Ada Masalah Baru Pada Jet Tempur Stealth F-35 Lightning II, Kali Ini Bukan Soal Teknis

Sebagai jet tempur stealth terlaris, pengembangan dan produksi F-35 Lightning II tak pernah lepas dari beragam masalah. Yang terbaru ditemukan lagi sebuah ‘masalah’, namun yang ini tidak terkait soal teknis. Masalah ini mengemuka setelah Departemen Pertahanan AS menahan pembayaran sebesar US$5 juta per pesawat, yang terkait dengan program upgrade Technology Refresh 3 (TR-3).
Baca juga: Program Block 4, F-35 Lightning II Terbang dengan Komputer Generasi Terbaru
Technology Refresh 3 (TR-3) adalah sistem prosesor pada komputer yang lebih canggih dan adaptif untuk mendukung tugas operasi yang lebih menantang pada F-35. Pada 6 Januari 2023, F-35 eksperimental dengan TR-3 telah terbang perdana. Dikutip National Interest, unit perdana F-35 dengan upgrade TR-3 telah dikirimkan pada pada bulan lalu, yakni setelah jeda selama setahun. Namun, yang jadi masalah buat Departemen Pertahanan, masih banyak item yang tertunda.
Upgrade TR-3 bisa disebut sangat penting bagi operasional F-35, terutama meningkatkan infrastruktur digital dan kemampuan tempur. Buntut dari adanya target yang tidak sesuai, Departemen Pertahanan AS menahan pembayaran untuk setiap pesawat F-35 Lightning II yang sekarang dikirimkan oleh Lockheed Martin. Pentagon akan menahan $5 juta untuk setiap jet hingga Technology Refresh 3 (TR-3) yang telah lama tertunda selesai.

TR-3 adalah pemutakhiran elektronik pada pemrosesan komputer penting F-35, yang akan memberi pilot kemampuan yang mereka butuhkan untuk berhasil melawan musuh di level mana pun.
Saat ini, TR-3 secara luas dikenal sebagai inisiatif yang akan mengubah prosesor inti F-35 untuk mencapai daya komputasi 25 kali lebih besar pada unit memorinya, termasuk pada tampilan kokpit panoramiknya. TR-3 jauh lebih maju dibandingkan TR-2 yang saat ini digunakan pada kebanyakan armada F-35.

Lebih dari sebulan yang lalu, Angkatan Udara AS mengumumkan akan menerima pengiriman pesawat setelah jeda selama setahun. Pentagon akhirnya setuju bahwa Lightning II dapat dikirimkan dengan versi peningkatan yang “dipotong”, dan ditingkatkan lebih lanjut di kemudian hari.
Dua pesawat tempur F-35 Lightning II pertama yang dilengkapi dengan TR-3 yang belum sepenuhnya lengkap dikirimkan bulan lalu ke Dannelly Field, Alabama, dan Pangkalan Angkatan Udara Nellis (AFB), Nevada.
Ada lebih dari 100 unit F-35 yang masih disimpan dan menunggu pengiriman dengan TR-3 yang ‘dipotong’ di fasilitas Lockheed Martin di Fort Worth, Texas, hingga bulan lalu. Bahkan saat dua yang pertama telah dikirimkan, masih butuh waktu hampir satu tahun untuk menyelesaikan tumpukan F-35, demikian peringatan dari laporan terbaru Government Accountability Office (GAO).
“F-35 tetap menjadi prioritas utama, dan kami baru-baru ini mengirimkan pesawat pertama berkonfigurasi TR-3 kepada pelanggan dan mengantisipasi pengiriman pada tahun 2024 untuk memenuhi perkiraan 75-110 unit F-35,” kata CEO Lockheed Martin Jim Taiclet.
Lebih dari Sekadar Upgrade Perangkat Lunak
Hadirnya TR-3 ditujukan untuk menyediakan berbagai peningkatan pada program modernisasi Block 4, dan penundaannya menyebabkan Pentagon ‘menolak’ menerima pesawat F-35 baru sejak Juli 2023. TR-3 telah dianggap penting untuk meningkatkan infrastruktur digital dan sistem persenjataan jet tersebut.
Menurut F-35 Joint Program Office (JPO), TR-3 menyediakan tenaga komputasi untuk mendukung kapabilitas Block 4 yang dimodernisasi untuk F-35 termasuk rangkaian sensor baru, senjata presisi jarak jauh yang lebih banyak, fitur peperangan elektronik yang lebih baik, fusi data yang lebih kuat, dan peningkatan interoperabilitas lintas platform.

Kapabilitas ini memberi prajurit keunggulan tempur untuk mengidentifikasi, melacak, terlibat, dan bertahan hidup dari ancaman udara, darat, dan dunia maya yang canggih. TR-3 secara signifikan memperbarui daya pemrosesan inti dan kapasitas memori, yang akan memungkinkan F-35 menjalankan perangkat lunak canggih yang dikemas dengan kapabilitas peperangan canggih.”
Reuters.com menyebut, “pengiriman F-35 akan memicu pembayaran kepada Lockheed Martin, tetapi menahan US$5 juga per jet akan (memperkecil) margin keuntungan perusahaan, dan mendorong perusahaan tersebut pada masalah yang menurutnya masih akan memakan waktu berbulan-bulan,”
Sejauh ini produksi F-35 menyumbang 27% dari penjualan Lockheed Martin. Rencananya Lockheed Martin berencana untuk mengirimkan sekitar 100 unit F-35 kepada para pelanggan, termasuk militer AS dan mitra asing pada tahun ini, sementara mereka menetapkan target untuk mengirimkan lebih dari 150 unit F-35 pada tahun 2025.
Guna melengkapi program modernisasi Block 4, jet tempur stealth F-35 Lightning II generasi terbaru akan mendapatkan sejumlah upgrade. Selain instalasi radar AESA tercanggih AN/APG-85 produksi Northrop Grumman, maka F-35 Block 4 juga akan diintegrasikan dengan Technology Refresh 3 (TR-3), yakni sistem prosesor pada komputer yang lebih canggih dan adaptif untuk mendukung tugas operasi yang lebih menantang. Dan belum lama ini, pesawat F-35 eksperimental dengan TR-3 telah terbang perdana. (Bayu Pamungkas)
Akhir Tahun Ini, Armada F-35A Australia Akan Mencapai Kemampuan Operasional Penuh
.

