Update Drone KamikazeKlik di Atas

Setelah Diembargo Kanada, Drone Turki Bayraktar TB2 Kini Kena Embargo Komponen dari Inggris

Debut sukses drone kombatan asal Turki, Bayraktar TB2, rupanya memancing beberapa pihak untuk ‘menghambat’ pasokan komponen untuk produksinya. Seperti Rotax yang pada Oktober 2020 menyatakan menghentikan pasokan mesin untuk drone yang masuk kualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance) tersebut. Dan, tak itu saja, perusahaan asal Inggris, Andair Ltd yang selama ini memasok sistem bahan bakar juga akan menghentikan pengiriman komponennya ke Turki.

Baca juga: Drone Kombatan Asal Turki, Bayraktar TB2 Terkena Embargo Komponen Vital dari Kanada

Dikutip dari trtworld.com (16/1/2021), Andair yang merupakan perusahaan kedirgantaraan Inggris, mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman suku cadang drone ke Bayraktar TB2. Langkah Andair tersebut diputuskan setelah menerima keluhan dari Kedutaan Besar Armenia di London.

Warga atau keturunan Armenia termasuk yang memiliki diaspora besar dan berpengaruh di Eropa, Amerika Serikat dan Rusia, dimana lobi mereka sering berhasil untuk menghasilkan suatu perubahan. Keputusan Andair atas kasus di atas disebut merupakan hasil lobi Armenia di Inggris.

“Kami  telah didekati oleh Kedutaan Besar Armenia sejak November 2020, dan mereka meminta kami menghentikan pasokan Bayraktar TB2, dengan alasan penggunaan produk kami pada drone bersenjata,” demikian pernyataan Andair Ltd yang dirilis pada 11 Januari 2021.

Sementara analis pertahanan berpendapat bahwa embargo atau penghentian pengiriman komponen dari Andair hanya akan berdampak kecil pada proses produksi Bayraktar TB2. Andair Ltd yang berbasis di di Havant di Inggris, Inggris, selama ini memasok subsistem pada Bayraktar TB2, seperti komponen fuel pumps, check valves dan water holders.

Para ahli mengatakan bahwa komponen sistem bahan bakar drone tersebut tersedia di seluruh dunia untuk dibeli secara komersial dan off-the-shelf (COTS). Artinya, tidak ada dampak yang terlalu serius jika Andair mengentikan pasokan komponen.

Bahkan, manufaktur drone, Baykar Makina kini dikatakan telah memproduksi komponen sistem bahan bakar sejenis di dalam negeri. “Menurut informasi kami, Baykar Savunma telah merancang katup periksa yang jauh lebih canggih untuk drone tempur AKINCI dengan kekuatan tekniknya sendiri,” tulis Anil Sahin, seorang ahli pertahanan.

Beberapa laporan sebelumnya mengklaim bahwa Baykar Makina juga membeli rak senjata sebagai kelengkapan drone, yang digunakan untuk mengoperasikan sistem pelepasan ruda dan bom dari perusahaan yang berbasis di Inggris, EDO MBM Technology.

Namun, Selcuk Bayraktar, direktur eksekutif Baykar Makina dengan tegas menolak klaim tersebut. Dia mengatakan bahwa Baykar merancang versi rak bomnya sendiri, yang merupakan “model yang jauh lebih maju dengan biaya yang terjangkau.”

Saat ini fase produksi Bayraktar TB2 dikabarkan terus berjalan dengan normal, pasca emargo mesin dari Rotax, Bayraktar TB2 kini diwartakan menggunakan mesin produksi dalam negeri, PD170 buatan TEI (TUSAS Engine Industries Inc). Kemudian untuk menggantikan kamera WESCAM yang juga buatan Kanada, drone laris ini kabarnya telah menggunakan kamera beresolusi tinggi CATS FLIR produksi Aselsan.

Sebagai informasi, Rotax adalah manufaktur mesin asal Austria, namun status Rotax adalah anak perusahaan Bombardier Recreational Products. Perusahaan Kanada itu belakangan baru menyadari bahwa produknya digunakan untuk misi penyerangan oleh Azerbaijan ke posisi pasukan Armenia.

Selain komponen mesin, Bayraktar TB2 juga menggunakan komponen vital lain dari kanada, yaitu modul kamera elektro-optik (EO ) dan kamera inframerah (IR) ternyata mengadopsi keluaran L3 Harris WESCAM, yang notabene merupakan perusahaan yang berbasis di Ontario, Kanada. (Haryo Adjie)

53 Comments