Hari Ini 22 Tahun Lalu, Jet Latih Tempur T-50 Golden Eagle Terbang Perdana, Indonesia Jadi Pembeli Ekspor Pertama

Indonesia punya tempat tersendiri dalam sejarah T-50 Golden Eagle, pasalnya Indonesia merupakan pembeli ekspor pertama jet latih tempur buatan Korea Selatan ini. Nah tahukah Anda, 22 tahun lalu yang bertepatan dengan 20 Agustus 2002 menjadi momen bersejarah bagi Korea Aerospace Industries (KAI) yang kala itu sukses melakukan penebangan perdana pada prototipe T-50 Golden Eagle.

Baca juga: T-50i Golden Eagle – Pesawat Tempur Taktis Modern Pencetak Pilot Fighter TNI AU

Korea Aerospace Industries (KAI) tidak sendiri dalam menciptakan T-50, melainkan ada campur tangan Lockheed Martin. Dari sejarahnya, T-50 hadir atas kebutuhan Angkatan Udara Korea Selatan yang memerlukan jet latih canggih untuk menggantikan jet latih sebelumnya, seperti Cessna T-37 dan Northrop T-38. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelatihan pilot Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) yang akan menerbangkan pesawat tempur generasi keempat seperti F-16 Fighting Falcon.

KAI bekerja sama dengan Lockheed Martin, perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat. Lockheed Martin berkontribusi pada desain dan teknologi, termasuk teknologi yang diadopsi dari F-16.

Pengembangan T-50 dimulai pada akhir 1990-an. Prototipe pertama T-50 menyelesaikan perakitan pada pertengahan 2002, dan pesawat tersebut siap untuk menjalani serangkaian uji terbang. Pada 20 Agustus 2002, T-50 Golden Eagle melakukan penerbangan perdananya. Penerbangan ini dilakukan di fasilitas uji terbang KAI di Sacheon, Korea Selatan. Penerbangan perdana ini sukses, menandai tonggak penting dalam program pengembangan T-50.

Setelah serangkaian uji terbang dan evaluasi, T-50 mulai diproduksi secara penuh dan mulai memasuki layanan dengan Angkatan Udara Korea Selatan pada pertengahan 2000-an.

Selain digunakan oleh Korea Selatan, T-50 juga diekspor ke negara-negara lain seperti Indonesia, Filipina, Irak, dan Thailand. Varian tempur T-50 yang dikenal sebagai FA-50 juga dikembangkan dan dioperasikan oleh beberapa negara sebagai pesawat tempur ringan.

Fakta yang menarik, T-50 adalah salah satu jet latih pertama yang mampu mencapai kecepatan supersonik, dengan kecepatan maksimum mencapai Mach 1.5. Pesawat ini dilengkapi dengan avionik canggih dan dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, menjadikannya cocok untuk pelatihan tempur dan misi tempur ringan.

Indonesia adalah pengguna pertama di luar Korea Selatan yang mengoperasikan jet latih tempur T-50 Golden Eagle. Pada 2011, Indonesia menandatangani kontrak dengan Korea Aerospace Industries (KAI) untuk membeli 16 unit T-50 Golden Eagle. Kesepakatan ini bernilai sekitar $400 juta. Pengiriman pesawat ke Indonesia dimulai pada 2013 dan selesai pada awal 2014, yang saat ini ditempatkan di Skadron Udara 15.

Selang sembilan tahun sejak penerbangan perdana T-50, KAI melakukan penerbangan perdana FA-50 Fighting Eagle pada 16 Juli 2011. FA-50 Fighting Eagle adalah varian dari T-50 Golden Eagle dan merupakan bagian dari pengembangan keluarga T-50. FA-50 adalah versi tempur ringan dari T-50, yang dirancang untuk misi tempur sekaligus mempertahankan kemampuan sebagai jet latih. (Gilang Perdana)

KAI Umumkan Kontrak Pengadaan Enam Unit Jet Latih Tempur T-50i untuk Indonesia

 

2 Comments