“Bikin Cemas”, UEA Boyong Jet Tempur Mirage 2000-9 dan A330 MRTT untuk Latihan Tempur di Cina

Selain dikenal sebagai negara kaya di Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA) secara politik juga punya sisi menarik, yakni ingin ‘dekat’ dengan poros Amerika Serikat/Barat dan Cina/Rusia. Pun dalam pengadaan alutsista, UEA mengakuisisi persejataan dari Rusia, sebut saja ranpur BMP-3 dan sistem hanud Pantsir S-1. Bicara drone tempur (UCAV), UEA adalah operator Wing Loong II buatan Cina.

Baca juga: Ditolak Beli F-35, Uni Emirat Arab Jajaki Pembelian Jet Tempur Stealth Chengdu J-20

Namun, UEA juga dekat dengan Barat, selain pembelian 80 unit Rafale F4, di UEA juga terdapat sejumlah pangkalan militer dari AS, Inggris dan Perancis. Tapi sikap ‘mendua’ UEA akhirnya berujung pada penolakan Washington untuk menjual jet tempur stealth F-35A Lightning II, yang untuk saat ini tengah mengkaji pembelian pesawat tempur stealth Chengdu J-20.

Menambah ‘anomali’ pada UEA, Angkatan Udara UEA kini mengikuti latihan udara bersama Angkatan Udara Cina. Bukan sekedar latihan, namun UEA mulai membuat Barat cemas, pasalnya flight Mirage 2000-9 berikut pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT ikut diterbangkan ke Xinjiang, Cina, dalam gelaran latihan tempur udara bertajukl “Falcon Shield 2024.”

Ada manfaat besar bagi Cina, yakni dapat membiasakan diri dengan kinerja dan kemampuan Mirage 2000, serta dari kemungkinan terlibat dalam pelatihan tempur udara yang berbeda. Mengingat Mirage 2000 juga dioperasikan oleh Taiwan, maka dengan Falcon Shield 2024, para pilot tempur Ciba dapat mengetahui performa Mirage 2000 secara langsung.

Latihan udara Falcon Shield 2024 antara UEA dan PLAAF (Angkatan Udara Cina) memungkinkan Beijing akses yang lebih besar ke teknologi pesawat militer Barat dan Eropa. Latihan tersebut dimulai pada 10 Juli 2024, dan akan berlanjut hingga akhir bulan ini, memperlihatkan Angkatan Udara UEA mengerahkan jet Mirage 2000 buatan Perancis ke pangkalan udara Cina.

Menurut laporan lembanga think thank ISS (International Institute of Strategic Studies), latihan ini menjadi perhatian karena jenis pesawat tersebut (Mirage 2000) digunakan oleh Angkatan Udara Taiwan dan India, yang dikenal sebagai dua musuh regional Cina. Lembaga pemikir tersebut menganalisis citra satelit pangkalan udara di Hotan, di provinsi Xinjiang, yang memperlihatkan sedikitnya ada tujuh jet tempur Dassault Mirage 2000-9DAD/EAD di sana.

Varian Mirage ini dikhususkan untuk serangan darat (ground attack) dan serangan penetrasi dalam (deep penetration strikes), meskipun masih memiliki kemampuan udara-ke-udara yang tangguh. Taiwan saat ini dilaporkan memiliki 54 unit Mirage 2000-5 yang beroperasi, dari pesanan awal sebanyak 60 pesawat pada tahun 1990-an, yang mencakup 48 Mirage 2000-5EI berkursi tunggal dan 12 Mirage 2000-5DI berkursi ganda.

Menariknya, laporan mengatakan 30 unit jet Mirage 2009-D UEA dijadwalkan akan ditransfer ke Maroko untuk mengatasi masalah keamanannya dengan Aljazair, setelah menerima lampu hijau dari Paris. UEA dalam proses mengganti Mirage 2000 dengan Rafale F4 baru.

Pesawat UEA lainnya yang terlibat dalam Force Shield 2024 termasuk pesawat Airbus A330 MRTT. Pada latihan di tahun 2023 juga melibatkan jet Mirage 2000, bersama dengan dua pesawat kargo Boeing C-17A Globemaster. Versi latihan tahun 2024 juga mencakup penambahan tempat perlindungan sementara (shelter) yang sering dikaitkan dengan operasi drone. Meski tidak diikutkan dalam Force Shield 2024, UAE juga mengoperasikan Lockheed Martin F-16E/F Block 60 buatan AS.

Kementerian Pertahanan UEA mengatakan dalam akun X: “Latihan ini bertujuan untuk bertukar pengalaman, meningkatkan efisiensi operasional kedua belah pihak, dan fokus pada penerapan operasi gabungan untuk meningkatkan kesiapan pasukan yang berpartisipasi dan secara optimal menggunakan berbagai kemampuan untuk menghadapi ancaman udara.” Foto yang menyertai memperlihatkan anggota angkatan udara UAEAF dan PLAAF berpose di depan Mirage 2000, J-16, dan J-10.

Cina Untung Besar
Pengenalan Mirage 2000 berikut kinerja serta kemampuannya, serta kemungkinan pelatihan tempur udara yang berbeda, akan sangat berharga bagi Angkatan Udara Cina.” Pelatihan tempur yang berbeda terhadap pesawat asing memberikan wawasan penting tentang taktik dan teknologi, yang keduanya saling memengaruhi.

Pernah ‘Dilirik’ Panglima TNI, Armada Mirage 2000-9 Uni Emirat Arab Kini Telah Terjual ke Maroko

Secara khusus, pilot Cina dapat mencari karakteristik teknis pesawat lain seperti radar, frekuensi komunikasi, mesin, kinerja kinematik, dan fitur seperti kunci rudal dan radar. Hal ini dibahas secara menyeluruh selama pengarahan di mana angkatan udara menganalisis bukti langsung atau tidak langsung dari potensi kelemahan dan mengembangkan tindakan pencegahan dan taktik.

Cina juga dapat meningkatkan teknologi pertahanan kedirgantaraannya berkat atihan semacam itu. Cina memiliki langkah industri pertahanan langsung karena sebagian besar pesawat tempur garis depan seperti seri J-10, Su-30MKK, J-11, J-16, dan J-20, diproduksi di dalam negeri, dengan semua rantai pasokan berasal dari dalam negeri. Hal ini membuat penyesuaian teknis, rekayasa, dan perangkat lunak pada radar, rudal, atau pencarinya menjadi lebih mudah dan cepat. (Gilang Perdana)

Jet Tempur Shenyang J-11 – Terlahir dari Pengingkaran Perjanjian Lisensi Cina Kepada Rusia

One Comment