Untuk Pertama Kali, Militer Taiwan Gelar Latihan ‘Anti Invasi’ di Jaringan Kereta Bawah Tanah Metro Taipei
Perang kota adalah skenario yang dipersiapkan saat Taiwan menghadapi invasi dari Cina Daratan, untuk itu setiap tahun digelar latihan militer, yang disebut Latihan Han Kuang yang telah diselenggarakan rutin sejak tahun 1984. Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan tempur Angkatan Bersenjata Taiwan dalam menghadapi potensi invasi dari Cina. Dan yang spesial pada latihan di tahun 2025 ini, untuk pertama kalinya digunakan jaringan kereta bawah tanah atau MRT (Mass Rapid Transit).
Baca juga: Cina Uji Coba Tongkang Pendarat Raksasa, Tanda Waktu Invasi ke Taiwan Kian Dekat?
Dari empat jaringan kereta bawah tanah yang ada di Taiwan, yang terbesar adalah Taipei MRT (Metro Taipei) yang berada di ibu kota Taiwan. Seperti dikutip The War Zone, pasukan Taiwan, termasuk personel yang dipersenjatai dengan rudal MANPADS Stinger telah menggunakan wahana kereta bawah tanah dan jaringan stasiun untuk bermanuver di sekitar ibu kota Taipei.
Metro Taipei dapat menawarkan sarana yang secara inheren lebih tangguh untuk memindahkan pasukan dan pasokan jika terjadi invasi dari daratan, di mana fasilitas-fasilitas utama di atas tanah akan menjadi sasaran empuk. Militer Taiwan telah secara teratur berlatih untuk perang kota di Taipei, yang akan menjadi palagan utama dari setiap konflik di masa depan.
Latihan Han Kuang tahun ini juga merupakan yang terbesar yang pernah ada, dan memberikan penekanan baru pada kesiapan pertahanan seluruh masyarakat, alih-alih hanya angkatan bersenjata. Dengan demikian, latihan ini menggabungkan berbagai jenis latihan lainnya, termasuk mempertahankan pantai dari pendaratan pasukan Cina dan memperbaiki landasan pacu dengan cepat untuk membantu menjaga pesawat kawan tetap dalam pertempuran.

Semua ini terjadi di tengah kekhawatiran yang lebih besar bahwa militer Cina mungkin berada dalam posisi yang membuatnya merasa percaya diri untuk melancarkan invasi ke Taiwan pada tahun 2027, atau bahkan lebih awal.
Bagian kereta bawah tanah di Latihan Han Kuang tahun ini melibatkan stasiun bawah tanah untuk penempatan kembali pasukan dan perbekalan, mendemonstrasikan kemampuan respons pertahanan gabungan militer-sipil, dan memperkuat mekanisme perlindungan keamanan nasional.
Metro Taipei saat ini terdiri dari 135 stasiun dan sekitar 93 mil (150 kilometer) jalur, yang mencakup bagian di atas dan di bawah tanah di seluruh ibu kota dan beberapa pinggiran kota. Sebagaimana telah disebutkan, bagian bawah tanah dari sistem kereta bawah tanah menawarkan jaringan transportasi yang mudah diakses di ibu kota yang diperkuat terhadap rudal dan serangan udara lainnya.
Selain menjadi simpul transit, stasiun Metro Taipei mungkin dapat dikonversi untuk penggunaan lain, termasuk bertindak sebagai pos komando atau rumah sakit lapangan.
Saat terjadi gelombang serangan (pemboman) jarak jauh yang menargetkan lokasi-lokasi militer dan pemerintah utama di seluruh pulau, termasuk di ibu kota, maka diperkirakan serangan akan terus berlanjut untuk mendukung operasi darat lanjutan. Untuk itu, Taiwan telah memanfaatkan fasilitas bawah tanah dan fasilitas yang diperkuat secara signifikan untuk membantu mengurangi ancaman ini.
Hadapi Invasi Cina Daratan, Taiwan Lakukan Kamuflase Urban pada Kendaraan Tempur
Dalam latihan yang untuk pertama kalinya melibatkan jaringan kereta bawah tanah, kemudian muncul beberapa pertanyaan, seperti bagaimana militer atau intelijen Taiwan dapat menangkal upaya serangan atau sabotase dari agen Cina Daratan.
“Ada banyak variabel, termasuk akses listrik dan jalur komunikasi, yang akan memengaruhi kelayakan jaringan transportasi Taiwan dalam skenario peperangan perkotaan,” ujar Claire Chu, analis senior Cina di Janes di Washington dan peneliti nonresiden di Global China Hub, Atlantic Council.
Kemudian ada pertanyaan tentang latihan di MRT ini, seperti potensi dampaknya terhadap warga sipil dan apa yang terjadi jika pemadaman listrik membuat jaringan transportasi terputus,” tambah Chu. “Namun, ini adalah pertama kalinya Taiwan melakukan latihan ketahanan perkotaan seperti ini, dan pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk membawa diskusi mendalam tentang kesiapan pertahanan Taiwan kepada masyarakat luas. (Gilang Perdana)
Bersiap Perang Asimetris dengan Cina, Taiwan Luncurkan USV Kamikaze FJ-002 Mirip ‘punya’ Ukraina