Indonesia dan Jepang Tengah Negosiasi Pengadaan Kapal Perusak, Ada Banyak Pilihan!

Rupanya tak butuh waktu lama, merespon hasil kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide yang menjumpai Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada 20 Oktober lalu, Pemerintah Jepang belum lama ini dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menjual kapal perusak (destroyer) kepada Indonesia.
Mengutip dari japantimes.co.jp (5/11/2020), disebut proses negosiasi kini sedang berjalan dengan Pemerintah Indonesia. Jika kesepakatan penjualan kapal perusak berhasil, maka akan memberikan momentum bagi ekspor alutsista Jepang dan membantu mewujudkan inisiatif Jepang guna membuat kawasan Indo-Pasifik bebas dan terbuka, ujar nara sumber japantimes.
Rencana penjualan destroyer ke Indonesia tak lepas dari ekspansi Cina di kawasan Laut Cina Selatan. Sumber dari japantimes menyebut kesepakatan ini akan memberikan efek jera terhadap Beijing.

Bulan lalu, pemimpin kedua negara sepakat untuk mempercepat pembicaraan bilateral tentang ekspor alutsista dan transfer teknologi. Menteri pertahanan kedua negara pun telah mengadakan telekonferensi lanjutan.
Ide-ide konkret diyakini telah diusulkan pada pertemuan antar kedua pemimpin adalah memungkinkan ekspor peralatan yang akan digunakan untuk penyelamatan jiwa, transportasi, kewaspadaan dan kegiatan pengawasan, atau penyapuan ranjau. “Mengekspor kapal perusak tidak akan mudah (mengingat prinsip-prinsipnya) karena kapal tidak hanya memiliki fungsi peringatan dan pengawasan, tetapi juga kemampuan menyerang,” kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Jepang. Tetapi ekspor dapat dimungkinkan jika dibuat untuk tujuan pengembangan kapal bersama dengan negara asing, tambah pejabat itu.

Pada tahun fiskal 2015, Kementerian Pertahanan membentuk Acquisition, Technology & Logistics Agency untuk mengendalikan ekspor alutsista. Tetapi badan itu gagal mengatur ekspor peralatan sampai berhasil pada Agustus lalu, yaitu adanya kesepakatan untuk mengirimkan empat unit radar ke Filipina.
Kembali tentang kapal perusak, AL Jepang (Japan Maritime Self Defense Force) dikenal punya beragam jenis destroyer yang kesemuanya dibangun oleh galangan dalam negeri dengan standar NATO. Yang paling sangar ada tiga jenis kelas yang mengadopsi teknologi Aegis dari Amerika Serikat – Maya Class (10.500 ton – belum beroperasi), Atago Class (10.000 ton) dan Kongo Clas (9.500 ton).
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Cina Sukses Instalasi Rudal Hanud VLS di Kapal Perusak Luhai Class
Sementara detrtoyer kalas medium pun terbilang banyak ragamnya, mulai dari Hatakaze Class (5.900 ton), Asahi Class (6.800 ton), Akizuki Class (6.800 ton), Takanami Class (6.300 ton), Murasame Class (6.100 ton), Asagari Class (4.900 ton), Hatsuyuki Class (4.000 ton) dan Abukuma Class (2.550 ton).
Yang disebut terakhir adalah destroyer escort, atau kapal perang sekelas frigat Martadinata Class. Dari jajaran kelas kapal perusak, populasi unit paling banyak adalah Murasame Class yang saat ini ada sembilan unit. (Bayu Pamungkas)
.
Kelamaan mas, kan dah pengalaman juga bikin doponegoro class sama martadinata class
I sdah mmperhitungkan dan berkesimpulan: “kemungkinan yg dipilih Indonesia psti Omega 6000 Ton dr Damen Schelde” drpda 30 FFM/AAW dr Mitsubishi.
Mana nh bung@Sugimura Agato ?
Beli Omega kemahalan. Lagian fungsi dan tupoksinya bakal beda. 30FF buat anti kapal selam,lawan kita di LCS punya kasel puluhan biji soalnya. Kalo anti udara Iver udah mumpuni dan lebih murah dari Omega.
kan udh ada Martadinata bung @Agato, klo mw ubah fungsi. trus Omega guna.y mendampingi duet Frigate dgn Iver, soal.y kita hrus pnya Frigate yg berlapis-lapis. kan negara Indonesia ini negara archipelago bung kudu berlapis-lapis. Kecuali klo mw ocean going psti mngandalkan Destroyers yg brbobot + 10.000 ton
Ente mau beli kapal atau mau beli kue lapis.? Frigate kok berlapis2. Mau ketawa takut dilarang admin.
Loh mbak you@ruskie ngga prcaya gtu sama I ? dasar pecinta alutsista Neokomunisme untung ajh Indonesia ga beli dr Rusia yg menjerat Indonesia dgn spare part.
Udah mbak you@ Ruskie belajar dlu sana ilmu politik Internasional + Ilmu Geografi.
Indonesiaku…oh Indonesiaku…beli senjata dari Rusia tak boleh, beli dari cina dilarang, kalau beli dari Jepang gantian Jepang yang dilarang jualan kenapa negara2 luar semangat banget mau buat Indonesia lemah terpecah belah dan segera bubar pasar.
Siapa yg ngelarang Jepang jualan Alutsista ke Indonesia?
Eh dek Indonesia bubar
Jepang kelabakan As juga kelabakan Singapura kelabakan
Mampir di mari lagi komen2a makin edan
Anggaran 8 destroyer diatas 5000 ton 300 milyar yen alias USD 3 milyar artinya perunit FBNW USD 300 juta
Vietnam membeli Gepard FBNW 1900 ton USD 350 juta perunit
India membeli Admral Ushakov 3800 ton FBNW tanpa mesin pula USD 540 juta perunit
Dari sisi anggaran sangat jelas paket FBNW kosongan kapal perang dari Rusia kemahalan diluar anggaran yang ditetapkan pemerintah
Vietnam yang pelanggan setia Rusia saja dari OPV, LST, logistic vessel, tanker, tugboat, hidrografi dan marine rescuer beralih ke Belanda yang mampu menyediakan solusi harga jauh lebih murah daripada Rusia
Kita blum pnya heavy frigate berkemampuan stealth mlah lngsung ke level Destroyer, mesti.y step by step dan kemungkinan besar pak menhan nglirik.y psti ke negara-negara Uni-Eropa soal.y P.T. PAL lebih familiar dgn kapal2 perang buatan Eropa.
Pesawat aja beli dari Korsel dan Brazil, kenapa engga beli kaprang dari Jepang?
Heavy frigate berkemampuan stealth ini gimana sih
Apakah bisa selurup ke dalam laut?
Yaa.. sekelas zumwalt toh mbah
30FFM/KDX 30
Itu bukan detroyer tapi murni frigate.
Di wiki disebut Multipurpose/Multi Missions Frigate.
Speknya.
Length : 130 M
Beam : 16 M
Displacement : 3.900 Ton(Standar).
Propulsion : CODOG
Mungkin bisa disebut FRIGATE AEGIS JAPAN VERSION.
Nah diatas disebut Destro, jadi 80% Bukan FFM 30/KDX 30.
30ffm itu ada yg versi destroyernya juga
Dan versi fregat yg di pakai jpn itu displacement nya 5500 ton
Tentu speknya bisa disesuaikan dgn Keinginan costumer
Small destroyer alias frigate
Light destroyer sama dengan heavy frigate
Destroyer escort adalah corvette
Kakek bangga padamu nak..
Tonase paling besar destroyer jepang maya class 10.500, masih kalah dengan CCG cino 12000 ton, tapi semoga terwujud dan semoga jepang gak pelit dalam ToT, Iver class juga kalau bisa tetap jalan
Gede-gedean tonase sebagai pembanding kuat tidaknya suatu kapal perang. Yamato contohnya. Jaman sekarang siapa yg paling kuat pegang informasi, yg jaringan Situational awareness paling luas dan beragam lah yg akan menang.
Dikira tanding satu lawan satu kali pake gede2an tonase
Kaprang dgn tonase terbesar nazi jerman tenggelam dihantam torpedo pesawat sayap ganda ala perang dunia pertama yg terkenal lebih lambat dibanding peswat sayap mono.