Tangkal Serangan Drone Kamikaze, Rusia Ubah MBT Lawas T-62 dan MT-LB Jadi “APC Turtle”
|Disebut sebagai “Iron Mess” atau “Iron Turtle”, kemunculan Main Battle Tank (MBT) T-72 Rusia dengan perisan lapis baja berukuran besar yang menutupi bagian kubah (turret), telah membetot perhatian dunia, pasalnya dengan perisai sedemikian besar, maka bukan saja garis pandang pengemudi tank yang berkurang, melainkan turret dan laras meriam tidak dapat digerakkan dan hanya dapat melepaskan tembakan ke arah depan.
Meski terlihat aneh, namun perisai lapis baja anti drone Iron Turtle mungkin saja dianggap ampuh oleh pasukan Rusia. Sebagai bukti, desain Iron Turtle kini bukan hanya diadaptasi pada MBT, ranpur jenis Armored Personnel Carrier (APC).
Sebuah video yang baru-baru ini dipublikasikan oleh stasiun televisi resmi Kementerian Pertahanan Rusia, TV Zvezda, menunjukkan modifikasi sedang dilakukan pada MBT T-62, dengan struktur logam seperti kubah gudang dilas ke kendaraan bersama dengan pelindung kawat seperti sangkar.
Narator menyatakan bahwa meriam utama 115 mm asli pada T-62 tidak dapat diperbaiki lagi, namun sasisnya dalam kondisi baik. Kemudian bagian kubah (turret)-nya dilepas dan dipasang lembaran baja yang dilas. Dan simsalabim, sekarang kendaraan tempur ini dapat digunakan untuk mengangkut infanteri. Meski tidak lagi dapat beroperasi sebagai tank, T-62 dapat diadaptasi sebagai pengangkut personel lapis baja. Namun dalam peran ini, ia mempunyai beberapa keterbatasan serius.
Dengan ruang terbatas pada bagian lambung tank, ,maka pasukan infanteri mana pun harus menaiki lambung tank. Namun, hal ini biasa terjadi pada pengangkut personel lapis baja dan kendaraan tempur infanteri Rusia, sebut saja seperti pada BTR-50. Hal ini memungkinkan pergerakan pasukan yang cepat dan memungkinkan penurunan cepat. Dalam beberapa kasus, hal ini juga menawarkan peluang bertahan hidup yang lebih baik jika kendaraan melindas ranjau.
Video of a damaged Russian tank that was adapted into a turtle APC by removing its turret and adding a counter-FPV shelter. https://t.co/vwWVG7lhzY pic.twitter.com/V8uOs6vUZx
— Rob Lee (@RALee85) May 28, 2024
Meskipun ‘cangkang’ mirip kura-kura pada kendaraan yang dimodifikasi meningkatkan tingkat perlindungan terhadap serangan pecahan artileri dan drone, termasuk jenis senjata first-person-view (FPV) yang lebih ringan, namun tidak memberikan banyak perlindungan terhadap segala jenis serangan yang lebih berat, seperti rudal/roket anti tank.
Berbeda dengan kendaraan pengangkut personel lapis baja atau kendaraan tempur infanteri yang dirancang khusus, ‘turtle APC’ juga tidak dapat menghasilkan banyak daya tembak, tanpa senjata utama. Paling banter, kru mungkin dapat mengoperasikan senapan mesin dan senapan mereka sendiri untuk menghasilkan tembakan penekan, tetapi sekali lagi, ukuran cangkang lapis baja yang besar akan menyulitkan untuk membidik sasaran.
Meskipun konversinya mungkin kurang ideal sebagai APC, perlu diingat bahwa T-62 sudah benar-benar usang sebagai tank, terutama tanpa adanya perbaikan yang signifikan.
Dengan sudah uzurnya T-62, maka ada argumen bahwa tank-tank ini lebih cocok jika kubahnya dikepas dan MBT ini digunakan sebagai APC darurat. Sejauh ini tidak dijelaskan, berapa kapasitas pasukan yang dapat dibawa oleh Iron Turtle ala Rusia ini.
MT-LB
Selain dengan memodifikasi MBT T-62, APC turtle juga diadopsi Rusia dengan menggunakan ranpur APC roda rantai MT-LB yang kemudian dijuliki “Turtle MT-LB”.
Turtle MT-LB juga dirancang untuk bertahan di medan perang dari serangan drone kamikaze. Namun, modifikasi ini menimbulkan reaksi beragam. Meskipun lapis baja tambahan berpotensi melindungi kendaraan dari ancaman drone, hal ini juga membuatnya lebih rumit dan kurang mampu dalam situasi pertempuran yang dinamis.
MT-LB mampu mencapai kecepatan 62 km per jam dan memiliki jangkauan 500 km. Ranpur APC warisan perang dingin ini juga dilengkapi dengan sistem perlindungan NBC (nuklir, biologi, dan kimia), peralatan penglihatan malam, dan lampu sorot putih, meningkatkan kemampuannya untuk beroperasi di lingkungan yang bervariasi dan berbahaya. Dengan panjang 6,45 meter, lebar 2,86 meter, dan tinggi 1,86 meter, MT-LB dapat membawa dua awak dan sebelas pasukan infanteri. (Gilang Perdana)
Di Luar Nalar, Rusia Pasang Roket Anti Kapal Selam RBU-6000 di Ranpur MT-LB
Emg harus udah pada pake laser atau jaming untuk tank & apc. Percuma pake tenda gitu, kalo kena misil atau kamikaze 2x ya rontok juga.