Ketika Indonesia Melirik KAAN, Korea Selatan Tawarkan UEA Peran Kunci dalam Program KF-21 Boramae

Hanya selang beberapa hari sejak pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke Turki yang menyatakan minat Indonesia menjadi mitra program jet tempur KAAN, ada kabar dari Korea Selatan yang menawarkan peran kunci kepada Uni Emirat Arab (UEA) dalam program jet tempur KF-21 Boramae.

Baca juga: ndonesia, Korea Selatan dan Turki – Saling Terkait dalam ‘Circle’ Program Jet Tempur Masa Depan

Seperti dikutip The Korea Times (15/4/2025), pada hari Selasa, Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan Jenderal Lee Young-su mengadakan pembicaraan dengan Mayjen Rashed Mohammed A. Al Shamsi, komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UEA, di Markas Besar Angkatan Udara Korea Selatan di Gyeryong. Pertemuan tersebut, yang diadakan 140 kilometer selatan Seoul, difokuskan pada perluasan kerja sama pertahanan bilateral.

Menurut rilis dari Angkatan Udara Korea Selatan, Lee menegaskan kembali dukungannya terhadap integrasi berkelanjutan UEA atas sistem rudal hanud jarak menengah Cheongung-II, yang dibeli UEA pada tahun 2022. Sistem ini dirancang untuk mencegat pesawat dan rudal balistik pada jarak hingga 40 kilometer.

Kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman yang mengikat angkatan udara mereka untuk melakukan konsultasi rutin. Pada hari Rabu, kemitraan ini diharapkan akan terus berlanjut karena kedua negara bersiap untuk menandatangani surat pernyataan untuk kerja sama komprehensif pada jet tempur KF-21 Boramae.

UEA Sanggup Lunasi Sisa Utang Indonesia di Biaya Pengembangan KF-21 Boramae. Bakal Jadi Kerja sama Trilateral?

KF-21, yang saat ini diproduksi secara terbatas, dijadwalkan untuk mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2026. Perjanjian kerja sama dengan UEA, bakal memberikan akses kepada personel UEA untuk mengikuti latihan udara yang melibatkan KF-21 dan memungkinkan mereka untuk mengamati unit operasional yang mengelola platform tersebut.

Hubungan pertahanan antara Seoul dan Abu Dhabi telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dengan kedua belah pihak menekankan nilai strategis dari kerja sama industri dan berbagi teknologi. Al Shamsi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan Seok Jong-gun pada hari Kamis untuk membahas kerja sama lebih lanjut di sektor persenjataan, kata Angkatan Udara.

Korea Selatan semakin memposisikan dirinya sebagai pemasok sistem pertahanan canggih yang kompetitif, dan UEA, pembeli regional utama, telah menunjukkan minat untuk memperluas kemitraannya di luar vendor Barat tradisional. (Gilang Perdana)

DAPA Bantah Ada Proposal dari UEA Terkait Pendanaan Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae

3 Comments