Rusia Uji Kemampuan Ilyushin Il-80 Maxdome, Pastikan Komunikasi Putin dengan Kapal Selam Serang Nuklir Berjalan Lancar

Buntut dari memanaskan konflik Rusia versus Ukraina adalah berkembangkan isu penggunaan senjata nuklir. Lantaran terus terdesak oleh Amerika Serikat dan Barat, Rusia merasa harus menyiapkan beragam skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk, termasuk kemampuan Kremlin untuk benar-benar mampu mengendalikan aset senjata nuklir yang tersebar di tiga matra.

Baca juga: Boeing E-4B “Doomsday Plane”: Sertai Kunjungan Jim Mattis di Indonesia

Bicara tentang kemampuan mengendalikan persenjataan nuklir, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengandalkan keunggulan mobilitas. Seperti belum lama ini dikabarkan Rusia telah melakukan uji komunikasi antara pesawat Ilyushin Il-80 Maxdome “Doomsday Plane” dengan kapal selam yang punya kemampuan meluncurkan rudal balistik berhulu ledak nuklir.

Ilyushin Il-80 “Doomsday Plane” dirancang untuk melindungi Presiden Rusia jika terjadi serangan nuklir, dan baru-baru ini diuji untuk berkomunikasi dengan kapal selam nuklir melalui water column. Hal tersebut diwartakan oleh Ria Novosti pada 16 November lalu. Il-80 diuji untuk komunikasi dengan kapal selam nuklir yang berlayar di bawah permukaan. Dalam uji coba, Doomsday Plane dapat menjaga komunikasi reguler dengan kapal selam.

(IL-80/IL-86VKP (cf. RA-86147) – May 9, 2010 / Photo: Fedor Borisov)

Dikutip dari eurasiantimes.com (18/11/2022), disebutkan jalur komunikasi antara Il-80 Maxdome menggunakan ultra-long waves untuk memastikan kualitas komunikasi antara pesawat dan kapal selam yang berada di bawah permukaan berlagsung dengan optimal. Dari sisi kapal selam, digunakan perangkat extended submersible communication antenna yang ditarik oleh kapal selam.

Dijuluki “The Flying Kremlin,” Ilyushin Il-80 dimaksudkan sebagai pos komando dan kontrol udara yang memungkinkan Presiden Putin mempertahankan komando atas pasukan Rusia jika terjadi perang nuklir. Dari pos komando udara ini, Presiden Putin harus dapat mengeluarkan perintah serangan nuklir kepada pasukannya, termasuk pada unsur kapal selam pembawa rudal balistik nuklir, yang membutuhkan sistem komunikasi yang andal dan harus berfungsi dengan baik di bawah air.

Pada tahun 2020, perusahaan induk milik negara, Ruselectronics melaporkan bahwa salah satu perusahaannya, NPP Polet, sedang mengerjakan modernisasi sistem komunikasi pada Il-80, untuk meningkatkan keandalan komando dan kontrol pada pesawat strategis tersebut.

Ilyushin II-80 adalah pesawat era Soviet yang dilaporkan pertama kali terbang pada tahun 1985. Pesawat ini dikembangkan menggunakan dari model pesawat komersial II-86 milik Ilyushin.

IL-80 air command post and MiG-29 fighters of the RF Armed Forces / Photo: Dmitry Terekhov)

Awak dan penumpang Ilyushin II-80 dilengkapi proteksi dari electromagnetic pulse (EMP) atau ledakan nuklir. Jumlah pintu dek atas pesawat telah dikurangi, dengan hanya satu tangga udara yang tersisa.

Seperti halnya Boeing E-4B, Il-80 juga dilengkapi dorsal radome untuk komuniasi satelit (SATCOM). Tidak itu saja, terdapat kabel antena trailing yang dipasang di bagian belakang badan pesawat untuk transmisi dan penerimaan radio very low frequency (VLF), yang kemungkinan digunakan untuk berkomunikasi dengan kapal selam pengusung rudal balistik.

Pesawat ini juga memiliki dua pod generator listrik yang cukup besar di dalam mesinnya, dengan air intake scoops dan jet exhaust di ujungnya. Sebuah probe (yang dapat ditarik) untuk pengisian bahan di udara ditempatkan di bawah kokpit.

Pada bulan April lalu, Il-80 terlihat terbang di sekitar Moskow, dan langsung memicu spekukasi di kalangan intelijen Barat, yakni dugaan bahwa Presiden Putin mencoba memberi sinyal kepada Barat bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir. Dalam Rekaman, Il-80 melintas rendah di pinggiran kota Moskow. Menurut pejabat Rusia, pesawat itu sedang melakukan latihan menjelang parade Hari Kemenangan tahunan di Red Square, di mana pesawat itu dimaksudkan untuk melakukan flypast rendah pada 9 Mei 2022.

Baca juga: Ilyushin Il-82/Il-76SK Command Post – Pesawat Komando dan Kendali Nuklir Lapis Kedua Rusia

Il-80 direncanakan akan dikawal oleh dua MiG-29 saat terbang rendah di atas Katedral St Basil, tetapi penerbangan itu tidak terjadi karena semua flypast pesawat tiba-tiba dibatalkan. Kremlin mengatakan flypast telah dibatalkan karena kondisi cuaca buruk, tetapi beberapa pengamat menyebut pembatalan tersebut terkait masalah keamanan. (Gilang Perdana)

2 Comments