Setelah mendapatkan sejumlah ‘sindiran’ dari Korea Selatan, terutama dengan tidak adanya bendera Merah Putih pada peluncuran prototitpe kelima jet tempur KF-21 Boramae pada 24 November lalu, dan penolakan KAI (Korea Aerospace Industries) untuk mengirim prototipe ke Indonesia. Ditambah lagi kabar minat Polandia pada program KF-21, barulah ada penegasan dari Kementerian Keuangan RI tentang alokasi kucuran anggaran untuk kelanjutan partisipasi Indonesia di proyek jet tempur generasi 4.5 tersebut. (more…)
Setelah tertunda satu bulan, Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly diwartakan melakukan lawatan kerja ke Indonesia selama dua hari, yaitu pada 9 dan 10 Februari 2022. Dan seperti sudah menjadi perhatian media nasional dan internasional, kabar tentang kesepatakan atas kontrak pengadaan jet tempur Rafale adalah yang paling dinanti. Dan sejauh ini belum ada rilis resmi dari Kementrian Pertahanan RI perihal pengadaan jet tempur twin engine pengganti F-5 E/F Tiger tersebut. (more…)
Ibarat petir di siang hari bolong, ada kabar yang menyebut bahwa Kementerian Keuangan RI telah memberi persetujuan atas pinjaman luar negeri senilai US$600 juta, disebutkan dana pinjaman itu akan digunakan untuk pembelian setidaknya satu unit kapal selam bekas pakai untuk kebutuhan TNI AL. (more…)
Meski pengadaan 10 unit Sukhoi Su-35 Super Flanker telah diputuskan Kementerian Pertahanan RI, namun bukan berarti armada Su-35 bisa datang sesuai waktu yang diinginkan pihak Indonesia. Saking larisnya pesanan, manufaktur Su-35, Komsomolsk-na-Amure Aircraft Production Association (KnAAPO) harus berkonsentrasi memenuhi pesanan yang berstatus kontrak resmi, yakni dari dalam negeri Rusia, Cina dan Aljazair. Indonesia meski telah memutuskan membeli Su-35, statusnya belum melakukan penandatanganan kontrak pembelian.
Koleksi drone alias UAV (Unmanned Aerial Vehicle) pesanan untuk TNI dari Kementerian Pertahanan bakal tambah beragam lagi, setelah ada Wulung dan Aerostar, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan bahwa pihaknya akan menambah empat unit drone Rajawali 330 produksi PT Bhinneka Dwi Persada (BDP). Sama halnya dengan Wulung dan Aerostar, Rajawali juga mengusung mesin tunggal propeller dengan dimensi yang lebih kecil.
Gara-gara sering disebut pelit untuk urusan ToT (transfer of technology), membuat pemerintah Rusia harus mengambil strategi lain agar pemasaran produk alutsista yang ditawarkan ke Indonesia bisa terus mulus, tak tergerus oleh kompetisi keras dari pemasok asal Korea Selatan, Eropa Barat dan AS yang rajin menawarkan skema ToT ke Indonesia. ToT menjadi isu yang krusial, mengingat pemerintah Indonesia telah mensyaratkan harus adanya ToT dalam tiap produk alutsista yang di impor. (more…)
Keberadaan roket tak bisa dipandang sebelah mata dalam perkembangan alutsista, pasalnya roket terbukti punya nilai strategis yang sangat diperhitungkan. Tengok saja bagaimana konsep MLRS (Multiple Launch Rokcet System) masih begitu di kedepankan oleh AS dan NATO, begitu juga dengan Indonesia yang sejak era RM70 Grad mulai ‘serius’ memikirkan kemandirian lini roket penggebuk ini. Dalam dimensi lain, penguasaan teknologi roket menjadi dasar untuk pengembangan rudal (peluru kendali). Karena pada dasarnya, rudal adalah roket yang diberi sensor pemandu dan kendali. (more…)
Setelah sukses meluncurkan dan mengembangkan beberapa varian ranpur beroda ban dalam keluarga Anoa 6×6. PT Pindad pun terus move on dengan mulai menggarap prototip ranpur lapis baja beroda rantai, atau akrab disebut tank. Bersandar pada platform AMX-13 VCI/APC (Armoured Personnel Carrier), kini telah hadir sosok tank ringan SBS yang tengah masuk tahap pematangan di Litbang PT Pindad. Bahkan tak lama lagi, ranpur ini akan disertifikasi di Kementerian Pertahanan RI. (more…)