Gunakan “Cotton Bud,” Drone DJI Mavic 2 Enterprise Identifikasi Suspect Penderita Corona
|Meski belum juga ditemukan obatnya, perang terhadap wabah virus corona telah dikumandangkan hampir di seluruh penjuru dunia. Dan salah satu wahana yang digunakan untuk melakukan pantauan pada terduga pengidap corona adalah drone. Seperti di Cina Daratan, drone dengan kemampuan kamera pemindai panas (thermal) telah dikerahkan untuk misi tersebut. Drone yang dimaksud bukan drone militer, melainkan drone sipil DJI Mavic 2 Enterprise.
Baca juga: Frigat Type 054A AL Cina Terdampak Virus Corona, Komandan Kapal Dikarantina
Seperti dikutip dari dronedj.com (26/2/2020), DJI Mavic 2 Enterprise dual drone dipasagi semacam cotton bud (penyeka kapas) pada bagian gimbal. Walau terdengar agak janggal, tapi dari pengujian membuktikan bahwa cotton bud di depan lensa mampu mengurangi margin error deteksi panas mencapai 0,5 derajat celcius. Para injiner di DJI selama ini menyadari adanya ketidakakuratan pemindai pada sensor thermal mencapai empat sampai lima derajat celcius. Penyeka kapas telah meningkatkan akurasi kamera pencitraan thermal, memungkinkan untuk mendeteksi mereka yang mengidap virus corona berdasarkan panas suhu tubuh.
Pihak DJI mengatakan bahwa cara di atas hanya solusi darurat, sementara deteksi dan pemantauan dengan peralatan medis tetap yang utama. DJI menyebut tengah mencari cara lain agar drone dan kamera yang melekat dapat digunakan dalam perang melawan virus corona, belum lama ini DJI menggelontorkan dana US$1,5 juta untuk memerangi virus corona dengan drone DJI Agras yang biasa digunakan untuk sektor pertanian.
Meluasnya sebaran virus corona menjadikan banyak pihak mulai mengoptimalkan fungsi drone. Para petani di Cina misalnya, menggunakan drone untuk menyemprotkan disinfektan di area desa. Sementara polisi di Cina mengoptimalkan drone untuk pengawasan pada warga, terutama mengingatkan bagi warga yang tidak memakai masker. Di Korea Selatan, drone copter berperan untuk penyaluran logistik kepada warga yang dikarantina.
DJI Mavic 2 Enterprise didesain ringkas dengan fitur dan kemampuan untuk digunakan dalam berbagai bidang seperti pemadam kebakaran, tanggap darurat, penegakan hukum dan inspeksi infrastruktur dan powerline. Drone tersebut mengusung kamera dengan resolusi 12 megapiksel yang distabilkan dengan tiga axis gimbal, sehingga pengambilan video dan gambar akan mulus dan stabil. Drone juga dirancang untuk operasional dinamis, dengan kemampuan 2X Optical Zoom dan 3X Digital Zoom, yang memungkinkan kamera memperkuat penglihatan.
Drone dengan berat 905 gram ini juga dilengkapi teknokogi DJI AirSense yang membantu meningkatkan kesadaran situasional pengguna dan keamanan ruang udara. AirSense memakai receiver yang terintegrasi secara otomatis memperingatkan awak drone tentang sinyal ADS-B dari pesawat atau helikopter terdekat.
Baca juga: Black Hornet 3 – Nano Drone Copter dengan Bekal Kamera Thermal
Dengan motor penggerak yang dikombinasikan dengan 4 baling-baling yang efisien, drone seharga puluhan juta ini dapat terbang selama 31 menit dengan kecepatan hingga 70 km per jam. (Gilang Perdana)
Drone operasional buat kerjaan setiap pagi. Lincah buat terbang di sekitar bandara terutama buat monitoring area. Apalagi dikombinasikan dengan Sony RX0 + gimbal. Cakep!!
percuma secangih apa pun alat kalou operatornya dibawah standar yaa repot….contoh teledor aparatur kita sampai korona masuk indonesia…yang memalukan malaysia yang malah mendeteksinya dan mengabarkan pada kita….padahal sipenderita lebih dulu masuk indonesia tanpa ada yang mengeceknya….!!!
untung turis jepang itu nelpon ngabarin kalo dia kena korona… kalo kagak.. 2 pasien depok gak bakal kedetect bro.. owkowkwk.. Negara maju konon..
padahal kita semua tau kita pake standar nato dan ue…tapi manusia nya entah pake standar apa….karna semua diukur wang….wkwkwkwkwk.
karna hal hal sepele bisa mengakibatkan banyak nyawa melayang…apa lagi hal gawat macam virus…bukan hanya kerugian ekonomi tapi nyawa…!!!
Tul bro,.. buktinya itu di sumatera dulu turis tiongkok dipersilahkan masuk malah gobloknya disambut sama gubernurnya.
Standar di indonesia itu uang,… Ada uang ya silahkan buat aturan sendiri.
Pantsir meleduk sama drone turki katanya hebat bisa jatuhkan helikopter baru sama drone aja rontok. Harusnya buat make sasis tank T14 yg kuat bkn sasis truk yg cm nahan pistol 9mm