Elang Thainesia 2019: Perjumpaan F-16 TNI AU dengan F-5 Tigris
|
Latihan udara bilateral Elang Thainesia 2019 antara TNI AU dan AU Thailand (Royal Thai Air Force) telah ditututp pada 8 Agustus lalu, setelah resmi dibuka pada 30 Juli 2019 di Lanud Korat, Thailand. Jawara udara yang bertanding dari kedua negara adalah F-16 Fighting Falcon, namun ada yang unik, AU Thailand juga menyertakan jet tempur veteran F-5 E Tiger II dari Skadron Udara 211. Buat sebagian kalangan ini terasa seperti nostalgia, lantaran TNI AU juga pernah mengoperasikan F-5. Tapi jangan underestimate, F-5 Thaland yang berlaga di Elang Thainesia bukanlah F-5 ‘biasa.’
Baca juga: Misterius, Suatu Negara di Asia Lakukan Upgrade F-5 Tiger dari Perusahaan Israel
Bagi AU Thailand yang mengoperasikan 30 unit F-5E an 4 unit F-5F, rupanya masih kepincut dengan kegarangan Sang Macan tua, padahal arsenal AU Thailand saat ini lumayan berotot dengan 53 unit varian F-16 dan 11 unit Saab Gripen.
Selain utamanya melakukan upgrade pada sensor, avionik dan sistem persenjataan, progran upgrade F-5 Super Tigris menjadikan jet tempur produksi Northrop ini dapat berlaga hingga 15 tahun kedepan. Klaim yang dikemukakan AU Thailand adalah generasi F-5 Tigris saat ini berada di kelompok pesawa tempur generasi keempat, atau ada yang menyebut apa yang dimikiki Super Tigris mampu mengunggguli kecanggihan F-16 Block 15.
Proyek upgrade Super Tigris sendiri tak langsung jadi, melainkan dilakukan secara bergelombang sejak 1988 dengan total empaf fase upgrade yang tuntas pada Agustus 2017. Menggandeng manufaktur besar dari Israel, kelompok F-5 Tigris terbagi menjadi dua sub varian, yaitu F-5T Tigris dan F-5T Super Tigris. Perbedaan sub varian mencerminkaan tahapan gelombang upgrade dan kelengkapan instrumen yang dipasang.
Pada upgrade generasi pertama (F-5T Tigris) sudah mencakup pemasangan Head-Up Display (HUD) dan Weapon Aiming Computer (WAC). Pesawat juga mendapatkan sistem decoy AN/ALE-40 dan sistem deteksi peringatan AN/ALR-46 Radar Warning Receiver (RWR). Tigris memungkinkan F-5E/F kini meluncurkan rudal udara ke udara Python-3 buatan Rafael dan opsi berupa pemasangan berupa pod senjata GPU-5 dengan kanon tunggal kaliber 30 mm.
Upgrade berlanjut di gelombang tahun 2002, dengan Elbit System yang memasang perangkat Multi-Function Display (MFD), Helmet Mounted Display (HMD), Display And Sight Helmet (DASH) weapon sights dan Hands On Throttle-And-Stick (HOTAS). Berlanjut di 2015, masuk di gelombang upgrade ketiga.
Masih bersama Elbit, dipasok sistem radar baru Elta EL/M-2032, helm pilot DASH IV serta persenjataan yang lebih ampuh berupa rudal udara ke udara Phyton-5 dengan jangkauan 20 km, rudal Beyond Visual Range (BVR) Derby berjangkauan 50 km dan rudal udara ke udara jarak menengah IRIS-T dengan jangkauan 25 km. Dan gelombang keempat pada Agustus 2017, mencakup peremajaan pada 14 unit F-5 E/F.
Baca juga: Kowsar – Bukti ‘Kecintaan’ Iran pada Rancang Bangun Northrop F-5
Kontrak upgrade Super Tigris mencapai US$96 juta dan dipercayakan pada Elbit Systems dan Rafael Advanced Defense Systems yang bertindak sebagai subkontraktor. Dari 34 unit armada F-5, sampai saat ini sudah 14 unit sudah berstatus sebagai F-5T Super Tigris dan 16 lainnya sebagai F-5T Tigris. (Gilang Perdana)
Coba diadu dg sukhoi-35….kalo perfomanya. ciamik, besok borong 3 lusin 😎
Edan. Avionik kelas gen 4,5. Sayangnya radar EL/M-2032 walaupun AESA tapi range tanggung buat BVR. EL/M-2052 support BVRAAM dengan jarak yang lebih jauh seperti iDerby dan AMRAAM C7
EL/M-2032 masih PESA mister……..tapi kecil-kecil cabe rawit…lebih hebat dari radar kegedean Su-30MK2 kita….terutama akurasi…fungsinya lengkap…lebih anti jammer…lebih hemat energi
Ahh…ngibul aja kalo ngasi info.
Spek el/m2032 dengan nv001/002 tidak jauh berbeda hanya nv001/002 memiliki keunggulan multiple tracking & locking target yaitu 10 target wvr dan 4 target bvr. Untuk el/m2032 wajib ditambah litening targeting pod kalo kudu punya kemampuan tersebut
Apa hubungannya “el/m2032 wajib ditambah litening targeting pod” dg “nv001/002 memiliki keunggulan multiple tracking & locking target yaitu 10 target wvr dan 4 target bvr” bung @ayam jago?
Brasil malah lebih hebat tidak hanya F5 saja. A4 juga diupgrade
Radar yang dipakai Super Tigris sama dengan FA-50 Filipina
PaKe Su-35 AjA mIn BiAr DitAkUtI
Beda tugas nya pakk, yg satu Air superiority dan di pihak lain Multirole -_____-“
Padahal pabriknya menjuluki SU-35 sebagai pesawat multi role lho 🤔
Sarcasm itu
Su 35 yang mana ya ???
Su27 yang disamarkan dengan cat mirip su35
Denger2 T50 Golden Eagle kita di ugrade radarnya menggunakan LM 2032 yg “dibalut’ dalam kemasan korea Lig Next1. klo di adu dgn F16 block 52ID yg sudah pke APG 69 v9 mungkin akan menarik. tapi klo soal manuver tempur tentunya masih pegang si Falcon kali yaah
Tigris main kejar kejaran sama jf-17 Burma kayaknya seru
Belilah Gripen
pesawat2 dibuat semakin canggih, tp blm pernah sekalipun dipake duel diudara.. mana yg paling tangguh.. semua serba dibalut klaim, bahwa masing2 memiliki keunggulan.. harusnya diadu,, siap yang jatuh duluan nah berarti pemenang layak disebut juara.. terlalu dini menyebut si A,B,C sebagai yg tertangguh
Peralatan tempur tidak perlu predikat battle proven.
Apabila telah diuji langsung dan hasilnya sesuai dengan spesifikasi, maka semua produksi dengan racikan yang sama akan menghasilkan kualitas yang sama baik antara uji langsung ataupun pertempuran langsung.
Jangan terlalu mendewa-dewakan “battle proven” karena selama kalkulasi spesifikasi teknis yang diterapkan sama antara kondisi uji coba dengan pertempuran nyata, hasilnya sama-saja: 2+2 = 4 tidak peduli situasi damai atau situasi perang. Tidak pernah 2+2 = 4 dalam kondisi damai dan 2+2 = 3,5 dalam kondisi perang. Teknis adalah teknis. Matematika adalah ilmu pasti.
Sebaliknya, yang perlu “battle proven” adalah manusianya, yaitu prajurit atau kombatan, karena berbagai aspek seperti sikap responsif, kecepatan mengambil keputusan, mentalitas, agresifitas dan mampu berpikir jernih ditengah terjangan peluru justru yang menentukan akhir pertempuran.
EL/M-2032 sudah bisa mendukung rudal buatan Israel Derby BVR, rudal Python 5 high-off boresight tp harus di dukung Rafael Litening II targeting pod.
Apa hubungannya “targeting pod” dengan kemampuan menembakkan rudal udara ke udara…..wahai @raden tungkir 🤷
Smilling apa kabar mu tong,,,hahahaa mau tau aje loe, mau tau apa mau tau banget???? Jaman now yg ginian aja ente harus nanya ame ane tong, buang aje tu hp atau laptop ente kalau malas cari jawabannya, ane lg malas ngetik 😂🤣
Emang kemampuan radar EL/M-2032 sudah mampu mandiri menembakan rudal udara ke udara tanpa targeting pod,,,kasih dong datanya, aku butuh belajar dr smilling yg katanya paling cerdas disini 😂🤣
Namanya targeting pod (litening) buat bidik sasaran didarat…..setauku sih 🤔
Oh begitu ya, dicek lg dong sama2,,,mungkin aku yg salah baca atau anda yg gk tuntas bacanya 🤷♂️😊
Enak negara banyak duit mah gak perlu banyak cingcong tau2 punya aja, sedih negara miskin mah
https://international.sindonews.com/read/1428967/40/ranking-kekuatan-militer-indonesia-nomor-16-ungguli-israel-1565570606
Ini berita wartawanya sadar apa ndak ya. Beneran nih lebih bagus dari Israel. Atau cuman sekedar angka doang…
betul itu dex kita yang terbaik 👍💯👍💯👍💯….bahkan usa,rusia dan cina mengejar kita…..dari depan….!!!
mungkin maksudnya kwantitas prajurit nya….kalou kuantitas sista nya entah juga….saya kok jadi halusi denger beritanya….!!!
jangan diliat kecil negara dan sedikit jumlah manusianya….tapi yahudi menguasai dunia 🌏 dari segala bidang….terutama tehnologi dan ekonomi….!!!
Itu f5 & f4 jadi bulan²an mig 21
😅😆