Putuskan Beli 4 Unit Boeing P-8A Poseidon, Kekuatan Udara Maritim Singapura Kian Strong di Kawasan
|Postur kekuatan udara maritim Singapura semakin tak tertandingi di kawasan, dan membuat negara-negara tetangganya menjadi terlihat inferior. Setelah mengoperasikan Fokker F50 Maritime Enforcer MK2 yang didapuk sebagai pesawat intai maritim tercanggih di Asia Tenggara, maka ada kabar Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) yang menyebut negara pulau itu memutuskan untuk mengakuisisi empat unit pesawat patroli maritim Boeing P-8A Poseidon.
Akuisisi ini bertujuan untuk menggantikan armada pesawat Fokker 50 Enforcer II yang sudah dianggap tua, karena telah bertugas sejak tahun 1993, dan akan secara signifikan meningkatkan kemampuan pengawasan maritim dan peperangan anti-kapal selam (Anti-Submarine Warfare / ASW) Angkatan Bersenjata Singapura.
Setelah pengumuman keputusan pembelian yang telah dinyatakan oleh Kementerian Pertahanan Singapura, maka selanjutnya AS akan meninjau dan menegosiasikan paket teknis, harga, dan syarat. DSCA (Defense Counterintelligence and Security Agency) akan memberitahukan secara resmi kepada Kongres AS mengenai potensi penjualan tersebut, mencantumkan jumlah unit, perkiraan nilai, dan paket pendukung (ini adalah langkah yang biasanya terjadi setelah keputusan pembeli).
Kongres AS memiliki jangka waktu (biasanya 30 hari) untuk meninjau dan memblokir penjualan tersebut jika ada keberatan politik atau keamanan yang signifikan. Karena Singapura adalah mitra keamanan utama AS, persetujuan dari Kongres biasanya merupakan formalitas.
Dengan mempertimbangkan sifat dari pesawat P-8A dan status Singapura sebagai sekutu dan mitra strategis Washington, maka persetujuan Kongres diperkirakan akan berjalan lancar setelah pemberitahuan DSCA dikeluarkan.
Sebelumnya, pada bulan Maret lalu, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen, menyebut Angkatan Udara Singapura (RSAF) tengah mencari pengganti yang tepat untuk pesawat patroli maritim Fokker-50 Maritime Enforcer. Secara khusus, Kementerian Pertahanan Singapura mempertimbangkan akuisisi Boeing P-8A Poseidon atau Airbus C295.
Akuisisi P-8A Poseidon untuk Singapura diproyeksi akan berjalan mulus, pasalnya memang AS sendiri telah menawarkan Poseidon kepada Singapura. Bahkan, Boeing dan ST Engineering telah mengidentifikasi peluang untuk berkolaborasi di sejumlah bidang dan akan menjajakinya secara lebih rinci, termasuk pengembangan bersama pusat layanan pesawat P-8 di Singapura, dengan penyediaan insinyur dan teknisi perawatan pesawat untuk mendukung pemeliharaan dan layanan teknik.
Memiliki pusat pemeliharaan di Singapura memungkinkan P-8A Poseidon dari Angkatan Laut AS (dan sekutunya, termasuk Australia) untuk mempertahankan pengawasan permanen atas rute perdagangan maritim yang penting di Selat Malaka dan Samudra Hindia. (Gilang Perdana)
Indonesia Tolak Tawaran AS Menjadi Basis Pesawat Intai P-8 Poseidon
P-8A mereka bakal lebih dominan di Selat Malaka dan bakal sering main di Natuna, militer kita bisa merespons? 🤔