Update Drone KamikazeKlik di Atas

US Space Force Upgrade Antena di 12 Ground Station, Mampu Kendalikan 20 Satelit Militer Secara Simultan

Kian banyaknya jumlah satelit militer yang mengorbit rupanya membuat US Space Force (USSF) keteteran, maklum dari rangkaian antena dari stasiun pengendali yang ada di Bumi, dalam satu waktu hanya bisa dilakukan pengendalian pada satu satelit saja. Belum lagi, USSF dihadapkan pada situasi perangkat elektronik pengendali satelit yang usianya telah menua dan mulai ketinggalan zaman.

Baca juga: Israel Luncurkan Satelit Mata-mata Terbaru “Ofek 13”, Dibekali Synthetic Aperture Radar

Berangkat dari kasus di atas, US Space Force sebagai cabang militer keenam di AS, telah mengguyurkan kontrak senilai US$1,4 miliar untuk upgrade antena di 12 unit military ground stations. Dikutip dari spacenews.com (22/4/2023), Space Rapid Capabilites Office, unit di dalam USSF telah memberikan kontrak upgrade antena kepada BlueHalo.

Dengan rencana upgrade mulai tahun 2025, nantinya ground station sebagai pengendali satelit akan dilengkapi jenis antena baru dari jenis electronic phased array antenna, ini nantinya akan menggantikan jenis piringan antena parabola yang sudah berumur puluhan tahun.

Berbasis di Arlington, Virginia, BlueHalo yang didirikan pada 2019 ini berspesialisasi dalam komunikasi berbasis ruang angkasa, energi terarah, dan teknologi pertahanan rudal. Penggantian antena pada ground station termasuk ke dalam program Satellite Communications Augmentation Resource (SCAR), yakni modernisasi Satellite Control Network (SCN) dari terminal darat yang melacak satelit militer dan intelijen AS di orbit Bumi geostasioner.

Jenis antena yang nanti akan dipasang pada ground station akan dikendalikan secara elektronik dan disebut Badger. Saat ini antena baru tersebut dalam pengembangan dan siap diproduksi di fasilitas baru di Albuquerque, New Mexico.

Subkontraktor utama BlueHalo untuk program SCAR adalah Kratos Defense & Security Solutions, yang menyediakan sistem kontrol darat berbasis perangkat lunak yang disebut OpenSpace.

Saat ini, jaringan stasiun Bumi pengendali satelit di arsenal AS telah berusia puluhan tahun. Jaringan kontrol satelit militer memiliki 19 antena parabola di tujuh lokasi di seluruh dunia. Faktanya, teknologi ini sudah ketinggalan zaman dan diperlukan lebih banyak kapasitas untuk mengimbangi jumlah satelit yang terus bertambah.

Baca juga: Rusia Luncurkan Satelit Intai Bars-M Keempat, Dilengkapi Perangkat Elektro Optik Canggih

Antena yang ada saat ini hanya dapat melacak satu satelit dalam satu waktu. Sementara dengan antena Badger dapat mempertahankan kontak dan kendali simultan hingga 20 satelit. (Gilang Perdana)