Di MAKS 2019, Untuk Pertama Kali Sukhoi Su-57E (Varian Ekspor) Akan Tampil di Hadapan Publik
|Pada 27 Agustus hingga 1 September mendatang, bakal ada hajatan besar di Rusia, yaitu Pameran Dirgantara MAKS 2019 yang akan digelar di Bandara Zhukovsky, Moskow. Di ajang itu, kabarnya akan ada momen besar yang berpotensi menyedot perhatian netizen global, dimana Rusia untuk pertama kalinya akan memperlihatkan sosok jet tempur stealth generasi kelima Sukhoi Su-57 langsung di hadapan publik dan pemerhati asing, dan yang ini bukan sembarang Su-57, melainkan Sukhoi Su-57E.
Mengutip dari zeenews.india.com (19/8/2019), disebutkan pihak Rosoboronexport dalam siaran pers pada 16 Agustus akan menampilkan beberapa pesawat tempur Rusia terbaru. Yang menjadi maskot adalah Sukhoi Su-57E dari Sukhoi dan pesawat angkut militer ringan Ilysuhin Il-112VE. Su-57E adalah varian ekspor dari Sukhoi Su-57 yang diproduksi KоAAP. Kabarnya Su-57E akan diberi nama label “Yuri Gagarin.”
Kontrak produksi massal untuk Sukhoi Su-57 sudah ditandatangani Kementerian Pertahaan Rusia pada 29 Juli 2019, dimana AU Rusia nantinya akan diperkuat sekitar 70 unit Su-57. Bagi Rusia, kehadiran Su-57 digadang untuk menandingi superioritas jet tempur stealth AS, yakni F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Melihat potensi pemasaran yang besar, Rusia berharap Su-57E (Export) akan dapat memenuhi permintaan beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Asia Pasifik, terutama Cina, India dan Turki. Setelah diperlihatkan di MAKS 2019, rencananya Rusia yang akan resmi meluncurkan sosok Su-57E di Dubai Air Show 2019 pada bulan November mendatang.
Baca juga: Dipasangi Mesin Su-35, Sukhoi Su-30SM Rusia Bakal Lebih Bertenaga
Meski beberapa analis menyebut kemampuan stealth Su-57 berada di bawah ‘standar,’ namun dengan desain aerodinamis dan mesin berkemampuan daya dorong vektoring, Su-57 unggul dalam kemampuan jelajah supersonik dan manuver yang belum bisa ditandingi jet tempur sekelas F-22 dan F-35, dengan begitu kemampuan stealth di Su-57 justru akan menjadi prioritas kedua. (Gilang Perdana)
Kalo menurut saya bung balitbang ngambil advantage ini dengan cara liat kelemahan iver iver lack di capability asw saka third layer air defence jadi bisa aja nanti dipasang towed array sonar,space buat pasang searam/SM3/SM6 buat ssm kemungkinan besar kita beli Harpoon karena 32 unit viper,poseidon,coastal defense system,iver itu harpoon base nya dan berhubung viper multirole pastinya beli ashm nagapasa juga butuh harpoon jadi dibeli harpoon berbagai varian dari AGM,UGM,RGM&SLAM-ER semoga aja kewujud
Tuan Ayam Jago.
3 ska pespur gen 5 single engine –> Gripen NG. wkwkwkwk
Semua varian ekspor peralatan tempur Rusia adalah downgrade. Apabila ada negara menginginkan versi asli atau kustomisasi, harus melalui kesepakatan khusus. Versi kustomisasi lebih mudah deal daripada versi asli. Versi asli dijaga Rusia dan beberapa sekutu terdekatnya (bahkan tidak termasuk China atau Korea Utara) karena menyangkut teknologi kunci.
Taktik ini sangat mudah dipahami mengingat bahwa Rusia membiarkan senjatanya diperjual-belikan secara bebas, digunakan secara bebas dan bahkan dibongkar dan dimodifikasi secara bebas. Rusia dan sekutu-sekutu terdekatnya tetap menjaga keunggulannya meskipun (jika akhirnya) menghadapi negara-negara yang dulu pernah membeli senjata mereka.
Langkah yang cerdik. Seperti yang gue bilang, Rusia punya jalan dan caranya sendiri, berbeda dengan negara-negara Barat yang berusaha “tetap memegang tangan” pembeli-pembeli senjata mereka.
INGAT! Kalau mau yang terbaik perlu KESEPAKATAN KHUSUS!
Dan apabila propaganda Barat koar-koar mengenai kualitas persenjataan Rusia dibawah produk mereka, perhatikan ini :
Apakah ada keresahan mengenai isu keamanan diantara politisi, militer atau rakyat Rusia? Mengapa Barat dengan negara-negara anggota persekongkolannya yang bejibun tidak berani berbuat banyak saat Rusia ikut dalam perang di Suriah? Termasuk juga di Ukraina? Jika mereka semua merasa di atas angin, keroyok saja Rusia! Tidak berani? Itulah yang namanya PROPAGANDA!
Semua varian ekspor peralatan tempur Rusia adalah downgrade.
——————————————————————————————
Ane cuma mau klarifikasi bahwa tidak semuanya downgrade. bahkan kita dulu pernah dapet P-5 “Pyatyorka” alias si SS-N-3C “Shaddock” dengan kemampuan full dan jarak jangkau 700 km dan pernah diuji coba oleh armaa whiskey kita dan sukses.
Kita punya kemampuan diplomasi di atas rata-rata. Bisa punya akses khusus untuk “beberapa hal” itu tidak mengherankan.
Ngapain su 35 beli dah su 57 harganya jg g mahal2 banget g sampe kan 2x su 35..
Baru India yg sudah tau detil Su-57 krn mereka ikutan partneran di program PAK-FA utk jd basis pespur india FGFA. Hasilnya? India kecewa sm kemampuan dan performanya dan menarik diri dr program itu. Itu kata India loh! Pembeli setia alutsista Rusia dan sekutu dekat rusia pula! Fakta.
Si bapak sok tau, india out karna gak kuat dananya, pak vijay minta performa T50 diatas F22, rusia sanggupin dengan penambahan dana RnD yg bisa membengkak. Pak vijay gak sanggup dan hanya dapet tot seeker rudal yakhont sebagai gantinya wokwow.
https://thediplomat.com/2018/04/india-pulls-out-of-joint-stealth-fighter-project-with-russia/
Ini link yang mempertegas India keluar dari program PAKFA. India keluar karena program sudah overbudget dan Rusia tidak mau transparan tentang bug. Su-57 menganut sensor fusion ala F35 lho. Permasalahan bug di F35 dulu kini terjadi juga di Su57. Su57 sejatinya belum 100% siap tidak seperti Su35