Dengan Nomer Seri T-0301, Rafale B Pertama Untuk TNI AU Dikabarkan Terlihat di Bordeaux

(Ilustrasi)

Berjarak sekitar 500 kilometer dari Paris, belum lama ini ada kabar bahwa jet tempur Rafale B (tandem seat) pertama pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk TNI AU terlihat di pabrik Dassault di Bordeaux pada 30 Juli 2025. Meski belum ada foto yang dibagikan, namun situs Scramble.nl menyebut pesawat tersebut memiliki nomor seri T-0301.

Baca juga: Mengenal Dassault Rafale B, Jet Latih Tempur dengan Predikat Battle Proven

Setelah pesanan awal sebanyak 24 pesawat, yang enam di antaranya sedang dalam produksi, berlanjut pada opsi untuk penambahan 18 pesawat Rafale F4 telah dilaksanakan awal tahun ini, sehingga totalnya menjadi 42 unit. Unit pertama dijadwalkan untuk pengiriman pada awal tahun 2026.

Dassault Aviation memiliki fasilitas produksi yang sangat penting dan beragam di wilayah Bordeaux, terutama di Mérignac dan Martignas-sur-Jalle.

Mérignac adalah jantung operasi produksi dan perakitan akhir Dassault Aviation. Ini adalah fasilitas bersejarah yang telah beroperasi sejak tahun 1950-an dan telah menjadi tempat kelahiran banyak pesawat ikonik Dassault. Sedangkan, Martignas-sur-Jalle adalah fasilitas penting lainnya di wilayah Bordeaux, berfokus pada komponen struktural pesawat.

Dassault Aviation: “Kapasitas Produksi Jet Tempur Rafale Kini Menjadi Tiga Unit Per Bulan”

Fasilitas Dassault Aviation di Mérignac adalah tempat di mana perakitan akhir pesawat Rafale dilakukan. Ini berarti komponen-komponen utama pesawat dibawa ke sana untuk disatukan menjadi pesawat utuh. Setelah perakitan, pesawat Rafale juga menjalani uji penerimaan (acceptance tests) di Mérignac sebelum diserahkan kepada pelanggan. Ini mencakup berbagai pengujian untuk memastikan pesawat berfungsi sesuai spesifikasi.

Dassault Aviation memiliki target ambisius untuk meningkatkan produksi hingga tiga unit Rafale per bulan pada akhir tahun 2024 atau awal 2025 untuk memenuhi pesanan yang terus bertambah. Pada tahun 2024, Dassault berhasil mengirimkan 21 unit Rafale, dengan rata-rata sekitar 1,75 unit per bulan.

Meskipun ada target peningkatan, mencapai angka tiga pesawat per bulan masih sulit karena kendala rantai pasok dan kebutuhan untuk memastikan semua komponen tersedia tepat waktu. CEO Dassault Aviation, Éric Trappier, menyatakan bahwa perakitan akhir seperti merakit Lego, di mana satu bagian yang hilang bisa menghambat keseluruhan proses.

Meskipun demikian, Dassault Aviation optimis dapat memenuhi pesanan yang masuk dan bahkan siap menerima pesanan baru, menunjukkan kepercayaan pada kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan produksi. (Bayu Pamungkas)

CEO Dassault: “Gangguan Rantai Pasokan Berpengaruh pada Peningkatan Kapasitas Produksi Rafale”

7 Comments