Hari Ini 18 Tahun Lalu, Boeing EA-18G Growler Terbang Perdana, Masih Jadi Jet Tempur “EW” Tercanggih di Dunia
|Boeing EA-18G Growler banyak disebut sebagai jet tempur spesialis peperangan elektronika (Electronic Warfare/EW) tercanggih saat ini. Dan tahukah Anda, bahwa pada hari ini, 18 tahun lalu, yang bertepatan dengan 15 Agustus 2006, menjadi momen bersejarah lantaran merupakan tanggal penerbangan perdana EA-18G Growler yang kala itu dilakukan di fasilitas Boeing di St. Louis, Missouri. Selama satu jam, prototipe EA-18G Growler sukses menuntaskan penerbangan perdana.
Baca juga: EA-18G Growler – Jurus Australia Menghadapi Potensi Perang Elektronika dari Utara
Setelah penerbangan perdana, program pengujian EA-18G Growler terus berlanjut, dengan pengujian lebih lanjut yang difokuskan pada kemampuan peperangan elektroniknya. Ini termasuk pengujian integrasi sistem jamming, interoperabilitas dengan platform lainnya, dan uji coba operasional dalam skenario perang simulasi.
Dan mendekati dua dekade eksistensi, selain dioperasikan Amerika Serikat, EA-18G Growler sampai saat ini hanya digunakan oleh Australia. Dari rancangannya, EA-18G Growler adalah pesawat tempur elektronik yang dikembangkan oleh Boeing untuk menggantikan Northrop Grumman EA-6B Prowler, yang telah digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) selama beberapa dekade.
EA-6B adalah pesawat tempur elektronik yang digunakan untuk misi perang elektronik (Electronic Warfare, EW), seperti jamming radar dan komunikasi musuh. Pada awal 2000-an, Prowler mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan, dan Angkatan Laut AS membutuhkan penggantinya dengan kemampuan yang lebih modern dan fleksibel.
Boeing mengembangkan EA-18G Growler berdasarkan airframe (kerangka pesawat) dari F/A-18F Super Hornet. Ini memberikan keuntungan dalam hal kompatibilitas dengan komponen yang sudah ada, pelatihan pilot, dan pemeliharaan. Meskipun berbasis pada Super Hornet, Growler memiliki banyak modifikasi khusus untuk misi perang elektronik, seperti:
1. Sistem Jamming ALQ-218
Growler dilengkapi dengan sistem jamming canggih ALQ-218 yang mampu mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengganggu sinyal radar dan komunikasi musuh.
2. Pod Jamming ALQ-99
Growler juga dapat membawa pod jamming ALQ-99, yang memungkinkan Growler untuk melakukan jamming frekuensi radio musuh secara efektif.
3. Kemampuan Multi-Misi
Selain jamming, Growler masih mempertahankan kemampuan tempur terbatas, termasuk penggunaan rudal udara-ke-udara dan rudal anti-radiasi AGM-88 HARM untuk menghancurkan radar musuh.
EA-18G Growler mengadopsi tandem seat, yang mana kursi bagian belakang difungsikan untuk Electronic Warfare Officer (EWO), yang bertanggung jawab atas operasi sistem perang elektronik, termasuk jamming radar dan komunikasi musuh, serta peluncuran senjata khusus seperti rudal anti-radar.
EA-18G Growler pertama kali diserahkan kepada Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pada 24 September 2007. Pesawat ini kemudian mulai masuk ke dalam layanan operasional setelah menjalani serangkaian uji coba dan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan kebutuhan militer. Growler mencapai kemampuan operasional awal pada September 2009, menandai kesiapan pesawat ini untuk digunakan dalam misi tempur.
Dan sebagai sekutu ring satu di Indo Pasifik, Australia memesan 12 unit EA-18G Growler untuk memperkuat kemampuan peperangan elektronik mereka. Pesanan ini adalah bagian dari upaya Australia untuk meningkatkan interoperabilitas dengan Angkatan Laut AS dan meningkatkan kapabilitas militernya secara keseluruhan. Pengiriman EA-18G Growler ke Australia dimulai pada tahun 2017, dan pesawat-pesawat tersebut sekarang dioperasikan oleh No. 6 Squadron RAAF.
Pada tahun 2018, salah satu dari pesawat Growler milik RAAF mengalami kecelakaan kebakaran mesin di landasan saat latihan di Amerika Serikat, tetapi tidak ada korban jiwa, dan pesawat tersebut dianggap total loss. (Bayu Pamungkas)
Ladeni Peperangan Elektronika, Cina Punya Shenyang J-16D, Lawan Tanding Boeing EA-18G Growler