Update Drone KamikazeKlik di Atas

Sukhoi S-70 Okhotnik, Drone Tempur Stealth Sukses Terbang Perdana dengan Mesin Turbofan ‘Milik” Su-27

Keluarga besar Sukhoi dalam beberapa hari ini boleh berbangga, lantaran sosok drone yang disebut sebagai Sukhoi S-70 telah berhasil melewati fase uji terbang perdana pada 3 Agustus 2019. Meski baru terbang selama 20 menit di ketinggian 600 meter, penerbangan perdana Sukhoi S-70 tak pelak mendongkrak citra alutsista Rusia di mata dunia, terlebih S-70 mewarisi cita rasa Sukhoi jet tempur, yaitu dengan sokongan mesin tunggal AL-31F turbofan, jenis mesin yang juga digunakan pada Sukhoi Su-27/Su-30.

Baca juga: Shenyang Divine Eagle – Drone AWACS Pertama di Dunia, Mampu Terbang di Ketinggian 25 Ribu Meter

Sukhoi S-70 mendapat label “Okhotnik” atau Okhotnik-B yang artinya Pemburu. Drone dengan bobot kosong 20 ton ini dikembangkan oleh KB Sukhoi Design Bureau. Sukhoi Okhotnik memiliki desain sayap yang dibangun dengan material komposit dan stealth coatings yang membuatnya sulit dideteksi oleh radar konvesional. Drone ini juga dilengkapi dengan sistem pengintaian optronic, radio dan lainnya.

Drone dengan kualifikasi UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) ini rancangannya didasarkan pada Mikoyan Skat, dan beberapa asupan teknologi jet tempur stealth Sukhoi Su-57 kabarnya telah dibenamkan di Sukhoi S-70. Resminya proyek Sukhoi S-70 dikembangkan sejak 2011 oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Mock-up pertama S-70 ditujukan untuk ground testing dan dirakit pada tahun 2014. Sementara itu, prototipe drone ini pertama kali terungkap pada Juli 2017, menunjukkan konfigurasi sayap terbang yang futuristik, layaknya pembom B-2 Spirit milik AU Amerika Serikat.

Pada bulan November 2018, drone tempur ini melakukan serangkaian pengujian perdana, melakukan tes percepatan dan perhentian dalam mode otonom di landasan pacu milik pabrik perakitan Novosibirsk Aircraft Production Association. Selama ‘berlari’ di landasan, drone ini berhasil mencapai kecepatan maksimum hingga 200 km per jam.

Pada 18 Januari 2019, prototipe Su-57 ketiga yang dapat diterbangkan (bort no. 053) tampak menggunakan skema cat kamuflase digital baru, dengan siluet digital dari Okhotnik di bagian atas dan bawahnya. Sementara pada 24 Januari 2019, prototipe drone pertama yang dapat mengudara tampak tengah melakukan proses towing di pabrik Novosibirsk Aircraft Production Association. Menurut pejabat Rusia, Su-57 sempat digunakan sebagai ‘laboratorium terbang’ untuk pengujian sistem radio-elektronik onboard Okhotnik.

Pada akhir Mei 2019, Sukhoi Okhotnik melakukan serangkaian uji terbang, dimana drone ini mampu mengudara beberapa meter di atas landasan pacu pabrik Novosibirsk Aircraft Production.

Drone ini punya lebar bentang sayap sekitar 65 kaki (20 meter). Selain mengandalkan turbofan AL-31F, kelak Sukhoi S-70 akan ditingkatkan kemampuannya dengan mesin AL-41F yang menjadi standar dapur pacu jet tempur Su-35S dan Su-57. Kecepatan maksimum Sukhoi S-70 dikabarkan mencapai 1.000 km per jam. Beberapa analis pertahanan menyebut kemungkinan Sukhoi Okhotnik digadang untuk berperan sebagai ‘loyal wingman’ yang dikendalikan oleh pesawat induk (Sukhoi Su-57).

Bicara tentang persenjataan, Sukhoi S-70 dibekali dua internal weapon bays yang mampu menampung hingga 2.000 kg amunisi guided dan unguided. (Boy Nurhalim)

33 Comments