Update Drone KamikazeKlik di Atas

Kemenkeu Setujui Pinjaman US$600 Juta untuk Pengadaan Kapal Selam Bekas Pakai

Ibarat petir di siang hari bolong, ada kabar yang menyebut bahwa Kementerian Keuangan RI telah memberi persetujuan atas pinjaman luar negeri senilai US$600 juta, disebutkan dana pinjaman itu akan digunakan untuk pembelian setidaknya satu unit kapal selam bekas pakai untuk kebutuhan TNI AL.

Baca juga: Tupi Class – Kapal Selam Type 209/1400 Brasil yang ‘Dilirik’ Indonesia

Demikian tajuk berita yang diposting oleh Janes.com (14/7/2021), dokumen yang diberikan kepada Janes oleh sumber di industri terkait, menunjukkan bahwa persetujuan dari Kemenkeu yang diberikan dalam program Interim Readiness Submarine Class (IRSC), yaitu upaya untuk sementara waktu mengisi kesenjangan dalam kemampuan perang bawah laut TNI AL dengan membeli kapal selam yang dipensiunkan oleh angkatan laut lain, sementara TNI AL menunggu pengiriman kapal selam jenis baru.

Masih dari sumber yang sama, dikatakan program tersebut menyerukan kelas kapal selam yang diambil memiliki bobot antara 1.800–2.800 ton. Lebih dari itu, tidak ada rincian tentang spesifikasi yang detail, seperti ukuran lambung dan sebagainya. Kabarnya, kuantum pinjaman yang disetujui untuk IRSC dicapai melalui konsultasi dengan Kementerian Pertahanan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Seperti diketahui, kekuatan kapal selam TNI AL baru saja berkurang, yaitu setelah tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Perairan Bali Utara pada April lalu. Saat ini praktis TNI AL hanya diperkuat tiga unit kapal selam, KRI Cakra 401 (Type 209/1300), KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405 – ketiga terakhir adalah Type 209/1400.

Sudah beberapa tipe kapal selam yang dilirik dan dipelajari untuk diakuisisi oleh Indonesia, namun kebanyakan adalah jenis kapal selam untuk pengadaan baru. Sebaliknya pengadaan jenis kapal selam bekas pakai agak sepi beritanya.

Sempat ada kabar bahwa Indonesia dan Brasil melakukan pembicaraan untuk akuisisi kapal selam bekas pakai AL Brasil, yaitu Tupi Class yang masuk kategori Type 209/1400. Meski desain kapal selam Type 209 sudah tak asing lagi oleh warganet di Indonesia, namun, usia Tupi Class (yang paling tua) juga masih lebih mudah ketimbang kapal selam Type 209/1300 (Cakra Class) TNI AL.

Merujuk ke sejarah Tupi Class, pada tahun 1984 Brasil mengontrak Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) untuk pembuatan enam unit kapal selam Type 209/1400. Sesuai kesepakatan, unit perdana dibangun di Kiel, Jerman dan lima lainnya di Rio de Janeiro. Lantaran ada kendala finansial, yang dibuat di Brasil kemudian hanya tuntas tiga unit.

Baca juga: Kilo Class – Sosok Kapal Selam dalam Kalender TNI AL

Namun, jika merujuk pada bobot, Tupi Class beratnya antara 1.400-1500 ton, itu artinya tidak sesuai dengan syarat yang diinginkan dalam program IRSC, yaitu kapal selam dengan bobot 1.800-2.800 ton. Mungkinkah ini yang dimaksud adalah Kilo Class? (Bayu Pamungkas)

65 Comments