PZL-Swidnik Mi-2 Plus: Helikopter Serbaguna Polri Bergaya Old School
Dilihat dari tampilan, helikopter ini jelas sangat old school, ini wajar mengingat Mi-2 pertama kali terbang pada 22 September 1961. Meski kemudian menelurkan banyak varian, pada dasarnya tidak ada perubahan dari aspek desain. Walau hadir dalam tampilan jadoel, Mi-2 terbilang cukup banyak diproduksi, sampai tahun 2003, total ada 6.500 unit yang digunakan di lebih dari 28 negara. Di Indonesia Mi-2 juga sempat eksis di awal tahun 2000-an, yakni mengisi kekuatan armada helikopter di Puspenerbal TNI AL dan Direktorat Kepolisian Udara.
Baca juga: Bell 429 GlobalRanger – Helikopter Terbaru Direktorat Kepolisian Udara
Di Puspenerbal, Mi-2 digunakan sebagai helikopter transport serbaguna, perannya bisa disejajarkan dengan helikopter NBell-412 yang masuk dalam Skadron Udara 400. Dan merujuk ke sejarahnya Mil Mi-2 pertama kali memang diterbangkan di Uni Soviet pada tahun 1961, namun selanjutnya proses pengembangan helikopter twin engine ini dipindahkan ke Polandia pada tahun 1964. Pembuatan Mi-2 semula terpusat di Moskow kemudian dibagi ke Polandia setelah Uni Soviet pecah pada 1991. Polandia mengembangkan Mi-2 menjadi varian baru, yakni Mi-2 Plus. Adapun Rusia lewat Rostov-Mil membuat jenis baru pula, yakni Mi-2 A.
Baca juga: Bell 204B – Lintasan Sejarah Tiga Dekade Helikopter Utility TNI AU
Mi-2 TNI AL
Mi-2 yang digunakan oleh TNI AL dan Polri adalah Mi-2 versi awal, hal ini pernah diutarakan oleh Asisten Perencanaan KSAL, Laksamana Muda Tedjo Eddy di majalah.tempointeraktif.com (19/3/2007). Dan disebut bahwa Mi-2 TNI AL adalah buatan Rusia, lebih tepatnya ada tiga helikopter Mi-2 yang dioperasikan TNI AL, ketiga heli itu adalah bagian dari 16 unit yang dibeli pemerintah Indonesia dari EDB Rostov-Mil PLC, Rusia. Sementara manufaktur helikopter adalah Rostov-Mil.
Baca juga: Mil Mi-4 Hound – Helikopter Standar TNI “Tempo Doeloe
Tapi berbeda dengan pernyataan Tedjo Eddy, dari penelurusan kami di situs pelacak identitas, helicopter-database.com, justru terungkap bahwa Mi-2 TNI AL adalah buatan PZL-Swidnik, Polandia. Di situs tersebut disebut ketiga Mi-2 TNI AL masing-masing bernomer registrasi HL-450 (tiba Oktober 2003), HL-451, dan HX-2004. Pengadaan helikopter angkut ini digagas sejak 2000, ketika Kepala Staf Angkatan Laut dijabat Laksamana Ahmad Sutjipto. Alokasi anggaran US$11 juta atau sekitar Rp100 miliar melalui kredit ekspor diperoleh setahun kemudian. Kontrak pembelian 16 heli Mi-2 ditandatangani KSAL Laksamana Kent Sondakh dan Guennadi Zoubkov, Direktur Utama Rostov-Mil, pada 17 Desember 2002.
Mi-2 ditenagai dua mesin Turboshaft Klimov GTD-350, dimana masing-masing mesin dapat menghasilkan tenaga 450 Kw 604 SHP. Mi-2 dapat melaju dengan kecepatan maksimum 200 km per jam. Meski tidak identik sebagai helikopter tempur, namun Mi-2 dapat dipersenjatai dengan kanon, rudal anti tank dan roket, oleh karena itu dimasanya helikopter ini tetap menjadi perhatian NATO, yang lantas kemudian memberi kode Mi-2 sebagai Hoplite.
Baca juga: Mil Mi-35P – The “Flying IFV” – Pencipta Teror dari Udara
Sebagai helikopter angkut, Mi-2 dapat membawa 8 pasukan bersenjata lengkap, atau bila membawa barang bisa memuat payload 700 kg. Jika masih kurang, Mi-2 dapat membawa cargo lewat sling kabel. Jika menyandang gelar sebagai helikopter serbu, Mi-2 bisa dipasang kanon NS-23, pod peluncur roket S-5,dan rudal anti tank AT-3 Sagger.
Baca juga: Mil Mi-26 – Kandidat Helikopter Angkut ‘Raksasa’ Untuk Puspenerbad TNI AD
Mi-2 Plus Polri
Selain Puspenerbal TNI AL, pengguna Mi-2 adalah Direktorat Kepolisian Udara. Dikutip dari news.okezone.com (12/4/2008), secara tegas disebut jenis yang digunakan Polri adalah Mi-2 Plus buatan PZL-Swidnik Polandia tahun 2004. Menurut helicopter-database.com, Polri setidaknya memiliki 12 unit Mi-2 Plus (nomer registrasi P-5002 sampai P-5014). Armada Mi-2 Plus Polri dikirim pada tahun 2015.
Mengingat yang digunakan TNI AL adalah Mi-2 versi awal, maka Mi-2 Plus milik Polri lebih modern. Beberapa elemen yang ditambahkan pada Mi-2 Plus adalah penggunaan bilah pada rotor utama yang menggunakan material komposit, selain itu Mi-2 Plus juga sudah dibekali perangkat elektronik dari Honeywell dan perangkat navigasi dari Garmin. Sebagai informasi, PZL-Swidnik kini menjadi bagian dari Leonardo Helicopters company (Finmeccanica), dengan sentuhan investasi Eropa Barat, maka wajar bila Mi-2 Plus punya jeroan yang lebih berkiblat ke standar NATO. (Haryo Adjie)
Spesifikasi Mi-2
– Capacity: 8 passengers or 700 kg internal, 800 kg external cargo
– Length: 11,4 meter
– Rotor diameter: 14,5 meter
– Height: 3,75 meter
– Empty weight: 2.372 kg
– Loaded weight: 3.550 kg
– Max. takeoff weight: 3.700 k
– Maximum speed: 200 km/h
– Range: 440 km
– Service ceiling: 4.000 meter
– Rate of climb: 4,5 m/s
pzlmielec divisi helikopter pindah ke leonardo. pzlmielec divisi pesawat baling-baling pindah ke sikorsy yang sekarang berada di bawah Lockheed Martin.
@blangkon
Gak terbalik oom….
Sikorsky kan cuma bikin helikopter, kalo leonardo bikin heli dan psw pesawat
coba lihat di websitenya langsung. pzlmielec yang memproduksi M28 sekarang berada dibawah bendera sikorsy
divisi helikopter pindah ke leonardo. divisi pesawat baling-baling pindah ke sikorsy yang sekarang berada di bawah Lockheed Martin.
Type : construction number : registration : titles/operator : where : when : remarks
Mi-2 : HL-450 : Indonesian Navy : oct03 : seen stored : NAS Juanda, Surabaya
Mi-2 : HL-451 : Indonesian Navy : oct03 : seen stored : NAS Juanda, Surabaya
Mi-2 : P-5002 : Indonesian Police : 25oct06 : at Pondok Cabe, Jakarta
Mi-2plus : P-5003 : Indonesian Police : photo 2005
Mi-2plus : P-5008 : Indonesian Police : w/o 18jul06 : exploded and went up in flames after trying to land at the Pondok Cabe airfield
Mi-2 : P-5009 : Indonesian Police : 25oct06 : at Pondok Cabe, Jakarta
Mi-2 : P-5010 : Indonesian Police : 25oct06 : at Pondok Cabe, Jakarta
Mi-2 : P-5014 : Indonesian Police : 25oct06 : at Pondok Cabe, Jakarta
Mi-2 : 52 10437 089 : SP-SGO : ZEUS/Heliseco : canx : 25jan05 : as sold to the Indonesian Police
data april 2008 dari oldwing.nl / scrambel.nl
Halo bagaimana juga dengan kabar pesawat Skytruck polri?
awalnya penerbal mau dapat mi-17 buat dukung operasi marinir, batal di tengah jalan malah beli mi-2 (sumber: angkasa).
percuma juga sebenernya dibeli, nb-412 kan sekelas mi-2 ini, ngapain impor wong dalam negeri bisa bikin, jangan2 ada yg maen proyek biar bisa dapet jatah, wkwkwk
@ferdy
Tahun-tahun segitu kan RI lagi diembargo
@ferdy
Maaf ini (ferdy_adriyanto 10) dari blog DS yang suka maki-maki gak jelas dg kata2 kotor (nyet, goblok, dsb) bukan?
pernah liat yang punya Polri bentuknya lucu….tp yang punya TNI AL blm prnah lihat…..sayang ya yang punya TNI AL dah gak terbang lagi, padahal belinya baru tahun 2000an
Mi2 yang di penerbal beli bekas, harga barang baru di katrol lagi, mangkrak pula pula beli 16 datang 3. 2 rusak diawal pembelian, yang ketiganya entah, mungkin rusak juga sekarang.ada beritanya di majalah tempo maret 2007.
Helikopter ini msh aktif mas di Polda Kalbar, saya sering lihat ada di hanggarnya.
Betul, yang punya Polisi masih aktif.
@zhukov..
Wauu.. bung org kalbar tho?? Salam kenal y bang
@admin
Heli yang di penerbal udah mangkrak ya oom….kok gak pernah terlihat lagi?
@Uling: iya sudah tidak terbang lagi.