Ladeni Peperangan Elektronika, Cina Punya Shenyang J-16D, Lawan Tanding Boeing EA-18G Growler

Guna menghadapi peperangan elektronika, dua negara anggota pakta AUKUS, yaitu Amerika Serikat dan Australia punya andalan tersendiri, yaitu Boeing EA-18G Growler, yang tak lain merupakan varian dari F/A-18F Super Hornet. Melihat kondisi tersebut, mungkin ada rasa tidak nyaman bagi Beijing yang belum mempunyai jet tempur dengan kualifikasi khusus untuk electronic warfare.

Baca juga: EA-18G Growler – Jurus Australia Menghadapi Potensi Perang Elektronika dari Utara

Dan dari ajang Zhuhai AirShow 2021, untuk pertama kalinya Cina memperlihatkan ke publik, sosok jet tempur yang menjadi lawan tanding EA-18G Growler.

Bila EA-18G Growler mengacu pada platform Super Hornet, maka sebagai lawan tandingnya, Cina merilis varian dari Shenyang J-16 yang diberi label “J-16D,” penempur dengan kemampuan suppress enemy air defenses (SEAD). Sekilas pandang tak ada yang berbeda antara J-16D dengan varian standar J-16, dimana keduanya merupakan penempur yang mengadopsi desain tandem seat, dengan kursi bagian belakang digunakan untuk operator complex on-board electronic systems.

Dari analisa penampakan J-16D, terlihat pada varian ini kanon 30 mm dan konsol IRST (Infrared Search and Track) tidak digunakan. Namun pada ujung sayap (wingtip), yang biasanya menjadi peluncur rudal, diganti menjadi lokasi pod peperangan elektonik. Seperti halnya EA-18G Growler, peralatan jamming elektronik internal diperkuat dengan jammer pod. Pada J-16D, apa yang telah dilihat sejauh ini menunjukkan bahwa merupakan pod peperangan elektronik yang bekerja pada berbagai jenis dan frekuensi radar.

Membawa berbagai jenis pod tentu ada maksudnya, yakni dioptimalkan untuk melakukan jamming pada pita frekuensi yang berbeda, serta memungkinkan J-16D untuk menetralisir berbagai jenis radar dan sistem komunikasi lawan secara bersamaan. Dan pada akhirnya, berkat jasa J-16D memungkinkan armada pesawat penyerang mampu menembus wilayah udara yang dipertahankan dengan baik oleh lawan.

Punya kemampuan jamming super canggih tentu harus dibarengi dengan sistem senjata yang memadai. Untuk urusan ini, EA-18G Growler AS dan Australia punya andalan rudal anti radiasi (penghancur sistem radar hanud) AGM-88B/E HARM (High-speed Anti-Radiation Missile), maka Cina juga membekali J-16D dengan rudal yang diduga PL-15. Pada Shenyang J-16D yang ditampilkan di Zhuhai AirShow 2021, nampak terdapat empat rudal udara ke udara PL-15 yang dipasang di bawah central pylons.

Baca juga: AL AS Tuntaskan Uji Coba Jammer Pod Terbaru untuk EA-18G Growler

Shenyang J-16 mulai diketahui keberadaannya pada Juni 2012, rancangan jet tempur ini dicomot Cina dari Sukhoi Su-30MKK yang dibeli dari Rusia pada tahun 2000. Sejauh ini AU Cina telah mengoperasikan tak kurang dari 128 unit Shenyang J-16. (Gilang Perdana)

5 Comments