Ditembak Jatuh, Drone Intai Rusia Ternyata Menggunakan Komponen dari AS
|Sebagai alutsista yang banyak diandalkan dalam beragam misi, drone sudah barang tentu dirancang dan diproduksi dengan beragam komponen elektronik yang terbilang canggih. Bahkan, karena begitu canggihnya komponen yang dibutuhkan untuk mewujudkan sebuah drone, sulit bagi suatu negara untuk menyediakan seluruh komponen dari manufaktur di dalam negeri.
Sebagai ilustrasi adalah drone yang kini menjadi trending dalam laga pertempuran, Bayraktar TB2 buatan Baykar Makina, Turki. Drone kombatan (UCAV) tersebut diketahui sempat menggunakan komponen penting dari impor. Sebut saja dapur pacu dari Rotax (Ausria/Kanada), sensor FLIR dari Kanada, dan belakangan diketahui, bahwa drone battle proven itu juga menggunakan sistem pengatur bahan bakar dari perusahaan asal Inggris, Andair LTD.
Mengingat kandungan komponen elektronik pada drone begitu tinggi, maka adalah hal yang wajar bila rancang bangun sistem dan subsistem drone meracik beberapa komponen dari beberapa vendor di luar negeri. Apa yang dilakukan Turki dengan komponen asing pada drone Bayraktar TB2 sejatinya lumrah, pasalnya vendor pemasok drone itu berasal dari negara-negara barat dan NATO yang tak lain adalah sekutu Turki.
Namun, bagaimana dengan drone produksi Rusia? Tentu adopsi komponen dari beragam macam vendor luar negeri juga tak ada yang aneh. Tapi ada yang unik dari drone intai Orlan 10 yang diproduksi oleh Special Technology Center (STC), Rusia. Dikutip dari Twitter @TheDeadDistrict, dilaporkan ada sebuah drone Orlan 10 milik Rusia yang berhasil ditembak jatuh pasukan Ukraina.
Nah, yang menarik setelah jatuh, bodi Orlan 10 kemudian dibedah dan diketahui pula asal muasal komponen yang melekat pada drone intai tersebut. Selain diketahui asal komponen dari Cina, Swiss dan Jepang, ternyata drone besutan Rusia ini juga mencomot komponen dari negara rivalnya, yaitu Amerika Serikat. Untuk lebih jelasnya, rincian jenis dan asal komponen dapat dilihat pada keterangan gambar di bawah ini.
Dari spesifikasi, Orlan 10 merupakan drone mini yang digunakan untuk melakukan misi pengintaian di ketinggian rendah (1.000 – 1.500 meter), peran sekunder Orlan 10 untuk electronic warfare serta mengambil peran sebagai transponder yang mentransmisikan informasi intelijen ke pusat kendali. Drone dengan bobot 15 kg ini punya payload 6 kg. Orlan 10 telah dilibatkan Rusia dalam misi di Ukraina, Suriah dan Libya. (Bayu Pamungkas)
F117 ditembak pake rudal apaan bung ayam J…? Tahun brp itu? Apa skrg ga dikembangkan itu radarnya ?
Yang di bahas apa,komentarnya itu lagi..gak ada yg lain ngelesnya?
SR-71 BLACKBIRD, yang tersohor, material LOGAM TITANIUMnya dr pembelian USSR a.k.a RUSSIA sekarang.