Rencana besar Indonesia untuk mengakuisisi 48 unit jet tempur stealth KAAN sepertinya akan ‘terganggu’ atas keputusan dari Kongres Amerika Serikat. Seperti diutarakan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, yang mengonfirmasi bahwa Kongres Amerika Serikat (AS) menahan persetujuan ekspor mesin General Electric (GE) yang krusial untuk program jet tempur KAAN yang saat ini tengah dikembangkan Turkish Aerospace Industries (TAI). (more…)
Setiap 4 Juli bukan hanya dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, di Perancis, saban 4 Juli dikenang sebagai momen bersejarah dalam sektor dirgantara, persisnya pada 4 Juli 1986, atau 39 tahun lalu, tercatat sebagai penerbangan perdana prototipe jet tempur Rafale besutan Dassault Aviation. Prototipe perdana yang disebut sebagai ‘Rafale A’ terbang dari Istres Air Base (BA 125), pangkalan udara di selatan Perancis, yang sering digunakan untuk uji coba penerbangan besar. (more…)
Sebagai sekutu ring satu AS di Indo Pasifik, Korea Selatan mendapatkan perlakuan khusus untuk mengembangkan dan memanfaatkan mesin General Electric F414-GE-400K untuk jet temput KF-21 Boramae, bahkan lewat Hanwha Aerospace, Korea Selatan mendapatkan akses untuk merakit dan memproduksi lisensi mesin tersebut. Meski begitu, ada ketidaknyamanan yang dialami industri pertahanan Negeri Ginseng. (more…)
General Electric (GE) F414-400 telah disiapkan sebagai mesin untuk jet tempur KF-21 Boramae. Lantaran bakal diproduksi hingga ratusan unit, produksi GE F414 pun telah disiapkan untuk digarap oleh Hanwha Aerospace secara lisensi. Namun, beberapa penundaan atas pengiriman mesin, membuat Korea Selatan mempersiapkan alternatif dapur pacu untuk KF-21 Boramae. (more…)
Setelah Swedia menanggalkan statusnya sebagai negara netral, maka secara tak langsung berdampak pada ekspor produk persenjataannya, khususnya yang menggunakan komponen dari luar negeri. Dan mimpi buruk pun menjadi kenyataan, setelah ada kabar Amerika Serikat tidak mengizinkan penggunaan mesin produksi General Electric Aviation untuk dipasang pada jet tempur Gripen E/F yang akan dieskpor.(more…)
Angkatan Udara Rusia tak melulu identik dengan deru pesawat bermesin jet, untuk pesawat latih, Angkatan Udara Rusia berencana untuk mengadopsi pesawat latih bermesin turboprop. Seperti belum lama ada kabar pabrikan pesawat Ural Civil Aviation Plant (UZGA) di Yekaterinburg mengumumkan pengiriman dua pesawat latih turboprop UTS-800 pertamanya ke Kementerian Pertahanan Rusia. (more…)
Akuisisi alutsista besar-besaran Polandia rupanya berbuah langsung pada perubahan postur kekuatan udara negeri berbendera ‘Putih Merah’ itu. Dengan pengadaan 32 unit F-35A Husarz” Lightning II dan 48 unit jet tempur ringan FA-50 Fighting Falcon, tak pelak menjadikan Polandia sebagai negeri dengan kekuatan udara paling strong di kawasan Eropa Timur. Tapi pengadaan F-35A dan FA-50 dirasa belum cukup. (more…)
Meski akhirnya tidak berlanjut, harapan Angkatan Udara AS (USAF) untuk menjadikan jet tempur multirole F-16 tampil ‘segalak’ A-10 Thunderbolt II patut diapresiasi, lantaran ide revolusioner tersebut bukan dilakukan tanpa risiko, termasuk saat 48 jam dijajal dalam Operasi Badai Gurun (Perang Teluk I) di tahun 1991. (more…)
Melanjutkan berita pada bulan April lalu yang menyebut Hanwha Aerospace membangun pabrik mesin pesawat dan lisensi 100 persen dari General Electric Aviation, maka belum lama ini ada kabar lanjutan, yakni Hanwha Aerospace telah menandatangani kontrak dengan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) untuk memasok mesin yang akan diproduksi massal batch pertama untuk jet tempur KF-21 Boramae. (more…)
Lantaran kerap mengikat kontrak dalam jumlah besar, maka tak heran bila Negeri Ginseng sukses mendapatkan manfaat alih teknologi (transfer of technology) maksimal di industri pertahanan. Seperti dalam program KF-21 Boramae, jet tempur hasil rancangan Korea Selatan – Indonesia ini sejak awal dipersiapkan untuk menggunakan dua mesin jet F414-GE-400K produksi General Electric untuik tiap pesawatnya. Dan dengan kontrak produksi ratusan unit KF-21 untuk Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF), maka sudah barang tentu Seoul akan meminta alih teknologi yang signifikan dari General Electric (GE) Aviation. (more…)