Konvoi Terbesar Pesawat Militer Cina Masuki ADIZ Taiwan, Terdapat Pembom Xian H-6K
|Meski beda kasus, antara Filipina dan Taiwan punya kesamaan, yakni sama-sama menghadapi provokasi dari Cina atas wilayah yang disengketakan. Bila Filipina harus tabah menghadapi ‘pendudukan’ dari rutusan kapal “milisi maritim” di Zona Ekonomi Eksklusif-nya, maka Taiwan yang dianggap separatis oleh Beijing, terus menghadapi provokasi lewat udara, khususnya manuver jet tempur dan bomber Angkatan Udara Cina yang menerobos masuk ke ADIZ (air defense identification zone) Taiwan.
Bukan satu-dua pesawat militer yang masuk ADIZ Taiwan, melainkan kelompok pesawat dalam formasi besar. Bila pada 19 September 2020, diwartakan 19 pesawat militer Cina dari berbagai jenis terbang melintasi ADIZ Taiwan, maka kabar paling baru yang dikutip dari reuters.com (27/3/2021), menyebutkan 20 unit pesawat militer Cina telah melintasi Selat Taiwan.
Melintasnya 20 unit pesawat militer Cina memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan terjadi pada hari Jumat (26/3/2021). Pihak Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, bila melintasnya 20 unit pesawat militer Cina merupakan yang manuver terbesar yang pernah dilakukan Cina selama ini, khususnya di Selat Taiwan.
Komposisi konvoi pesawat militer AU Cina beberapa bisa diidentifikasi jenisnya, yaitu terdiri dari 4 unit pembom Xian H-6K yang dikenal punya kemampuan meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir, plus 10 unit jet tempur Shenyang J-16.
Meski desainnya oldskul, Xian H-6K terbilang pesawat pembom baru, lantaran baru terbang perdana pada 5 Januari 2007, dan mulai resmi dioperasikan AU Cina pada Oktober 2009, bertepatan dengan 60 Tahun Perayaan HUT Republik Rakyat Cina.
Dibanding generasi H-6 sebelumnya, Xian H-6K mengalami modifikasi yang cukup mendasar, sebut saja struktur yang diperkuat dengan material komposit, engine inlets yang diperbesar untuk penggunaan mesin Soloviev D-30KP2 turbofan buatan Rusia.
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan China. Namun, Beijing secara rutin mengatakan latihan penerbangan semacam itu bukanlah hal yang aneh, dan dilakukan semata-mata untuk menunjukkan tekad negara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Otoritas militer Taiwan sudah barang tentu tidak tinggal diam atas melintasnya konvoi jet tempur dan bomber AU Cina. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan udara telah mengaktifkan sistem rudal hanud untuk “memantau” manuver dari pesawat-pesawat militer Cina. Meski tak digubris, otoritas keamanan Taiwan telah memberi peringatan lewat radio kepada pesawat militer Cina.
Aksi melintasnya pesawat tempur dan bomber AU Cina di ADIZ Taiwan, diduga ada kaitannya dengan kesepakatan Taiwan dan Amerika Serikat tentang perjanjian pertama di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, yaitu membentuk Coast Guard Working Group untuk mengoordinasikan kebijakan operasional, khususnya setelah Cina mengesahkan undang-undang yang memungkinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing.
Baca juga: Hadapi Invasi Cina Daratan, Taiwan Lakukan Kamuflase Urban pada Kendaraan Tempur
Meskipun AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, namun AS terikat oleh undang-undang untuk membantu Taiwan mempertahankan diri, selain itu AS dikenal sebagai pemasok senjata utama di negara pulau tersebut. (Haryo Adjie)