Dilengkapi Dua Toilet Nyaman, Airbus A400M Atlas Idaman Pasukan Lintas Udara

Salah satu tantangan bagi penumpang di pesawat angkut seperti C-130 Hercules (varian lama) adalah ketersediaan fasilitas toilet. Lantaran fokus dalam misi angkut personel dan kargo ke wilayah operasi, justru keberadaan toilet seolah terlupakan. Urusan buang hajat (kecil dan besar) memang tak bisa dihindarkan bagi penumpang atau prajurit, dan kadang menjadi masalah dalam operasi lintas udara jarak jauh.

Baca juga: Kontainer Medik Udara TNI AU – Dari Operasi “Top Secret” Hingga Kesiapan Menghadapi Virus Corona

Seperti pada C-130 Hercules seri B sampai E, resminya tidak ada toilet. Untuk buang air kecil bisa disiapkan semacam bilik (tirai), sementara cairan kotoran ditampung dalam pispot “honey bucket. Baru pada C-130 varian H, mulai digunakan model flushable toilet portable yang tetap menggunakan penutup berupa tirai. Dan uniknya, posisi ‘toilet’ di C-130 Hercules berada sisi yang berlawanan dari pesawat, atau ditempatkan di belakang dekat ramp door.

Pada penerbangan jarak jauh dengan membawa pasukan linud dalam jumlah besar, fasilitas sanitasi di atas tentu tidaklah nyaman, mengundang bau tidak sedap dan bisa menjadi problem kesehatan. Baru di varian terbaru C-130J Super Hercules, ruang toilet seperti yang ada di pesawat penumpang reguler dihadirkan.

Namun, menarik untuk dicermati pada kondisi di pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas. Pesawat ini secara khusus telah dibekali dua ruang toilet yang lokasinya berada di bawah dek kokpit. Model toilet di A400M jauh lebih baik dari yang ada di C-130, mengadopsi flushable toilet, lengkap dengan wastafel dan cermin, interior toilet A400 hadir layaknya toilet (lavatory) di pesawat penumpang, bukan saja memberi rasa nyaman, tapi juga mampu menjaga privasi bagi yang ingin buang hajat.

Baca juga: Airbus A400M Atlas Sukses Uji Coba Removable Firefighting Kit, Siap Atasi Kebakaran Hutan

Penasaran dan ingin tahu, seperti apa toilet di A400M Atlas, simak video di bawah ini yang diambil di A400M Atlas milik Angatan Udara Perancis, yakni pada menit ke-6, detik ke-26. (Haryo Adjie)