Update Drone KamikazeKlik di Atas

Menhan Taiwan: Cina Berencana Terapkan ADIZ di Kawasan Laut Cina Selatan

Lepas dari psy war antara Cina dan Amerika Serikat yang kini tengah mendidih, ada kabar yang mungkin bisa berdampak buat Indonesia di masa depan. Pasalnya Cina berencana untuk menerapkan Air Defense Identification Zone (ADIZ) di kawasan Laut Cina Selatan. Meski belum diketahui persisnya cakupan ADIZ yang dimaksud, namun bila itu diterapkan, maka setiap pesawat komersial dan militer yang akan melintasi ADIZ harus memberikan idenfikasinya kepada otoritas pertahanan Cina.

Baca juga: Tambah dua Skadron Tempur, TNI AU Segera Perluas ADIZ di Wilayah Perbatasan

Dikutip dari TaiwanNews.com (5/5/2020), kabar tersebut pertama kali diutarakan oleh Menteri Pertahanan Taiwan Yen Te-fa pada 4 Mei lalu. Namun pihak Cina Daratan sejauh ini belum resmi mengumumkan hal itu. “Nantinya ada dua zona ADIZ di sekitar Taiwan, yaitu di Laut Cina Selatan dan di Laut Cina Timur yang sekarang sudah diterapkan oleh Cina,” ujar Yen Te-fa. ADIZ di Laut Cina Timur sudah dikumandangkan Cina sejak 2013 silam, yang kala itu sempat menimbulkan ketegangan dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop yang mengkritik keras langkah Cina.

Kala itu, Cina mengizinkan untuk mengarahkan lalu lintas udara ke daerah-daerah yang juga diklaim oleh Jepang dan Taiwan. Berdasarkan laporan, ADIZ tidak diterapkan secara optimal di Laut Cina Timur sejak beberapa tahun belakangan.

ADIZ adalah zona yang membentang di luar wilayah udara suatu negara, di mana pesawat asing diwajibkan untuk menyerahkan rencana penerbangan dan mengidentifikasi diri mereka untuk kepentingan keamanan nasional. Para analis pertahanan global memprediksi, bahwa rencana Cina atas ADIZ di Laut Cina Selatan akan membawa Negeri Tirai Bambu pada konflik terbuka dengan Amerika Serikat, pasalnya Amerika Serikat dan sekutunya berkepentingan atas jalur laut dan udara di kawasan tersebut.

Baca juga: Pangkohanudnas: ALKI III Jadi Wilayah ‘Favorit’ Pelanggaran Wilayah Udara Nasional

ADIZ diciptakan guna memperoleh informasi apakah pesawat, baik sipil (civilian aircraft) maupun militer (state aircraft), merupakan ancaman atau bukan. Jangkauan zona yang dikenal sebagai ADIZ bervariasi tergantung doktrin pertahanan dan supermasi sipil suatu negara; tepatnya antara puluhan hingga ratusan kilometer terhitung mulai dari batas terluar wilayah kedaulatan – sejauh ini tidak ada standar baku. (Bayu Pamungkas)

30 Comments