“Kado Natal” dari Pyongyang: Kim Jong Un Pamerkan Progres Kapal Selam Nuklir 8.700 Ton

Di tengah suasana akhir tahun, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, kembali mengejutkan dunia dengan merilis serangkaian foto terbaru yang memperlihatkan progres ambisius pembangunan kapal selam serang bertenaga nuklir (SSN) milik negaranya. Banyak pengamat internasional menyebut kemunculan foto-foto ini sebagai “Kado Natal” simbolis dari Pyongyang yang dirancang khusus untuk memicu kecemasan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Berdasarkan analisis rekaan pada foto yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara, kapal selam ini diperkirakan memiliki bobot perpindahan sekitar 8.700 ton. Jika angka ini akurat, maka kapal ini akan menjadi aset bawah laut terbesar dan paling mematikan yang pernah dimiliki oleh Korea Utara.
Analisis visual pada bagian haluan (depan) menunjukkan adanya enam tabung peluncur torpedo yang siap mengancam armada permukaan lawan. Selain itu, para pakar militer menduga kapal ini tidak hanya membawa torpedo konvensional, tetapi juga dirancang untuk membawa rudal jelajah strategis yang mampu membawa hulu ledak nuklir, memberikan kemampuan serang balik dari posisi yang sulit terdeteksi.
Program kapal selam nuklir ini bukanlah proyek mendadak. Pada pidato Kongres Partai Buruh tahun 2021, Kim Jong Un secara resmi memasukkan “kapal selam bertenaga nuklir” ke dalam daftar prioritas pengembangan senjata strategisnya.

Tahun lalu, Korea Utara sempat meluncurkan Hero Kim Kun Ok, kapal selam serang taktis yang merupakan modifikasi dari Romeo class tua. Namun, kapal selam terbaru yang dipamerkan kali ini diyakini sebagai desain orisinal yang jauh lebih besar dan benar-benar menggunakan propulsi nuklir.
Lokasi pembangunannya diduga kuat berada di Galangan Kapal Sinpo South, pusat pengembangan kapal selam Korea Utara yang memiliki fasilitas raksasa di bawah perlindungan bunker beton yang masif. Citra satelit selama beberapa bulan terakhir memang menunjukkan aktivitas tidak biasa di galangan ini, termasuk pergerakan material besar dan tenda-tenda raksasa yang menutupi area konstruksi.
Supreme Leader of North Korea Kim Jong Un personally supervised the on-site construction of the new 8,700-ton nuclear-powered strategic guided missile submarine. pic.twitter.com/0h1giivkPy
— OSINTWarfare (@OSINTWarfare) December 25, 2025
Kemunculan foto-foto ini menimbulkan perdebatan panas di kalangan analis intelijen. Berikut adalah poin-poin krusial dari analisis tersebut:
Propulsi Nuklir
Keunggulan utama kapal bertenaga nuklir adalah kemampuannya untuk menyelam dalam waktu yang hampir tidak terbatas. Hal ini membuat kapal selam Korea Utara bisa keluar dari perairan pantai mereka dan bersembunyi di laut dalam, menjadikannya ancaman nyata bagi pangkalan-pangkalan AS di Pasifik.
Bantuan Teknologi
Banyak pihak mempertanyakan bagaimana Korea Utara bisa mendapatkan kemajuan secepat ini. Spekulasi mengenai adanya pertukaran teknologi dengan Rusia—sebagai imbalan atas pasokan amunisi Korea Utara untuk perang di Ukraina—kian kencang berembus di kalangan pejabat Pentagon.
Korea Utara Untuk Pertama Kali Ungkap Pembangunan Kapal Selam Bertenaga Nuklir
Efek Psikologis
Dengan merilis foto di akhir tahun, Kim Jong Un mengirimkan sinyal bahwa sanksi internasional gagal menghentikan kemajuan teknologinya. Ini adalah bentuk tekanan diplomasi melalui pamer kekuatan militer (hard power).
Meskipun masih banyak misteri mengenai kapan kapal ini akan benar-benar menyelam untuk uji coba laut, satu hal yang pasti, Korea Utara kini telah melampaui fase sekadar beretorika. Dengan bobot 8.700 ton dan persenjataan nuklir di bawah air, “hadiah” dari Pyongyang ini memaksa Seoul dan Washington untuk memikirkan kembali strategi pertahanan mereka di kawasan Indo-Pasifik di tahun yang baru. (Gilang Perdana)
Kejutan! Korea Utara Luncurkan Kapal Selam Diesel yang Mampu Luncurkan Rudal Balistik


