Dari Temuan Puing Rudal Mica, Kuat Dugaan Angkatan Udara India Telah Kehilangan Jet Tempur Rafale

Sebagai respon atas serangan udara India dalam Operasi Sindoor di Kashmir, pihak Pakistan menyebut telah menembak jatuh lima jet tempur Angkatan Udara India, terdiri dari tiga unit Dassault Rafale, satu unit Sukhoi Su-30MKI dan satu unit MiG-29 Fulcrum. Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif, termasuk telah menahan sejumlah personel militer India.

Baca juga: Pakistan Klaim Jet Tempur Chengdu J-10C Berhasil ‘Jamming’ Rafale Angkatan Udara India, Mungkinkah?

Sementara klaim dari pihak India menyebut telah menembak jatuh jet tempur JF-17 Thunder milik Pakistan. Di antara adu klaim dari dua negara pemangku hulu ledak nuklir itu, maka yang menariik perhatian adalah kabar ditembak jatuhnya jet tempur terbaru India, yakni Rafale. Kabar ditembak jatuhnya Rafale oleh sistem hanud dan dogfight dengan Chengdu J-10C, telah membetot perhatian, terkhusus Rafale adalah jenis jet tempur yang dikenal punya reputasi tempur tinggi dan akan memperkuat arsenal TNI AU mulai tahun 2026.

Nah, menanti konfirmasi jenis jet tempur Angkatan Udara India yang jatuh, merujuk informasi dari akun X Clash Report, dapat diidentifikasi jenis rudal pada reruntuhan (puing) yang sebagian telah terbakar, sebagai rudal udara ke udara Mica buatan MBDA Missile Systems. Rudal Mica umumnya dipasang pada wingtip (ujung sayap) dan bawah sayap Rafale.

Temuan puing rudal Mica ditemukan penduduk setempat di desa Aklian Kalan, Punjab, yang memfilmkan bagian-bagian rudal Mica yang masih terpasang di peluncurnya. Lokasi ditemukannya puing hanya berjarak 20 km dari Pangkalan Angkatan Udara Bathinda, yang merupakan markas skuadron No. 17 Rafale dan skadron intai No. 380 NETRA.

Meski begitu, belum dapat dipastikan bahwa puing rudal Mica berasal dari Rafale atau bukan, pasalnya rudal Mica juga dapat diluncurkan dari Mirage 2000, jenis jet tempur sayap delta yang juga dioperasikan Angkatan Udara India.

Situasi di Asia Selatan kembali membara, dua kekuatan nuklir, India dan Pakistan, kini berada di ambang eskalasi militer besar-besaran. Pada Rabu pagi, militer India secara resmi mengumumkan dimulainya Operasi Sindoor, sebuah serangan militer terfokus ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

Serangan ini dipicu oleh insiden berdarah bulan lalu, ketika serangan terhadap wisatawan di Kashmir menewaskan 26 orang. Pemerintah India menuding Pakistan berada di balik tragedi itu, meskipun Islamabad membantah terlibat. Namun, tudingan tersebut kini berkembang menjadi aksi militer terbuka yang langsung dibalas oleh Pakistan.

Hingga saat ini, belum ada catatan resmi atau kredibel yang menyebutkan bahwa jet tempur Rafale pernah ditembak jatuh dalam operasi militer. Debut Rafale dalam operasi militer yang tercatat adalah dalam operasi di Afghanistan, intervensi di Libya dan serangan udara di Mali dan Irak/Suriah dalam konteks melawan ISIS.

Dalam operasi-operasi tersebut, Rafale beroperasi dengan tingkat keselamatan dan survivabilitas tinggi, dan tidak pernah dilaporkan mengalami kerusakan akibat tembakan musuh, apalagi hingga jatuh. Faktor penyebab survivabilitas tinggi di antaranya adopsi sistem electronic warfare SPECTRA yang canggih, kemampuan stealth pasif dan manuver tinggi, serta integrasi persenjataan jarak jauh seperti Meteor dan SCALP-EG, memungkinkan bertempur dari jarak aman. (Bayu Pamungkas)

SPECTRA – Sistem Jammer Canggih di Jet Tempur Rafale

11 Comments