Boleh dibilang platform ranpur amfibi BMP-3 cukup sukses di pasar ekspor maupun di dalam negeri Rusia. Setelah meluncur dalam wujud IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, kemudian ada SPM (Self Propelled Mortar) 2S31 Vena, dan terakhir dalam wujud APC (Armoured Personnel Carrier) BT-3F, kini BMP-3 dikembangkan sebagai robot tempur yang dioperasikan tanpa awak, semua serba otomatis dalam proyek “Udar” Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV). (more…)
Selain keberadaan truk Tatra T815-7, ada rantis (kendaraan taktis) lain yang menarik perhatian saat uji fungsi medan dan uji penembakkan MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire milik Korps Marinir TNI AL. Saat uji fungsi medan yang dilangsungkan di Puslatpur Marinir Baluran, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Batalyon Roket Resimen Artileri (Menart) turut menyertakan rantis baru jenis Aligator dan Tatrapan.
Guna meningkatkan kesiapan tempur, latihan berkelanjutan menjadi resep untuk membentuk prajurit yang profesional dan berkualitas. Terlebih saat kedatangan alutsista baru, adaptasi diperlukan agar awak terbiasa dengan senjata barunya. Setelah di bulan Juni lalu dilangsungkan uji tembak MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire 122 mm, kemarin (12/7/2016) bertempat di Puslatpur Marinir Baluran, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Batalyon Roket Resimen Artileri (Menart) Korps Marinir menggelar uji fungsi medan pada RM70 Vampire.
Meski pengadaannya berjalan lambat, adopsi rudal anti tank dalam beberapa tahun belakangan mulai menjadi perhatian untuk unit tempur di darat. Sebut saja infanteri TNI AD kini telah mengoperasikan rudal anti tank Saab NLAW dan FGM-148 Javelin. Sementara Marinir TNI AL sejak kedatangan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BVP-2 mulai mengoperasikan rudal anti tank AT-5 Spandrel. Dan di era IFV terbaru BMP-3F, Kavaleri Marinir pun menggunakan 9M117M1 Arkan.
BMP-3F Korps Marinir TNI AL memang bukan MBT (Main Battle Tank), kelasnya adalah IFV (Infantry Fighting Vehicle), meski begitu ranpur amfibi modern asal Rusia ini sangat diandalkan sebagai salah satu kekuatan kavaleri paling lethal di arsenal alutsista TNI. Debutnya tak hanya populer di negara-negara karib Rusia, BMP-3 yang battle proven juga digunakan oleh negara-negara yang tak terbiasa dengan produk Rusia, sebut saja Uni Emirat Arab dan Korea Selatan, bahkan Arab Saudi kabarnya juga dalam proses memesan ranpur ini. (more…)
Kekuatan artileri swagerak sudah menjadi ciri Korps Marinir dalam gelar operasinya, sebut saja dari era 60-an ada BM-14/17, berlanjut ke RM70 Grad dan yang terbaru RM70 Vampir. Itu semua masuk ke segmen self propelled MLRS (Multi Launch Rocket System). Lantas bagaimana dengan self propelled gun atau howitzer, seperti yang saat ini terdapat di etalase Atileri Medan TNI AD? Meski belum ada tanda-tanda kea rah penggunaan self propelled howitzer, namun ada kabar terbaru bahwa Korps Baret Ungu ini akan mengadopsi self propelled mortar system. (more…)
Dengan latar medan penugasan yang keras dan menantang adrenalin, satuan elit berkualifikasi amfibi dalam infiltrasi tak hanya butuh wahana yang bisa melaju di bawah permukaan laut secara senyap, namun juga perlu keberadaan wahana yang bisa mengkombinasi raid amfibi di permukaan dan penyusupan bawah air secara simultan. Satuan elit Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) Marinir TNI AL sejak beberapa tahun telah mengoperasikan sosok wahan siluman ini. (more…)
Dari segi daya guna, LST (Landing Ship Tank) bisa disejajarkan pentingnya dengan pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU. Mengemban fungsi utama sebagai penghantar tank amfibi dari tengah lautan, kapal perang dengan kualifikasi LST jelas punya karakteristik, selain adanya tank deck dan pintu rampa, LST juga dicirikan dengan adanya fasilitas meja putar (turntable). (more…)
Dalam jagad pasukan kombatan, keberadaan truk taktis untuk mendukung operasi tempur adalah hal yang mutlak. Di lingkup TNI, hampir di setiap angkatan sudah cukup lama mengadopsi truk taktis macam REO M35 dari Unimog yang namanya sangat legendaris. Tapi karena mengemban tugas yang khusus, Korps Marinir TNI AL tak hanya mengandalkan REO M35 dan Unimog, masih ada truk taktis Marinir yang juga punya tongkrongan lebih sangar dan gagah, yakni LIAZ 251. (more…)
Bersamaan dengan kedatangan ranpur AMX-10 PAC 90 yang merupakan amphibious fire support vehicle, Korps Marinir TNI AL juga ikut kedatangan ranpur APC (armoured personnel carrier) generasi baru, yakni AMX-10P Marines. Baik AMX-10 PAC 90 90 dan AMX-10P Marines diproduksi oleh Nexter Systems (d/h GIAT Industries). Di tahun 1981, Korps Marinir mendapat 34 unit tank AMX-10P Marines dan 10 unit tank AMX-10 PAC 90. (more…)