Cina Tampilkan Rantis Dongfeng EQ2050 4×4 dengan Sistem Senjata Laser Jarak Pendek
|Bukan hal yang mengejutkan bila Cina mampu mengembangkan senjata laser, namun bila senjata laser itu dapat ‘dikemas’ dalam platform yang kompak pada sebuah rantis (kendaraan taktis), menjadi lumayan mengejutkan. Seperti belum lama ini beredar foto rantis Dongfeng EQ2050 4×4 yang dipasangi kubah senjata laser.
Baca juga: AL Cina Uji Coba Senjata Laser dari Platform Mobile
Dongfeng EQ2050 4×4 atau disebut Mengshi adalah produksi Dongfeng Motor Group, rantis ini kondang dikenal sebagai copy-an dari Humvee produks Amerika Serikat. Meski sudah dibuat di Cina, namun mesin Mengshi masih mengandalkan impor, yaitu Cummins EQB150-20 diesel turbocharged.
Dikutip dari armyrecognition.com (29/12/2021), disebutkan bahwa program senjata laser ini mendapat perhatian penuh dari AS, dimana diperkirakan jenis senjata laser akan menjadi umum pada 10 sampai 20 tahun mendatang, bahkan senjata laser akan mendominasi di medan perang pada 30 tahun mendatang.
Tidak ada keterangan tentang jenis senjata laser yang dipasang pada rantis Dongfeng EQ2050, namun kuat dugaan yang digunakan adalah tipe “Low-Level Guard-1,” seperti yang dikembangkan oleh China Academy of Engineering Physics pada tahun 2014. Dengan tenaga listrik 10 kilowatt, perangkat yang terdiri dari modul daya dan modul peralatan yang menampung sistem pemandu/pelacakan laser serta optik, dapat mengeliminasi sasaran pada jarak pendek atau ketinggian rendah.
Poly Arms, perusahaan pertahanan asal Afrika Selatan pada 2016 pernah merilis apa yang disebut Low-Altitude Laser Defending System (LASS). Senjata laser ini diklaim dapat menjangkau sasaran sejauh 4.000 meter dengan tenaga 30 kilowatt. Tak pelak, sistem senjata ini ideal untuk menghancurkan drone yang melakukan serangan secara berkelompok.
Dari analisa, kompartemen Dongfeng EQ2050 4×4 telah dimodifikasi dengan kabin kru dua pintu di bagian depan dan kompartemen tertutup penuh yang terletak di tengah sasis. Sistem senjata laser terintegrasi pada kubah dan dapat ditembakkan saat kendaraan dalam posisi bergerak. Menurut sumber domestik, seluruh sistem mampu melacak dan mendeteksi drone pada jarak maksimum 3.000 meter dan senjata laser akan digunakan untuk menghancurkan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicles) setelah berhasil terdeteksi.
Baca juga: Pertama Kali, Drone MALE “Wing Loong II” Ditembak Jatuh Senjata Laser!
Turki sebenarnya sudah lebih dulu berhasil menciptakan sistem senjata laser pada platform rantis MRAP 4×4. Digawangi oleh Aselsan, malahan senjata laser buatan Turki sukses menjatuhkan drone Wing Loong II milik Uni Emirat Arab pada laga konflik di Libya. Peristiwa yang terjadi pada 4 September 2019 itu sekaligus menjadi momentum pertama kalinya drone tempur (UCAV) berhasil ditembak jatuh oleh senjata laser. (Bayu Pamungkas)
https://amti.csis.org/nervous-energy-china-targets-new-indonesian-malaysian-drilling/
baru tau ada kejadian begini kemaren, valid juga sih kemungkinan beritanya
Kiblat teknologi militer pasca Pd2 ada 3:
1.AS
2.Eropa
3.Uni Soviet