Peluncur Roket 70mm dengan Sistem Mekatronik
|Teknologi peluncur roket, khususnya pada segmen MLRS (Multiple Launcher Rocket System) pelan-pelan telah dikuasasi, meski masih dalam koridor prototipe, peluncur roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket ) 2,75 Inchi kaliber 7 0mm towed (tarik) dan peluncur roket balistik R-Han 122B versi self propelled dengan platform truk telah dirilis ke hadapan publik. Namun, peluncur roket dengan teknologi mekanika elektronik (mekatronik) terbilang masih langka dalam penelitian litbang pertahanan.
Baca juga: FFAR 2.75 Inchi – Ujung Tombak Bantuan Tembakan Udara TNI AU & TNI AD
Berangkat dari kebutuhan inovasi dan pengembangan alutsista di dalam negeri, Balitbang Kementerian Pertahanan dan PT Ansa Solusitama Indonesia merilis prototipe apa yang disebut sebagai Mekatronik Peluncur Roket Kaliber 70 mm. Dibanding sistem peluncur konvensional, peluncur mekatronik memungkinkan kendali penembakan dilakukan dengan manual mode dan automatic mode. Dalam deployment-nya, peluncur roket ini dapat digerakan arah larasnya secara otomatis berdasarkan azimut dan elevasi.
Seperti diperlihatkan dalam Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan (28-29 Agustus 2018), peluncur roket ini ditampilkan dalam konsol yang terdiri dari empat laras.
Dari spesifikasi, bobot kosong peluncur ini mencapai 250 kg dan bobot penuhnya 286 kg. Seperti halnya peluncur roket pada umumnya, moda penembakan dapat dlakukan secara tunggal dan ripple. Untuk proses penggerakan arah laras, baik eleveasi dan azimut sistem dapat mengadopsi manual mode dan automatic mode. Elevasi laras mulai sudut 0 sampai 85 derajat. Sedangkan azimut mendukung perputaran arah 360 derajat.
Untuk pilihan jenis roketnya sengaja dipilih FFAR kaliber 70 mm yang telah mampu diproduksi PT Dirgantara Indonesia. Ada tga pilihan roket kaliber 70 mm, yakni MK40 (panjang 1000,85 mm dan berat 5 kg) dan MK66 (panjang 1060 mm dan berat 6,2 kg). Jarak luncur roket ini minimal mencapai 7 km, dan maksimal jangkauan 10,4 km.
Baca juga: Uji Roket Balistik R-Han 122B – Berangkat dari Penyempurnaan, Maksimalkan Jarak Jangkauan
Sistem firing conntrol mengandalkan wiring (kabel), WiFi system, manual mode dan automatic mode. Dengan dimensi 80 x 70 x 150 cm, serta desain yang relatif kompak, sekiranya konsol peluncur ini dapat dipasangkan pada mounting yang ada di berbagai jenis ranpur dan rantis. (Gilang Perdana)
tapi ngeremukin kepalamu bisa loh
buat nembak kapal perompak mantap nih kalo dipasang di kapal patroli, murah meriah
Kemahalan make rpg aja cukup kl cm perahu kayu mah… ato meriam 30mm
Benar apa yg dikatakan zulheri, pakai meriam otomatis kendali manual kaliber 20-30 mm cukup, sebenarnya HMG 12,7-14,5 mm juga bisa digunakan mengingat lawannya tdk punya armor.
Produksi massal, trus simpen d objek2 vital sprti bandara sbg point defense ngancurin apc atau rantis lapis baja lainnya kan bagus tuh
Tinggal disempurnakan, mungkin untuk mengurangi bobot sebaiknya dibuat per tabung utk setiap roket, supaya mobilitas lebih mudah. Seperti tabung MRLS