Jet Tempur Rafale Pecahkan Rekor Produksi Ke-300! Dassault Targetkan Produksi 4 Unit Per Bulan

Lewat siaran pers, pada 7 Oktober 2025, Éric Trappier selaku CEO Dassault Aviation mengumumkan pencapain fenomenal atas jet tempur Rafale, yakni pencapaian tonggak sejarah produksi pesawat tempur Rafale ke-300 telah selesai.
Pengumuman tersebut menyatakan bahwa produksi pesawat tempur Rafale ke-300 telah selesai beberapa hari sebelumnya, yang mencerminkan keberhasilan operasional, industri, dan komersial dari pesawat tempur multiperan tersebut.
Dassault Aviation juga menyebutkan bahwa hingga saat ini, total 533 unit pesawat Rafale telah menerima pesanan pasti (firm orders) dari Perancis dan delapan negara pelanggan ekspor (termasuk Indonesia). Dengan tingginya permintaan, tingkat produksi Rafale direncanakan akan ditingkatkan menjadi 4 unit per bulan.
Dari 533 unit pesawat Rafale telah menerima pesanan pasti, 233 unit masih dalam tahap antrean produksi yang perlu diselesaikan.

Keberhasilan produksi ini didorong oleh pesanan dari banyak negara, menjadikan Rafale sebagai salah satu jet tempur paling laris di pasar global. Negara-negara yang telah memesan atau mengoperasikan Rafale meliputi Perancis (Operator utama), India (Angkatan Udara dan Angkatan Laut), Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Yunani, Kroasia, Indonesia (42 unit) dan Serbia.
Pesanan 42 unit Rafale oleh Indonesia merupakan salah satu faktor signifikan yang mendorong Dassault untuk menggenjot produksi. Pesawat ini dijadwalkan akan mulai dikirimkan secara bertahap kepada TNI Angkatan Udara mulai 2026.
Dassault Aviation: “Kapasitas Produksi Jet Tempur Rafale Kini Menjadi Tiga Unit Per Bulan”
Lonjakan pesanan ini telah memaksa Dassault Aviation untuk secara ambisius meningkatkan laju produksi mereka di fasilitasnya di Mérignac, Perancis, sebuah proses yang tidak mudah dan menghadapi tantangan rantai pasokan.
Pada tahun 2020, kapasitas produksi kurang dari 1 unit per bulan, yang mana produksi berada di titik terendah (stagnan) sebelum lonjakan pesanan ekspor. Kemudian di tahun 2024, kapasitas produksi menjadi 2 unit per bulan, dengan Dassault berupaya keras mencapai kecepatan ini di tengah tantangan rantai pasokan.
Dan di tahun 2025/2026, kapasitas produksi akan digenjot menjadi 3 unit per bulan, berdasarkan target yang diumumkan untuk memulai peningkatan produksi secara signifikan.
Dan pada ambisi jangka panjang menjadi 4 unit per bulan, yang merupakan target laju produksi yang diumumkan Dassault seiring dengan pencapaian produksi ke-300, untuk memenuhi total 233 unit yang masih on order (dalam pesanan). (Gilang Perdana)
Keunggulan Rafale B F4: Bukan Sekadar Latih Tempur, Inilah Spesialis Serangan Jarak Jauh

