Dalam Batch-3, Kemhan Pesan Empat Unit KCR-60M
|Setelah KRI Sampari 628, KRI Tombak 629, KRI Halasan 630 dan KRI Kerambit 627, rencananya armada Kapal Cepat Rudal (KCR)-60M, atau yang dikenal dengan sebutan KCR Sampari Class, akan bertambah. Hal tersebut seiring adanya kontrak pengadaan empat unit KCR-60M oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada galangan PT PAL Indonesia. Dijadwalkan kapal perdana dari empat unit KCR-60M akan diterima TNI AL pada tahun 2021.
Dikutip dari Janes.com (3/1/2018), disebutkan kontrak pengadaan empat unit KCR-60M oleh Kemhan senilai US$195 juta telah ditandatangani pada 28 Desember 2018. Konfigurasi pengadaan kapal ini mengusung konfigurasi Fitted-For-but-Not-With (FFBNW) dan kontrak pengadaan belum mencakup elemen persenjataan, sensor dan sistem countermeasures. Seperti biasa, kontrak pengadaan elemen-elemen tersebut akan dilakukan secara terpisah.
Besar kemungkinan KCR-60M generasi baru nantinya sudah mengadopsi rekomendasi langkah perbaikan yang diusulkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pada Sampari Class batch-1 (KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630) diketahui ada beberapa ketidaksesuaian pada struktur dan performa kapal, kemudian dilakukan perbaikan pada batch-2 dengan diluncurkannya KRI Kerambit 627.
BPPT kemudian melakukan review design KCR-60 batch-1 yang dibangun oleh PT PAL Indonesia. Sesuai dengan perannya, BPPT melalui hasil kajian dengan mengembangkan desain dan menyusun desain standar KCR-60 yang mengacu pada operational requirement, spesifikasi teknis TNI AL serta aturan dan regulasi yang berlaku, sehingga memiliki performa kapal yang lebih baik.
Hasil rekomendasi yang juga disebut sebagai batch-3 mencakup pengembangan dari review desain dari tiga kapal perang yang telah diluncurkan di batch-1. Secara umum desain KCR-60 yang dikembangkan oleh BPPT dirancang guna memenuhi kebutuhan operasional dan spesifikasi teknik dari TNI AL, terutama untuk memenuhi kecepatan maksimum 28 knot dengan menggunakan mesin penggerak utama dengan daya yang lebih besar dan desain baling-baling yang sesuai.
Baca juga: PT PAL Luncurkan KRI Kerambit 627, Tampil dengan Ruang “Misterius” di Bawah Anjungan!
Dari batch-1 ke batch-2 KCR-60M sudah dilakukan beberapa langkah modifikasi, seperti main engine dari yang tadinya 2 x 2880 kW ditingkatkan menjadi 2 x 3900 kW, untuk mendukung kecepatan maksimum 28 knot dalam kondisi full load. Selain itu ada penambahan telescopic crane dari yang tadinya berkapasitas 1 ton menjadi 2 ton. Di bacth-2 juga sudah dibekali teknologi sewage treatment plant, sehingga ada pengolahan limbah secara mandiri. Fin stabilizer pun sudah dipasang guna meningkatkan stabilitas kapal. (Gilang Perdana)
@admin
“Copas dari bulog sebelah 👇:
>> PT PAL INDONESIA MENANGKAN KONTRAK EMPAT UNIT KAPAL PERANG TIPE KCR 60 UNTUK TNI AL
9 JANUARI 2019 DIANEKO_LC 4 KOMENTAR
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia (RI) pada tahun anggaran 2019 memesan 4 unit kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M) dari PT PAL Indonesia. Empat unit tersebut terdiri dari 2 unit KCR 60 dengan paket platform plus sewaco dan 2 unit KCR 60 dengan paket sewaco.” <<
Min, itu diatas ☝️ KCR60 pesanan AL terdiri dari 2 versi (platform+sewaco plus & platform+sewaco)…
Apakah maksudnya nanti ada 2 tipe sewaco (buatan eropa &cina…mungkin🤷)?
Karena seingat saya PT. PAL sempat gencar menawarkan KCR60 ini ke berbagai negara dibelahan asia selatan dan africa yg nota bene banyak menggunakan persenjataan buatan cina/rusia…itung-itung sebagai "platform demonstrator", sedang KCR60 yg cms nya buatan eropa untuk selanjutnya akan digunakan oleh AL?
KCR kita mau yg 40 atau 60 banyak yg OMPONG sebutan nya saja KCR tapi tidak ber rudal, bahkan beberapa malah di lolosi di ganti dengan dudukan RHIB, bahkan PKR saja masih blm jelas nasib VLS nya termasuk KRI Bung Tomo, Usman Harun, Flagship nya masih kurang efek deterent nya, masih 1/2 hati membangun AL yang kuat, payung udara pun masih mengandalkan SHORAD & VSHORAD, jauh tertinggal dari negri tetangga seperti singapura dgn hanud dari israel nya & vietnam yg sudah punya S 300
nih yg ngomong ngawur, udh di jelasin S-300 kebobolan d rudal F-16 Israel, NASAM-2 lalu THAAD nyusul, Rudal KCR yaitu Exocet & RBS-15 mk3, silahkan googling Rudal2 KCR pasti muncul rudal yg sebutkan td, nggak mau terima pernyataan pake aja alasan embargo, nggak terima lg silahkan minggat dr NKRI
Sesama sales kek ga usah saling ngejelekin. mls lama2 liat kelakuanya
he..he..gk usah nesu mas biasa saja sampean golongan sumbu pendek ya, gk usah googling coba liat lagi liputan indomiliter yg trdahulu KCR Batch 1, sampari, tombak dll ada foto before & after, before masih terlihat peluncur c705 nya after di ganti dengan RHIB, perihal NASAM di teluk naga juga sdh tau mas, dan saya bukan sales wkwkwk…bodo amat mau pake produk mana yg penting bisa bikin NKRI, di segani, punya hak apa anda nyuruh orang keluar dari NKRI hanya karena merasa pengetahuan anda lbh banyak…he..he..santai aja mas namanya jg diskusi
Kalo diblog sebelah malah ada yg pengen naturalisasi menhan petnam….sekalian sama paman putin juga 🙋🙋🙋
mas tn kalo rpg manual kalo begitu dg ini https://www.indomiliter.com/peluncur-roket-70mm-dengan-sistem-mekatronik/
Rkcr kita sih udah ok….tp isianya yg kurang ….jgn cuma d bekali meriam saja….harus ada rudal minimal sekelas c750…trus harus punya rudal pertahanan udara…
sekelas C-705 berarti sekelas delay, jd nggak masuk hitungan lg, Exocet & RBS-15 mk3 yg di pilih Kemhan, Hanud sdh d pilih yaitu NASAM-2 dg rudal aim-120 setara dg milik jepang, TNI AD sdh menentukkan pilihannya THAAD, sedangkan TNI AL utk pertahanan laut jarak kelas menengah entah punya atau tdk yg jelas bkn china atau rusia
Admin,
Usd 195 juta atau 2,8 triliun menurut artikel Jane’s.
2,8 T = 2800 miliar
2800 miliar / 4 kapal = 700 miliar per kapal.
Di artikel di https://www.google.com/amp/s/lancercell.wordpress.com/2017/02/05/tni-al-berencana-memesan-tiga-unit-kcr-60-tambahan-pada-pertengahan-2017/amp/
Dikatakan :
(awal kutipan)
Biaya untuk membangun FMB keempat adalah sekitar Rp. 210 miliar, sedangkan biaya untuk membangun tiga FMB tambahan dengan persenjataan lengkap masing-masing akan mencapai Rp 665 miliar.
(akhir kutipan)
Artikel yang saya kutip adalah juga kutipan dari The Jakarta Post :
https://www.thejakartapost.com/news/2017/02/04/navy-turns-locally-made-missile-boats.html
Antara 665 miliar per unit dan 700 miliar per unit mungkin ada perbedaan karena selisih kurs.
Tapi 665 miliar itu sudah lengkap senjata lho.
Jadi 2800 miliar atau 2,8 triliun untuk 4 kapal itu pasti pengadaan total yang sudah lengkap senjata, hanya saja pembeliannya terpisah antara senjata dan kapalnya.
Wartawan Jane’s-nya aja yang agak soak dan kagak ngerti, dia kira 4 unit KCR itu hanya FFBNW dengan total FFBNW untuk 4 kapal mencapai 2,8 T (usd 195 juta).
mau nanya mas tn, apa ada jenis rudal yg memiliki kemampuan ke segala permukaan (darat,laut,udara) dan obyek bergerak ?
RPG
Bisa ditembakkan ke arah helikopter.
Bisa ditembakkan ke arah panser/truk.
Bisa ditembakkan ke arah perahu motor.
Wong pertanyaannya ttg rudal kok jawabnya RPG…master ini suka mengada-ada 😣😣😣
Tapi ada kok rudal yg bisa ditembakkan ke segala permukaan dan benda bergerak….itu master sebenarnya tau jawabnya 🤗🤗🤗
KCR : KAPAL CEPAT RUDAL
tapi maksimal cuma 28 knot , hadeh apanya yang cepet
Betul…dimana cepetnya. Korvet diponegoro saja bisa 30 knot.
Mengevaluasi produk yang sudah diluncurkan ke pasar sangat penting untuk diukur keefektifannya, apakah sudah sesuai prosedur atau belum, PT.PAL sebagai perusahaan perlu melakukan pengumpulan feedback data dari pihak user maupun dari pihak BPPT…
Inilah pentingnya dukungan penuh yg terus berkelanjutan dari pihak kemhan maupun user, maka segala kelemahan dan keunggulan suatu produk menjadi bahan evaluasi untuk mengembangkan teknologi selanjutnya yg semakin berkualitas…
Kebiasaannya Indonesia Sering FFBNW. Sebagai warga negara sering sabar liat gini disetiap beli alutsista mostly wkwkwkk
Pendapat saya buat PT.Pal & TNI Semoga kedepannya ada juga nanti “Kapal cepat Torpedo” biar lebih mematikan SatKat ini
haha, kebanyakan main WoWs nih orang
Trnyata ada jga gamer dsini
Percuma aja kalau kena bom nuklir pasti hancur juga. Ya kan bung @Zulheri ? Colek Zulheri Mk.2. Wkwkwk
Wkwkkwwk percuma aja kena icbm sama railgun kata pendahulu saya
Saya g perna komen2 kl kapal perang d hajar nuklir karena saya tau la gmn d kapal itu saya jg org kapal tanker ko operasi d pasifik nauru solomon kiribati tuvallu. Kl komen2 gt komen tank apc ranpur karena selalu d jelaskan anti ied tahan peluru.. jd saya blg percuma kena icbm atgm apa railgun
Percuma aja beli kapal cepat, kalo balapan sama F16 masih kalah
Bisa menghindar dr torpedo kapal selam kelas virginia ga itu kapal… kl bs beli atu buat angkut sembako
Kapal cepat rudal untuk sambangi kapal permukaan sekiranya nanti ada juga kapal cepat torpedo untuk tangkal kapal selam
Tu kapal patroli kan bukan buat bawa rudal jelajah
Lah terus ngapain bikin kcr toh. Wong kapal patroli yg lebih kecil ada
Josh…
Tingkatkan terus, juga tingkatkan jumlah pesananya, syukur2 naik tingkat jenis pesananya seperti Frigate atau Submarine
Percuma klo gak da rudalnya
Lebih percuma lagi jika, Kita beli Full Load tapi jumlahnya sedikit sedangkan kapal patroli butuh banyak untuk mengamankan perairan kita