Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tag: LST

Landing Platform Dock TNI AL: Peran dari Kapal Markas Hingga Rumah Sakit

KRI Banda Aceh 593
KRI Banda Aceh 593

Bisa dikatakan, jenis kapal LPD (Landing Platform Dock) adalah klasifikasi arsenal laut baru di lingkungan TNI AL, khususnya di pada Satuan Kapal Amfibi (Satfib). Sebelum kapal jenis ini hadir, semua tugas dan kegiatan yang berhubungan dengan operasi laut ke darat dilakukan dengan bantuan kapal jenis LST (Landing Ship Tank), seperti LST Kelas Teluk Semangka yang buatan Korea Selatan dan LST kelas Frocsh buatan Jerman Timur. Pastinya bukan tanpa alasan TNI AL untuk mengadopsi LPD. (more…)

3969
Polling ke-24 Indomiliter.com

Landing Helicopter Dock (LHD) Dianggap Ideal Bagi Indonesia Bila Ingin Mengoperasikan Kapal Induk. Menurut Anda, Kelas apa yang Layak Jadi Rujukan?

Frosch Class: Tulang Punggung Armada Landing Ship Tank TNI AL

KRI Gilimanuk 531
KRI Teluk Gilimanuk 531

Dalam gelar operasi pasukan, TNI AU mengandalkan sosok pesawat angkut berat C-130 Hercules. Sebaliknya di lingkungan TNI AL juga punya wahana penghantar pasukan dalam skala besar, khususnya dalam operasi amfibi, yang dimaksud adalah jenis kapal LST (landing ship tank) dan LPD (landing platform dock). Dan, karena tugas-tugasnya yang terkait operasi pendaratan amfibi, baik LST dan LPD di lingkungan TNI AL dinaungi oleh Satuan Kapal Amfibi (Satfib), yang terdiri dari Satfib Koarmabar dan Satfib Koarmatim. (more…)

KRI Teluk Semangka 512 – LST Besutan Korea Selatan Pertama Yang Akhiri Masa Tugas

SamalangaMei20034

Seiring dengan modernisasi yang dilakukan oleh TNI AL, beberapa alutsista yang telah berumur tua dan tak lagi layak operasional maka ‘dipensiunkan’ dengan jalan dibesituakan dan tidak sedikit pula yang ‘dipersembahkan’ sebagai sasaran tembak bagi rudal dan torpedo. Hal tersebut tentunya sudah jamak dilakukan hingga kini. Tapi baru-baru ini ada berita yang menarik dicermati, pasalnya untuk pertama kali ada kapal perang yang aslinya dibeli gress alias benar-benar baru resmi dipensiunkan. Maklum sejak era kesenjataan di orde baru, TNI AL hanya memensiunkan kapal-kapal perangnya yang asalnya dibeli bekas. (more…)

PT-76 dan BTR-50: Duet Maut Ranpur Amfibi di Timor Timur

Foto-7

5 Oktober 1975 – Pelanggaran wilayah RI yang dilakukan oleh Fretilin baik berupa penyusupan dan perampokan serta serangan mortir telah mengakibatkan penduduk dan pengungsi Timor Timur menjadi ketakutan. Sebuah LCM (Landing Craft Mechanized) yang dipersenjatai dengan mortir tampak berlayar di dekat wilayah Indonesia di lepas pantai Batugade. (more…)

Gelar Kekuatan TNI di Pulau Terluar

marinir_tni-al-patroli_pulau_nipah_pulau_terluar_berbatasan_dengan_singapura

Undang Undang Pertahanan Negara Pasal 3 Ayat 2 menegaskan bahwa pertahanan negara disusun dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Untuk itu, penyusunan format strategi pertahanan harus memperhatikan kondisi Indonesia sebagai negara maritim serta keberadaan situasi pulau-pulau Indonesia. Apabila memperhatikan pasal tersebut, maka eksistensi peran Angkatan Laut dapat dikatakan menjadi simpul kekuatan pertahanan yang vital. (more…)

Twin Gun Rheinmetall Rh202 20mm: Jawara Kanon Arhanud TNI AD Era 90-an

Rheinmetall 20mm twin gun milik AB Jerman, tampak towing pada latar

Selain berbekal kekuatan rudal Rapier dan RBS-70, di dasawarsa tahun 90-an, sistem senjata artileri pertahanan udara (arhanud) jarak pendek milik TNI AD juga dipercayakan pada sosok auto kanon kaliber 20mm buatan Jerman. Kanon yang dimaksud tak lain adalah Rheinmetall twin gun 20mm tipe Rh202. (more…)