Hari Ini 39 Tahun Lalu, Prototipe Jet Tempur Rafale Terbang Perdana, Menggunakan Mesin dari General Electric

Setiap 4 Juli bukan hanya dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, di Perancis, saban 4 Juli dikenang sebagai momen bersejarah dalam sektor dirgantara, persisnya pada 4 Juli 1986, atau 39 tahun lalu, tercatat sebagai penerbangan perdana prototipe jet tempur Rafale besutan Dassault Aviation. Prototipe perdana yang disebut sebagai ‘Rafale A’ terbang dari Istres Air Base (BA 125), pangkalan udara di selatan Perancis, yang sering digunakan untuk uji coba penerbangan besar.
Penerbangan perdana Rafale A dilakukan oleh Guy Mitaux-Maurouard, seorang pilot uji senior dari Dassault Aviation, yang merupakan tokoh penting dalam pengembangan pesawat tempur Perancis modern, termasuk Mirage 2000. Uji penerbangan tersebut berlangsung selama 1 jam 25 menit. Selama penerbangan itu, pesawat melakukan pengujian dasar seperti manuver terkontrol, stabilitas, dan pengujian sistem awal.
Sebagai prototipe awal, Rafale A berbeda dengan Rafale saat ini, yang mana Rafale A berukuran sedikit lebih besar dibandingkan varian Rafale produksi (B, C, M). Rafale A juga tidak membawa radar atau sistem senjata, karena fungsinya hanya sebagai testbed aerodinamika dan performa terbang. Bila Rafale varian produksi menggunakan double wheel nose, maka prototipe Rafale masih menggunakan single wheel nose.
Yang menarik lainnya, Rafale A menggunakan dua mesin General Electric F404-GE-400 (mesin yang juga digunakan di F/A-18 Hornet) karena saat itu mesin Snecma M88 buatan Perancis belum siap.

Dari latar belakangnya, Rafale A dikembangkan sebagai bagian dari upaya Perancis untuk membangun jet tempur multirole generasi baru setelah keluar dari program EFA (European Fighter Aircraft) yang kemudian melahirkan Eurofighter Typhoon. Ditambah, Perancis ingin mengembangkan pesawatnya sendiri yang dapat beroperasi dari landasan darat dan kapal induk, sehingga muncul konsep Rafale M.
Setelah penerbangan perdana pada 4 Juli 1986, Rafale A terbang lebih dari 800 kali selama periode uji coba, sampai akhirnya program pengembangan masuk ke tahap produksi Rafale C, B, dan M pada 1990-an.

Rafale resmi operasional pertama oleh Angkatan Udara Prancis (Armée de l’Air) pada 18 Mei 2001. Varian awal yang digunakan adalah Rafale B (versi tandem dua kursi, awalnya untuk pelatihan dan serangan darat). Jet tersebut diterima oleh CEAM (Centre d’Expériences Aériennes Militaires) di Mont-de-Marsan untuk uji operasional lanjutan sebelum masuk ke skadron tempur reguler.
Sementara operasional penuh pertama dalam skadron tempur setelah bergabung dalam Skadron EC 1/7 “Provence” pada tahun 2006, dengan varian Rafale C (single seat) menggantikan Mirage 2000. Untuk Angkatan Laut Perancis (Aéronavale), Rafale M (versi kapal induk) pertama kali operasional pada 2004, di kapal induk Charles de Gaulle.

Sebagai catatan, Varian Rafale M (versi carrier-borne untuk Angkatan Laut Prancis) pertama kali diuji operasional di kapal induk Foch (R 99) milik Angkatan Laut Perancis pada 19 April 1993. Pesawat yang digunakan adalah prototipe Rafale M01. Penerbangan dilakukan oleh pilot uji dari Dassault Aviation, dan pengujian ini membuktikan kompatibilitas desain Rafale M dengan sistem peluncuran dan penangkapan kapal induk Perancis.
Perancis saat ini telah menerima sekitar 180 unit dari total 264 unit yang dipesan. Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis diperkirakan akan mengoperasikan sekitar 225 unit setelah semua pengiriman selesai pada tahun 2035.
Uni Emirat Arab (UEA) saat ini merupakan negara ekspor terbesar Rafale. Pada Desember 2021, UEA menandatangani kontrak senilai €16 miliar (USD 19 miliar) untuk 80 unit Rafale F4, menjadikannya pesanan tunggal terbesar dalam sejarah ekspor Rafale. Pengiriman dijadwalkan dimulai pada tahun 2027. (Gilang Perdana)
Jet Tempur Rafale dengan Conformal Fuel Tanks (CFT), Desain Fungsional yang ‘Mencari’ Kustomer

