Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dipasangi Air Refueling Probe, Inilah Tampilan FA-50 Fighting Eagle

Jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle, desain awalnya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Korea Selatan. Lantaran untuk pasar domestik, maka FA-50 sedari awal tidak disiapkan untuk memiliki kemampan pengisian bahan bakar di udara (air refueling), maklum ruang udara Korea Selatan tidak luas. Namun, atas permintaan pasar ekspor, Korea Aerospace Industries (KAI) telah membuat adaptasi pada FA-50.

Baca juga: Menhan Malaysia: “Kami Beli Block 20, Versi Terbaru Jet Tempur FA-50 Fighting Eagle”

Atas permintaan Malaysia yang mengorder 18 unit FA-50 varian terbaru senilai 1,2 triliun won (US$920 juta), kini KAI tengah menyiapkan FA-50 dengan kemampuan air refueling. Meski belum ada keterangan resmi, postingan dari akun Twitter @hornetysfs memperlihatkan bahwa prototipe FA-50 dengan air refueling telah dipersiapkan.

Air refueling probe disematkan disisi kanan kokpit, sementara sisi kiri kokpit sudah terdapat lubang laras kanon gatling Vulcan M197 kaliber 20 mm. Jika dilihat dari desain, maka air refueling probe pada FA-50 menganut model retractable probe, yang artinya probe penerima bahan bakar dapat dimasukkan/ditarik ke dalam sisi bodi. Berbeda dengan jet tempur Rafale dan Hawk 209 yang menganut non retractable probe.

Meski tampil ‘mulus’ dengan air refuelling probe yang dapat ditarik, tapi jenis jet tempur dengan retractable probe membawa konsekuensi pada kompleksitas mekanis dan biaya perawatan. Umumnya retractable probe hanya diterapkan pada jet tempur yang mengusung model hose dalam skema air refuelling.

FA-50 ditenagai mesin tunggal turbofan General Electric F404-GE-102 yang mengembangkan daya dorong 17.700 pon dengan afterburner. Performa mesin dikendalikan oleh sistem dual-channel full authority digital engine control (FADEC).

Baca juga: Air Refueling Probe Patah di Udara, Jet Tempur Rafale-M Mendarat Darurat di Malta

Bahan bakar FA-50 dipasok dari tangki bahan bakar internal. Pesawat dapat membawa 568 liter bahan bakar tambahan di tangki bahan bakar eksternalnya. Dengan konfigurasi tersebut, FA-50 dapat terbang sejauh 1.851 km. Dengan kemampuan air refueling, maka kapabilitas tempur FA-50 akan terdongkrak. Jer tempur yang juga dibeli Polandia ini dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 1,5. (Gilang Perdana)

6 Comments