TNI AL Revisi Target Jumlah Kepemilikan Kapal Selam, Dari 12 Jadi 8 Unit Hingga 2024
Berdasarkan rincian MEF (Minimum Essential Force) II periode 2015 – 2019 dan MEF III periode 2020 – 2024, TNI AL secara bertahap mulai mendapatkan modernisasi kapal selam jenis baru, hingga ditargetkan pada tahun 2024 dapat memiliki total 12 unit kapal selam. Tiga unit kapal selam telah beroperasi saat ini, sementara dua lainnya (Nagapasa Class) dalam proses penyelesaian oleh PT PAL dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan.
Baca juga: Kilo Class – Sosok Kapal Selam “Misterius” dalam Kalender TNI AL
Itu artinya sampai masih ada pekerjaan rumah bagi Kementerian Pertahanan dan TNI AL untuk mengakuisisi tujuh kapal selam lagi, yang sampai saat ini belum juga diputuskan jenis apa yang akan dipilih. Berdasarkan penawaran, setidaknya ada tiga nama kapal selam yang masuk incaran, yakni Kilo Class dari Rusia, Reiss Class (Type 214) dari Turki dan Scorpene Class 1000 dari Perancis.
Namun dilansir dari Janes.com (19/12/2017), disebutkan bahwa target kepemilikan armada kapal selam hingga 2024 telah direvisi. Masih dari sumber yang sama, dikatakan pihak Mabses TNI AL di Cilangkap telah mengkonfirmasi bahwa persyaratan awal untuk 12 kapal selam pada tahun 2024 sebagaimana ditetapkan dalam cetak biru MEF telah dikurangi menjadi delapan unit.
Belum ada informasi tentang alasan revisi target kapal selam, namun mengingat pengadaan kapal selam terbilang sangat mahal, besar kemungkinan faktor pendanaan yang menjadi faktor utama, terlebih sesuai amanat Undang-Undang, TNI tidak lagi diperbolehkan mengakuisisi alutsista bekas pakai, serta ada kewajiban dalam pemenuhan ToT (Transfer of Technology) bersama industri di dalam negeri. Sebagai ilustrasi, kontrak pengadaan tiga unit Nagapasa Class (aka – Changbogo Class/Type 209-1400) menelan biaya US$1,07 miliar yang dibayarkan bertahap.

Dengan revisi target jumlah kapal selam, kini TNI AL tinggal mencari sisa tiga kapal selam lagi agar genap menjadi delapan unit. Diantara ketiga kandidat, yang paling kuat gaungnya adalah Type 214 yang ditawarkan Gölcük Naval Shipyard, Turki. Galangan ini telah mendapat lisensi dari HDW/TKMS untuk membangun kapal selam Type 214, yang untuk kebutuhan AL Turki disebut sebagai Reis Class. Secara keseluruhan, Type 214 punya dimensi 65 x 6,2 x 6,6 meter.
Baca juga: Pertanda Kapal Selam Baru TNI AL Bakal Dipasok Turki Kian Menguat
Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia, namun tanda-tanda Turki yang akan dipilih sebagai mitra pengadaan kapal selam baru untuk TNI AL kian menguat. Seperti dikutip Indomiliter.com dari siaran pers (17/5) Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSM), disebutkan bahwa Savunma Teknolojileri Mühendislik ve Ticaret A.Ş (STM) telah melakukan penandatangan perjanjian dengan manufaktur pertahanan asal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) untuk proyek kapal selam baru TNI AL. Penandatangan perjanjian ini disebutkan berlangsung dalam Pameran Pertahanan IDEF 2017 (9 – 12 Mei) di Istanbul. (Gilang Perdana)
Lha kri-cakra & nanggala apa mundur lagi jadwal pensiun nya?
min saya mau tanya tentang pembelian fregat pengganti van jpik class jadi ngak dari Denmark….