Update Drone KamikazeKlik di Atas

FNSS Kirim Batch Perdana Ranpur Amfibi ZAHA ke Korps Marinir Turki

Netizen yang budiman tentu mengenal ranpur amfibi angkut personel ZAHA (Zırhlı Amfibi Hücum Araçları) Marine Assault Vehicle (MAV), terutama setelah ranpur produksi FNSS Savunma Sistemleri ini ikut meramaikan dalam demo statis di pameran pertahanan Indo Defence 2022. Dan ada kabar terkait eksistensi ZAHA, dari negeri asalnya, diwartakan batch perdana ZAHA telah dikirim kepada Komando Angkatan Laut Turki.

Baca juga: Spesifikasi Mengacu Pada LVTP-7, FNSS Turki Kembangkan Marine Assault Vehicle

Dikutip dari dailysabah.com (26/3/2023), disebutkan batch perdana ZAHA telah dikirimkan ke Komando Angkatan Laut – (Korps Marinir) Turki pada hari Sabtu lalu. “Kami telah memulai pengiriman kendaraan serbu amfibi lapis baja ZAHA ke DzKK (Komando Angkatan Laut), yang akan memberikan keunggulan signifikan bagi infanteri laut kami di lapangan,” kata Ismail Demir, Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan Turki.

Sebanyak 27 unit kendaraan akan digunakan sebagai bagian dari proyek. Dari jumlah tersebut, 23 unit adalah varian angkut personel (APC), 2 unit varian komando, dan 2 unit lainnya varian recovery vehicle. “Kami adalah salah satu dari dua negara di dunia dengan kemampuan ini dengan perlindungan ranjau dan lapis baja, daya tembak dan kemampuan mobilitas,” tulis Demir di akun Twitter.

Selama fase pendaratan pantai dalam operasi amfibi, kendaraan ini diluncurkan dari Landing Helicopter Dock (LHD) TCG Anadolu. Kendaraan ini dapat dengan cepat menutupi jarak antara kapal dan pantai, memungkinkan unit amfibi dapat berlabuh di bawah perlindungan lapis baja.

Begitu berada di darat, ranpur ini dapat beroperasi bersama kendaraan lapis baja lainnya. Sebagai kendaraan serbu amfibi lapis baja, ZAHA dituntut untuk menunjukkan performa superior di laut dan di darat sebagai kendaraan dual-nature, sesuai dengan deskripsi perannya.

ZAHA dilengkapi kubah tunggal yang berisi senjata komposit, berupa senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm dan pelontar granat otomatis AGL 40 mm. Kubah dikendalikan secara remote control weapon system.

Belajar dari desain LVTP-7 yang dikenal handal untuk operasi amfibi, maka bagian lambung ZAHA MAV sudah sealed, serta desain lambung hidrodinamik-nya terdiri dari aluminium armour, yang kuat namun ringan.

Baca juga: Yunani Borong Ranpur Ampfibi AAV (LVTP-7) Bekas USMC Senilai US$268 Juta

Secara keseluruhan, bobot ZAHA mirip dengan LVTP-7, yakni 30 ton. Di jalan mulus, MAV nantinya digadang dapat melesat dengan kecepatan 70 km per jam. Dengan penyerahan batch perdana ZAHA ke Marinir Turki, maka menjadi semangat baru bagi FNSS untuk menawarkan ranpur ini kepada Korps Marinir TNI AL, pasalnya setelah penerimaan kepada user, maka ZAHA sudah masuk ke dalam lingkup operasional yang sesungguhnya. (Gilang Perdana)

9 Comments