Intelijen Barat Buru dan Pelajari Puing Rudal Udara ke Udara PL-15 Cina yang Ditemukan di Wilayah India

Perang di Kashmir sebagai buntut dari Operasi Sindoor telah menciptakan anomali di dunia intelijen, bila selama ini intelijen dari Cina dan Rusia dikenal gigih untuk mendapatkan bocoran informasi dan data-data rahasia terkait alutsista Barat, maka dengan jatuhnya beberapa jet tempur India di wilayah India sendiri, telah mendorong intelijen Barat untuk mencari puing-puing dari rudal udara ke udara PL-15.
PL-15 yang mempersenjatai jet tempur JF-17 Thunder Block III dan Chengdu J-10CE Pakistan, diklaim berhasil menembak jatuh beberapa jet tempur India, termasuk Dassault Rafale, saat masih berada di wilayah udara India. Sebagai rudal udara ke udara jarak jauh (Beyond Visual Range/BVR) dengan jangkauan 200-300 km, maka dapat ditebak bahwa puing-puing PL-15 yang jatuh di wilayah India, akan menjadi temuan yang berharga untuk dipelajari. Terlebih ada kabar Cina memasok Pakistan dengan PL-15 versi ‘original’, yang artinya jangkauan tembaknya bisa maksimal.
Seperti dikutip Defence Security Asia, beberapa negara Eropa dan sekutu Barat dilaporkan telah menyatakan minat yang kuat untuk bermitra dengan India guna mempelajari puing-puing dari rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15 yang ditemukan di beberapa lokasi di dalam wilayah India.
PL-15, yang saat ini merupakan rudal udara-ke-udara jarak jauh (BVR) tercanggih di Cina, diketahui digunakan pada pesawat tempur garis depan Angkatan Udara Pakistan (PAF), termasuk Chengdu J-10C dan JF-17 Thunder yang dikembangkan bersama. Menurut klaim resmi Angkatan Udara Pakistan (PAF), jet tempur Chengdu J-10C menggunakan PL-15 dengan efek mematikan dan berhasil menjatuhkan enam pesawat tempur Angkatan Udara India (IAF) selama eskalasi pada 7 Mei 2025.
Wreckage of a Pakistan-launched PL-15 missile was discovered in Hoshiarpur, India. https://t.co/dPCYi4hx8Z pic.twitter.com/egramTPeC5
— 笑脸男人 (@lfx160219) May 8, 2025
Di antara pesawat yang dilaporkan dinetralkan adalah tiga Dassault Rafale, satu Su-30MKI, satu MiG-29, satu Mirage 2000, dan satu drone Heron.
Meskipun diklaim efektif, tidak semua rudal PL-15 mengenai sasarannya, beberapa dilaporkan gagal meledak atau keluar jalur, sehingga memungkinkan pasukan India untuk menemukan sisa-sisa rudal dalam kondisi yang sangat utuh.
For Our Indian Audience#FactCheck : The #IndianArmy recently displayed debris identified as the rear portion of a #PL15 missile’s propulsion system. However, it is important to note that the PL-15 missile jettisons this section before reaching its target. Presenting this… pic.twitter.com/xH2dJVz0eD
— Photo News (@PhotoNewsPk) May 19, 2025
Menurut media India, beberapa puing termasuk komponen elektronik utama PL-15 ditemukan di desa Kamahi Devi di distrik Hoshiarpur, Punjab, dengan lokasi tambahan yang sedang diselidiki.
Puing rudal tersebut sejak saat itu menjadi target utama eksploitasi intelijen asing, dengan banyak badan intelijen Barat berupaya mengakses puing-puing tersebut untuk analisis forensik dan rekayasa balik teknis.
Sumber dalam media pertahanan India mengonfirmasi bahwa beberapa anggota aliansi intelijen “Five Eyes”—yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru—telah menyatakan minat untuk pemeriksaan ketat terhadap komponen PL-15 yang ditemukan.
Two PL-15E AAM Debris found on Indian side. P15E-3023 & P15E-3039.
Seeker part of both missile are almost intact & will be sent to DRDO Labs for examination.
This may occur when both failed to hit target & ran out of fuel. pic.twitter.com/qxCqlW6wYR
— Vivek Singh (@VivekSi85847001) May 8, 2025
Di luar jaringan Five Eyes, kekuatan strategis seperti Perancis dan Jepang juga dilaporkan terlibat dalam diskusi di balik layar dengan New Delhi, yang bertujuan untuk mengamankan akses kolaboratif ke puing-puing rudal untuk penilaian independen.
Bagi analis Barat, peluang untuk membedah PL-15 yang dikerahkan secara operasional menawarkan pandangan langka dan berharga ke dalam ekosistem rudal Cina yang berkembang pesat, khususnya karena sistem tersebut mulai menyaingi AIM-120D AMRAAM buatan AS dan MBDA Meteor Eropa dalam hal kinerja.
Rudal itu sendiri merupakan lompatan signifikan dalam kemampuan kedirgantaraan Cina yang mampu mencapai kecepatan Mach 4 dan menyerang target udara pada jarak hingga 300 kilometer—jauh melampaui jangkauan BVR tradisional. (Bayu Pamungkas)


buakakakak, tidak bisa membeli maka puing yang dicari