (Bayu Pamungkas)


harusnya sih begitu karena udh deal tinggal nunggu kedatangan 42 rafale , periode sekarang minimal beli pesawat aew, tapi pemerintah nya masih ngotot beli jet tempur, contoh aja yg belum terealisasi 24 f15 ex , lalu baru baru ini mau beli jet tempur siluman turki 48 kaan turki
bisa dilihat fokus nya malah cuman beli jet tempur, beli lisensi + transfer teknologi aja kagak.
50 an kf 21 boromeo juga gajelas mau dibeli atau kaga.
sementara rencana pesawat aew malah mau menjadikan cn 235 aew pake teknologi turki, kalo terjadi bakal lebih lama lagi karena butuh waktu buat modifikasi + r&d + urus sertifikasi.
padahal tinggal beli saab erieye atau kalo mau yg mahal ya e 7 wedgetail
unit yang sebaiknya indonesia juga punya, heli aew, pesawat aew strategis, pesawat aew basis kapal induk, pesawat jammer strategis, jammer basis kapal induk, gunship dan atau pesawat CAS
disaat indo saat itu cuma beli beli, china tahun 90 an udh mulai gencar beli + lisensi jet tempur. sebenarnya china udh punya teknologi yg dibutuhkan karena dekade sebelum nya suka beli lisensi jet tempur dari soviet, tapi untuk jet tempur generasi ke empat , teknologi china blm bisa buat sendiri , perlu transfer teknologi,
berikut timline nya :
china mengembangkan pesawat tempur J-10 dimulai pada tahun 1984. Penerbangan perdananya dilakukan pada tanggal 23 Maret 1998. Pesawat ini mulai beroperasi di Angkatan Udara China (PLAAF) pada tahun 2006.
karena j10 lg dikembangkan, china memutuskan beli + lisensi jet tempur dri rusia
Pada tahun 1990-an, China mengimpor 100 pesawat tempur Su-30 dari Rusia.
Di antara mereka, 72 merupakan versi Angkatan Udara dari Su-30MKK dan 28 merupakan versi Angkatan Laut dari Su-30MK2. (@aya shawn)
5 tahun kemudian ,china mulai beli lisensi su 27
China mulai membeli pesawat tempur Sukhoi Su-27 pada tahun 1990-an. Pada tahun 1995, China menandatangani kesepakatan untuk memproduksi Su-27 secara lisensi di bawah nama J-11. Produksi lisensi ini dimulai pada tahun 1998.
Pada tahun 1996, Tiongkok dan Rosoboronexport menandatangani perjanjian senilai US$1,2 miliar yang mengizinkan SAC untuk memproduksi 200 Su-27UBK di bawah lisensi .
akan tetapi jumlah jet tempur j11 lisensi rusia terhenti hanya di 100 unit.
Rusia tidak membatalkan kontrak untuk pesawat tempur Su-27/J-11. Sebaliknya, kontrak lisensi antara Rusia dan China untuk produksi J-11, yang merupakan klon dari Su-27, dihentikan setelah produksi sekitar 100 unit. Alasan pembatalan kontrak ini adalah karena China mulai mengembangkan dan memproduksi J-11 secara mandiri, termasuk menggunakan komponen buatan dalam negeri, yang melanggar perjanjian lisensi.
lalu china mulai mengembangkan j16
Jet tempur J-16 mulai dikembangkan oleh China pada tahun 2009, dengan prototipe pertama terbang pada tahun 2011. Produksi massal dimulai pada tahun 2015, dan pesawat ini mulai beroperasi dengan Angkatan Udara PLA pada tahun 2016. J-16 adalah pesawat tempur multiperan yang dikembangkan dari pesawat tempur Sukhoi Su-27 Rusia, tetapi dengan sejumlah peningkatan dan modifikasi.
bahkan menariknya rusia kayanya belum punya versi peperangan elektronik dari jet tempur.
negara yg niat mau mandiri rencana nya terlihat jelas seperti kalimat diatas, lah indo cuman ikut program kf21 aja gajelas kontraknya dpt teknologi apa, dapet prototype juga kagak, bayar masih nungggak . malah tiba tiba mau beli jet tempur siluman turki wkwkwk