Update Drone KamikazeKlik di Atas

Korea Selatan dan Thailand Kerja sama Potensi Pembangunan MRO Jet Latih Tempur T-50 Golden Eagle

Meski Indonesia adalah launch customer ekspor untuk 16 unit jet latih tempur T-50 Golden Eagle, namun, belum tentu Indonesia mendapatkan manfaat yang optimal dalam kerja sama industri, khususnya dalam mendukung perawatan dan perbaikan pada T-50. Justru Thailand yang membeli belakangan dengan 14 unit T-50TH, lebih unggul dalam menikmati kerja sama strategis untuk mendukung operasional T-50.

Baca juga: Hari Ini 22 Tahun Lalu, Jet Latih Tempur T-50 Golden Eagle Terbang Perdana, Indonesia Jadi Pembeli Ekspor Pertama

Seperti dikutip Korea Joongang Daily (19/8/2024), Korea Aerospace Industries (KAI) selaku manufaktur T-50 dan Thai Aerospace Industries (TAI) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dukungan lokal untuk jet latih tempur T-50TH, yang kesepatakan di dalamnya mencakup pembangunan fasilitas MRO (Maintenance, Repair and Overhaul) di masa depan untuk T-50TH, apabila Thailand menambah pesanan T-50TH atau mengakuisisi jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle.

KAI menyebut bahwa MoU tersebut muncul saat mereka bersiap untuk menandatangani kontrak logistik berbasis kinerja – performance-based logistics (PBL) untuk T-50TH dengan Angkatan Udara Thailand (RTAF).

“Dengan perjanjian ini, KAI dan TAI berencana untuk memperluas kerja sama guna meningkatkan laju operasi T-50TH dan memperkuat kemampuan dukungan lanjutan, serta untuk menetapkan rencana kerja sama jangka menengah hingga panjang, seperti mendirikan pusat perawatan pesawat di Asia Tenggara dan menemukan pasar potensial,” kata KAI.

Ditambahkan pula bahwa kesepakatan logistik yang tertunda dengan RTAF dibangun di atas pengaturan serupa dengan Angkatan Udara Republik Korea, operator T-50 dan varian serang ringan FA-50 terbesar di dunia.

Thailand mengoperasikan 14 unit T-50TH, dan saat ini KAI telah mengajukan tawaran FA-50 sebagai alternatif yang memungkinkan untuk mendampingi Lockheed Martin F-16V dan Saab Gripen E/F dalam persyaratan RTAF untuk pengadaan 12 pesawat tempur.

Berdasarkan keberhasilan KAI dalam penjualan ekspor untuk T-50/FA-50, perusahaan dirgantara Negeri Ginseng itu telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan kedirgantaraan lokal di negara-negara pelanggan, seperti pada bulan Juli 2023, KAI membuka kantor di Polandia untuk mendukung akuisisi 48 unit FA-50 oleh Warsawa. Fasilitas tersebut berlokasi di pangkalan udara Minsk Mazowiecki dan akan memberikan dukungan 24 jam untuk armada Polandia.

Pada awal Juli lalu, KAI menandatangani perjanjian produksi suku cadang dengan perusahaan MRO Peru, Seman, sambil menunggu kemungkinan akuisisi FA-50 oleh pemerintah Peru. (Gilang Perdana)

Thailand Upgrade 12 Unit T-50TH dengan Radar Warning Receiver dan Flare Dispenser

2 Comments